11

8K 507 103
                                    

Happy reading

Sekarang sasya sedang dalam perjalanan kerumah nya. Seperti yang dikatakan papa nya ada yang mau dia bicarakan.

Setelah memasukkan mobilnya ke garasi sasya langsung memasuki rumahnya.

Di sana ia bisa melihat keluarganya sedang berkumpul dengan satu orang gadis berada ditengah-tengah orang tuanya.

"Siapa dia"tanya sasya dingin.

"Oh kamu udah pulang nak, sini duduk dulu"ucap mama sasya. Sasya pun duduk di sebelah Bima yang sama menunjukkan muka datarnya.

"Siapa dia"tanya sasya lagi.

"Oh ini kenalin dulu dia sarah dia itu anak yang kami jumpa waktu dia lagi dijalan terus gak sengaja kami tabrak.dan dia juga udah gak punya orang tua"jelas papa sasya.

"Apa kalian mau jika dia menjadi saudara angkat kalian"tanya mama sasya.

"Aku sih mau aja"ucap Darrel senang.

"Aku juga mau mah"ucap Bram tak kalah senang.

"Aku gak mau"ucap Bima di dingin membuat Sarah menundukkan kepalanya.

"Kenapa"tanya papa sasya sambil mengerutkan keningnya.

"Aku gak suka liat dia ada disini"jelas sasya dingin.

"Aku juga"ucap sasya.

"Lo berdua kenapa sih, yah bagus dong kita punya saudara lagi, kok jadi Lo berdua yang gak mau sih"kesal Darrel.

"Yah kan mama sama papa minta pendapat dari kita yang boleh dong gue gak setuju"jawab Bima kesal

"Lo juga sa kenapa gak suka kalo dia jadi saudara kita"tanya Bram.

"Sama kayak Bima"ujar Sasya singkat.

"Udah-udah gak usah berantam aku gak papa kok kalo gak berada dalam anggota keluarga ini. Makasih sekali lagi om Tante udah nolongin aku tadi aku permisi"ucap Sarah sok di lembut-lembutin.

Sebelum Sarah menuju pintu ia langsung dicegat oleh mama sasya.

"Kamu disini aja yah sayang, mungkin mereka belum terbiasa sama kamu. Lambat laun mereka pasti akan terima kamu"ucap mama sasya lembut sambilengelus kepala Sarah.

Sasya yang melihat itu hatinya merasa teriris melihatnya karena selama ini orang tuanya tidak pernah memperlakukan sasya seperti itu. Mungkin itu akibat transmigrasi nya ia dapat merasakan apa yang dirasakan sasya yang asli.

"Udah apa pun jawaban kalian papa tetap akan mengangkat Sarah sebagai anak papa sama Mama" putus papa sasya.

"Sekarang kalian kembali ke kamar kalian masing-masing, Sarah kamu kamarnya di ujung yah"ucap mama sasya.

"Boleh gak mah kamar aku di dekat tangga soalnya aku takut kalo kamarnya diujung"ucap Sarah.

"Tapi itu kamar sasya."ucap mama sasya membuat Sarah cemberut.

"Udah gak papa kamu bisa tidur disitu biar sasya yang di kamar ujung"ucap Darrel seenaknya.

"Gak bisa gitu dong itu kan kamar kak sasya, seharusnya anak pungut ini itu tinggalnya dibelakang tuh dikamar pembantu dekat gudang udah pantas"ucap Bima sambil menatap Sarah sinis.

"Jaga ucapan loh, dia itu sekarang saudara kita jadi loh harus baik dong sama dia"ucap Bram membela Sarah .

"Saudara, ogah banget gue anggap dia saudara men.ji.jik.kan"tekan Bima.

"Udah-udah gak usah pada ribut. Sarah malam ini kamu tidur dikamar tamu aja besok baru kamu dikamar sasya. Kalo kamu sasya kamu besok pindah dikamar yang diujung yah nak"jelas papa sasya.

"Gak. Aku gak mau itu kamar aku dia gak berhak tidur di sana dia itu cuma anak pungut ngapain harus dibela sih"kesal sasya .

"Jaga ucapan kamu sasya. Dia sekarang saudara kalian . Dan mulai besok kamu pindah kamar titik"ucap papa sasya sedikit membentak.

"Oh papa bentak aku. Ok aku ikutin permainan nya"ucap sasya dengan nada kecewa dan langsung menuju kamarnya. Bima yang melihat itu langsung mengikuti sasya dan menuju ke kamarnya.

Sarah yang melihat perdebatan itu menyeringai tanpa ada yang melihatnya.

"Lihat aja nanti sa gue bakal buat semua orang membenci Lo"batin Sarah.








Segini dulu guys untuk hari ini, kapan-kapan lagi.

Kalo ada typo mohon maklumi.

Kalo ada yang mau masuk grup telegram nanti aku buat linknya di kolong komentarnya.

Jangan lupa VOTE COMMENT dan FOLLOW GUYS.

Next

Bye-bye



SASYAWhere stories live. Discover now