27)

2K 112 25
                                    

Kevin melangkah dengan terburu-buru menuju pintu keluar bandara. Wajahnya ia tutup dengan masker tak lupa topi yang tersemat indah dikepala. Tanpa berfikir dua kali ia menghentikan taksi dan memintanya untuk segera mengantar ke rumah sakit tempat sang pujaan hati dirawat. di dalam hati ia bersyukur ada taksi di jam-jam rawan seperti saat ini, rembulan bersinar tepat diatas kepala ia melihat jam di ponsel yang menunjukkan diangka 23.30 WITA.

Sudah dipastikan sesampainya di rumah sakit nanti tidak bisa langsung memeluk erat tubuh laras, karena wanita tersebut sudah terlelap didalam mimpinya. Kevin memejamkan matanya mencoba tertidur diperjalanan, belum lima menit ia terpejam langsung kembali membuka mata dan mendudukkan tubuhnya dengan tegak. Dengan segera kevin mencoba menghubungi seseorang dia baru ingat jika lupa menanyakan ruang kamar inap laras yang sekarang.

"Sial kenapa gak diangkat sih" umpat kevin kemudian mencoba menghubungi nomer lain. Dan yah dering kedua mendapatkan jawaban.

"Assalamu'alaikum sayang, maaf mengganggu waktu tidur kamu, mas cuma mau tanya kamar rawat kamu di ruang berapa?" Sapa kevin tanpa basa basi

"Waalaikumsalam mas, ruang VIP, mas udah di bali?" Jawab laras dengan suara serak khas orang bangun tidur. Lagi-lagi kevin mengumpat dalam hati karena telah mengganggu waktu istirahat gadisnya.

"Udah sayang, ini diperjalanan kamu tidur lagi aja, maaf yaaa, assalamu'alaikum" setelah mendapatkan jawaban salam dari laras kevin pun mengakhiri panggilannya.

Setelah membayar taksi kevin segera memasuki rumah sakit dan berjalan menuju ruang rawat laras. Dengan pelan dia membuka pintu di hadapannya, pemandangan yang dia lihat saat ini laras tengah tidur dan kevan diperlukan, dahi kevin berkerut saat menyadari tidak ada orang lain selain laras dan kevan.

Dengan pelan kevin meletakkan tas yang dia bawa di sofa sebelum mendekat kepada kevin dan kevan.

"Terimakasih telah bertahan, dan berjuang melawan indahnya mimpimu dek" gumam kevin sembari mengecup kening laras dengan lembut. Tangannya terulur mengusap pelan rambut kevan.

"Sama-sama mas" jawab laras yang membuat kevin melepaskan kecupannya kemudian memandang wajah laras dengan mata berbinar-binar.

"Eh kebangun ya?" Tanya kevin sembari mengusap tengkuknya pelan

"Kangen" rengek laras yang membuat kevin tersenyum gemas. Belum sempat kevin membuka mulut laras sudah terlebih dahulu menggeser tubuhnya dan tubuh kevan menyisakan ujung kasur dan meminta kevin untuk tertidur.

"Mas pengen tidur dipelukan kamu" pinta laras

"Tapi infus kamu" ujar kevin ragu-ragu

"Mas gak mau?" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca

"Mau, tapi mas bersih-bersih dulu ya, masih banyak kuman" jawab kevin yang membuat senyum laras melebar seketika. Dengan pelan laras memiringkan tubuhnya menghadap kevan.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka kevin sudah berganti pakaian lebih santai dengan pelan dia melangkah dan memposisikan diri diranjang inap laras.

"Mimpi indah sayang" ujar kevin sembari mengecup kepala laras, tangan kanannya bertengger dipinggang ramping laras memeluk laras dan kevan secara bersamaan.

"You too yah" balas laras dengan senyum manis di bibirnya.

"Belum hamil aja kamu udah manja dek, gimana kalo hamil pasti lebih manja lagi, tapi gapapa manja asal jangan nyebelin" batin kevin kemudian memejamkan matanya.

Widower Athlete || Kevin Sanjaya Sukamuljo (END)Where stories live. Discover now