4)

2.5K 171 5
                                    

Kring, kring

Suara alarm begitu nyaring disebuah kamar yang berukuran minimalis, seorang gadis cantik masih setia meringkuk didalam selimut mencari sebuah kehangatan, menghiraukan suara brisik alarm yang ada di ponselnya. Hingga sayup-sayup suara adzan subuh memasuki kedua telinganya. Kedua mata cantiknya terbuka, dengan malas menyibak selimut kemudian melangkahkan kakinya kekamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam.

"astaga beras tinggal sedikit, isi kulkas tinggal telor sama mie doang, uang di dompet 50 ribu mana gajian masih lama lagi, terpaksa deh makan sama telor" gumamnya sambil menyuapkan nasi dan telor ditambah kecap kedalam mulutnya.

Beginilah nasip setelah lama menjadi pengangguran giliran dapet kerja di kota jiwa-jiwa belanja merota-ronta alhasil kere sebelum pada waktunya. Butuh waktu 15 menit bagi laras menghabiskan makannya dan mencuci piring kotor, kemudian melangkahkan kakinya menuju kafe.

"pagi laras" sapa pak joko selaku tukang parkir di fajri kafe

"pagi pak" jawabnya dengan ramah
Pagi hari fajri kafe masih sepi hanya ada karyawan saja yang mulai membereskan isi kafe juga menyiapkan segala keperluan kafe.

🌿

Di lain tempat kevin sedang mengendarai mobil mewahnya menuju ke cipayung untuk mengikuti pelatihan. Banyak orang diluar sana yang mengira bahwa kesuksesan yang dia raih tidak memakan waktu. Mereka semua mungkin lupa jika kevin dulu berpisah dengan orang tuanya dari usia muda. Mereka mungkin tidak tau segala usaha dan kerja kerasnya. Melakukan latihan setiap hari sampao rasanya memuakkan, bahkan untuk berlibur pun hampir tidak pernah dia dapatkan, yang dia tau hanya platnas, lapangan dan rumah.

Mobil mewah tersebut berhenti diparkiran khusus atlet, tanpa menunggu lama kevin segera melangkahkan kakinya menuju tempat latihan.

"kevinn" mendengarkan panggilan tersebut, kevin segera berhenti dan membalikan badan untuk melihat siapa yang memanggilnya. Disana ada koh marcus, fajar dan rian.

"apaan?" jawab kevin saat mereka sudah berada didekatnya

"kita satu tujuhan mending jalan bareng dari pada lo sendiri vin" jawab rian kalem

Obrolan mereka terus berlanjut mengenai Malaysia open yang mereka ikuti kemarin. Kini mereka akan menghadapai piala Thomas dan Uber yang sebentar lagi digelar, biarpun menduduki peringkat satu dunia yang Namanya latihan itu penting.

Gym merupakan tempat yang paling memuakkan selain lapangan kalian taulah jika tempat itu setiap hari selalu didatangi oleh atlet. Dan kini kevin, marcus, fajar, dan juga rian berada disana dibawah pengawasan koh harry.

"vin" panggil koh harry

"iya koh"

"katanya kevan bakal punya bunda baru tuh"

"hah? Gasip dari mana tuh koh"

"dari bini gue" jawab fajar tanpa rasa bersalah

"bini gue kemarin juga cerita katanya kevan manggilnya buna" sahut marcus kalem

"terus-terusian aja gosip" ketus kevin sambil mulai menggunakan handsead di telinganya.

🌿

Laras hilir mudik mengantarkan pesanan ke meja-meja pelanggan. Sedari tadi kafe begitu rame, sampai-sampai untuk istirahat saja rasanya tidak bisa, munafik jika kakinya tidak merasa Lelah.

"ras, lo dipanggil keruangan bos" ucap mbk lala setelah mengucapkan terimakasih laras segera melangkahkan kakinya menuju kelantai dua dimana ruangan bosnya berada.

Tok tok tok

Laras mengetuk pintu hingga suara "masuk" terdengar dari dalam. Laras menarik nafas untuk menetralkan rasa gugup yang mendera hatinya.

"bunaaa" panggilan nyaring disertai pelukan dikakinya menjadi penyambut saat ia memasuki ruangan bos.

"hay sayang" jawab laras dengan lembut kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan pria kecil yang tampan juga mengemaskan.

"gendong" perintah kevan yang berada dipelukannya, dengan senang hati laras mengendongnya sambil menemui mbk sinta.

"mbk" sapa laras yang menghentikan obrolan mbk sinta dengan wanita paruh baya dihadapanya.

"duduk ras" perintahnya yang dituruti oleh laras.

"ras ini ada yang mau ketemu sama kamu" jelas mbk sinta yang membuat dahi laras berkerut bertanda dia sedang dilanda kebingungan.

"perkenalkan saya winartin nenek dari kevan, kamu bisa panggil saya tante wina" ucap wanita disamping laras dengan senyum teduh khas keibuan

"saya laras tante" ucap laras sambil menyalami wina penuh kesopanan

"saya tau kamu yang dari kemarin di ceritakan oleh kevan" laras hanya tersenyum bingung harus menanggapi bagaimana. Hingga tepukan pelan di pipinya mengalihkan pandangan laras dari wina ke kevan

"kenapa sayang?"

"buna, kemalen katanya mau masakin kevan sup sekalang mana? mau kevan makan nih" ucapan polos kevan membuat laras menepuk jidat dia lupa akan janjinya

"maaf sayang bunda lupa" ucap laras lirih takut kevan akan menangis

"tak apa bun, kita pulang aja terus masak di lumah yakan uti?" tanya kevan kepada wina yang di balas dengan anggukan kepala oleh wina

"tapi saya"

"pergilah, masalah pekerjaanmu hal yang gampang" ucap mbk sinta dengan lembut.

"Beneran mbk?"

"Tenang, yang berkuasa disini saya kamu dapet izin langsung ini" ujar sinta yang membuat laras bernafas lega sebelum pada akhirnya menyetujuhi ajakan kevan untuk pergi kerumah keluarga besar Sukamuljo.

Iyaa pergi ke rumah idola kalian si DUREN MATENG.

Bersambung

Widower Athlete || Kevin Sanjaya Sukamuljo (END)Where stories live. Discover now