14 - Pindah Rumah

3K 350 9
                                    

Hari ini rasanya Hana tidak ingin beranjak dari tempat tidurnya. Wajah muramnya sedari tadi hanya menatap langit-langit kamar sambil menghela napas lelah. Dia melonggokkan kepalanya ke kiri. Di sana sudah terlihat tiga koper merah berukuran sedang yang semalam sudah diisi pakaian.

Tadi malam pak Surya dan Ragel memberitahukan pada Hana bahwa mereka akan pindah rumah sore nanti. Bukannya kedua pria itu tidak bisa membayar uang sewa, hanya saja sang pemilik rumah mengatakan bahwa dirinya ingin mengubah rumah ini menjadi tempat makan semacam kafe modern.

Lah?

Sumpah demi apa pun, Hana tertawa saja mendengarnya. Bagaimana bisa ibu Intan--pemilik rumah sewa--memikirkan ide seperti itu? Bukan mengejek, tetapi cewek dengan pita rambut berwarna merah itu merasa lucu saja saat memikirkan ada kafe modern di tengah-tengah perumahan griya anggrek yang sebagian besar penghuninya jarang pulang ke rumah.

Kira-kira ibu Intan gulung tikar nggak ya?

Hana tergelak seketika. Segera bangun dari posisinya dan meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja belajarnya. Kemudian menekan ikon hijau yang sudah menampilkan notifikasi chat ribuan di sana.

Room Chat-Hely si dog

Hana : p

Hana : p

Hana : Hae tetangga beda blokkuh^_^)//

Hana : HELY GUGUKKKKKK-_-"

Hana : BUKA CHAT GUE

Hana : LO ONLEN PAGI BUTA GUE TAU YA ANJINK!!!

Fely : SANTE DONG

Fely : gue lagi nyimakkun di gc MPK cuy. Semalam mereka ngegosip pas gue lagi asik ngerp.

Fely : lo mau tau gak????

Hana : gak ah

Hana : males

Fely : tumben bebs:)))))))))))))

Hana : Eheq

Hana : gue mau ngasih info penting nih:(((

Fely : apa tuhhh?

Hana : lo gak mau mampir rumah gue gitu?

Fely : *menahan umpatan dengan anggun*

Hana : gue serius ih:((

Fely : wae?

Hana : ntar sore gue mau pindahan bebs:((

Hana mengangkat kepalanya dari ponsel saat Ragel tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya. Kini tak lagi menghiraukan spam chat dari Fely dan malah memerhatikan kakaknya yang perlahan mendekat.

"Yang Mulia Ragel ...." panggil Hana terdengar bernada, tersenyum sambil menarik napas dalam-dalam. "Tumben jadi manusia yang tau diri?"

Ragel yang baru duduk di sebelah Hana pun kontan mengacak rambut sang adik. "Lo tuh, ya. Gue udah baek-baek gini sampe ngetuk pintu, masih ... aja dikatain."

Ragel menggeleng-geleng sesaat ketika Hana terkekeh. Kemudian mencubit gemas pipi adiknya yang terlihat mengembang.

"Ternyata punya adek cewek kudu nabung kesabaran."

Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]Where stories live. Discover now