Request: fleurpurkiss
______________________________________Aku bercerita pada ketiga sahabatku pasal Oliver yang mengajakku kencan.
Harry tak percaya dengan apa yang kubicarakan, begitu juga dengan Ron, tapi Hermione tampak mendukungku.
"Demi apasih twing," ucap Harry yang tengah melahap es krimnya.
Yap, kami berempat bertemu di kedai es krim, sekaligus untuk meluangkan waktu bersama karena jam pekerjaan yang padat.
Tiba-tiba saja ada seorang anak kecil yang menghampiri kami dengan malu-malu.
"Oh hei little one, perlu sesuatu?" Kataku saat menyadari kehadirannya.
Wajahnya memerah malu, ia mengangkat beberaa kartu berbentuk segilima kebiruan.
Hermione tau apa yang diinginkan anak kecil itu, ia menahan tawa. Aku terkekeh dan mengambil spidol yang selalu ku simpan di dalam jas penyembuh.
"Kemarikan kartunya," ucapku. Ia mengulurkannya dengan malu-malu.
Aku mengambil salah satunya yang tertera namaku, lalu menandatangani kartu itu. Wajahnya berseri senang, lalu dilanjutkan dengan Harry, Ron dan Hermione.
"Akhirnya ada yang meminta tanda tanganku, biasanya mereka hanya mau tanda tangan Harry," ucap Ron bangga, mengingat bagaimana orang lain ingin menitip tanda tangan Harry.
"Ah biasa saja, aku dirumah sakit sering sekali kasih tanda tangan," ucapku.
"Karena itu pekerjaanmu, kamu menandatangani dokumen (Name)." Balas Ron dengan bola matanya yang memutar.
"Aku jadi teringat Lockhart, bagaimana dengannya?"
Aku menatap Harry yang kini menatapku balik. "Masih sama, masih hilang ingatan dan masih membuat tanda tangan," akhirku dengan kekehan.
Pintu toko terbuka, menghasilkan dentingan bel yang menarik atensiku. Seorang pria berparas dewasa dengan bulu-bulu halus disekitar bibirnya.
Hermione menyenggol bahuku, menunjukan arah ke pria yang baru saja masuk kedai dengan matanya.
"Kebetulan," bisik Hermione di sebelahku.
Aku melirik Oliver yang baru saja masuk kedai. Astaga, aku melupakannya.
"Seharusnya hari ini kencannya," bisikku khawatir pada Hermione.
Ia melotot menatapku. "Sudah kubilang kalau ada janji itu dicatat dasar pelupa!" Bisiknya balik.
"Cepat menunduk!" Perintah Hermione yang langsung kujalankan.
Aku dapat mendengar Harry maupun Ron berbisik, bertanya apa yang sedang terjadi diantara kami berdua.
Hermione meminta agar kedua lelaki di depan kami tak menoleh kebelakang, namun Ron melakukan hal sebaliknya. Saat ia menoleh, pas sekali Oliver sedang menatap berkeliling.
Hermione menggeplak kepala Ron. "Goblok," umpatnya pelan.
Aku dapat melirik dari sini kalau Oliver berjalan mendekat kearah meja kami.
"Permisi, maaf mengganggu waktu kalian tapi, apa kalian tau dimana (Name)?" Suara berat Oliver langsung terdengar jelas ditelingaku.
Jujur, sebenarnya, aku tak mau kencan, dan selama ini aku merasa tak pernah punya hubungan baik dengan lelaki manapun selain teman.
Hermione menoleh gugup padaku, dia menunjuk Oliver dengan kepalanya. Aku mendongak dan pura-pura terkejut.
"Oh! Oliver, h-hai," kataku. Aku yakin sekarang aku terlihat seperti orang tolol.

CZYTASZ
Harry Potter IMAGINE
Fanfiction[CLOSE REQUEST] Include: - Female!chara x Male!reader - Dad!chara x child!reader - Canon Ship - Fanon Ship Kumpulan cerita oneshoot reader dengan karakter Harry Potter. Hanya meminjam tokoh milik JK Rowling.