Morning Fellatio

5K 486 13
                                    

Empat hari setelah berita panas Ginny tersebar luas, Harry memutuskan berhenti mengajar di Hogwarts. Minerva menentang keputusan Harry awalnya walaupun akhirnya menyetujui keputusan sepihak Harry, jangan anggap Harry tidak profesional tapi apa daya Harry ini terlalu malas dengan semua tatapan itu. Selama sepekan penuh Harry sibuk mengurus perceraiannya juga ketiga anaknya, Harry akui dia sedikit melupakan Draco, dan dia menyesal.

Semalaman Harry tak bisa tertidur, dia merasa bersalah pada Draco. Draco hanya merindukannya dan Harry sangat tahu akan hal itu, Draco bahkan mau bersusah payah menitipkan ketiga anak mereka pada Lucius dan Narcissa, tapi dia malah mendorong kasar Draco juga meragukan cintanya. Harry ingat dia bahkan menuduh Draco dengan tuduhan tak berdasar dan Draco tetap saja meminta maaf padanya, Harry semakin merasa buruk.

Harry merasa dirinya begitu egois. Draco tak pernah menuntut begitu banyak padanya, tapi dia kebalikkannya. Selalu menuntut pada Draco.

Dia harus melakukan apa untuk meminta maaf pada Draco. Saat bersetubuh Draco selalu mendahulukannya tak pernah egois demi kesenangannya sendiri, Harry semakin bingung mengingat fakta tersebut. Harry semakin mendekatkan tubuhnya pada Draco, memeluk pinggang Draco.

Saat Harry mengangkat wajahnya, matanya memindai setiap pahatan sempurna wajah Draco yang atertata dengan apiknya, sangat sempurna juga miliknya. Terbersit perasaan cemas dalam hatinya saat melihat paras rupawan Draco. Wajah juga tubuhnya begitu sempurna, Harry takut ketika di suatu saat nanti Draco bosan dan meninggalkannya sendirian, Harry akan hancur tanpa tersisa.

Saat melihat kebawah, wajah Harry memerah layaknya kepiting rebus. Draco turn on, morning erection. Dengan tangan gemetar, Harry mengelus milik Draco yang masih terlapisi celana. Dia takut juga penasaran, walau hubungan keduanya sudah berjalan begitu lama namun Harry tak pernah mengelus milik Draco, dia ingin melakukan apa yang dilakukan Ginny. Fellatio!

Harry membuka zipper celana Draco dengan pelan agar tak menimbulkan suara apa pun, dia tak mau Draco bangun. Tangannya dengan lembut dan perlahan mengeluarkan milik Draco dari dalam tempatnya, membelai dengan penuh rasa ingin tahu. Kesejatian Draco semakin menegak dengan gagahnya menentang gravitasi.

Tangannya bergerak naik dan turun, urat-urat di organ kelamin Draco semakin tercetak jelas, lubang kecil di kepala jamur merah Draco juga sudah banjir dengan cairan precum, membuat Harry tergoda menjilat mengecapi rasanya.

Entah apa yang dipikirkan Harry, dia melucuti seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya, menelanjangi dirinya sendiri hingga tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh moleknya.

Bergerak perlahan melepas pelukan Draco, masuk kedalam selimut tebal dan berhadapan langsung dengan kebanggaan Draco yang telah berdiri tegak. Harry begitu antusias, pipinya merah merona menggesek kejantanan Draco pelan.

Mulut Harry terbuka, mengecap cairan putih keruh di ujung kepala merah muda draco, menelusuri teksturnya dengan lidahnya yang liat. Harry menenggelamkan dirinya akan keingin tahuan mengenai 'bagaimana Draco terasa?'. Mulutnya penuh, wajah merah dengan saliva yang menetes dari mulut,  Harry sangat erotis sekarang.

***

Draco mulai terganggu, hawa dingin di sekitar kaki yang dirasakan Draco adalah penyebabnya.

Ada yang aneh, daerah selangkangannya terutama kejantanannya terasa hangat, basah, dan juga sensasi yang menyenangkan. Miliknya menegang, Draco tahu itu. Tangannya meraba-raba ruang di sebelah badannya, mata Draco terbuka lebar. Harry tak ada di sebelahnya, kasurnya terasa dingin tanpa bekas kehangatan Harry. Harry pergi? Draco meringis membayangkan Harry pergi karena pertengkaran keduanya beberapa saat lalu.

Anomaly (Revisi)Where stories live. Discover now