Bab 4

1.3K 130 6
                                    

"Fang, bisa Ochobot buka portal agar kami dapat sampai dengan cepat?" kata Maksmana dan Fang pun mengangguk. Solar pun memimpin dan mereka mengikuti sosok Boboiboy tu, mereka pun sampai di Ruang Landas dan Ochobot sudah siap untuk membuka portal.

Ochobot pun membuka portal dan terlihat pesawat milik Maksmana muncul, kemudian mereka pun mendarat dengan mulus. Maksmana pun keluar dan satu orang memakai baju baja merah juga ikut keluar.

Fang pun tersadar dengan orang itu yang orang tersebut jarang mengikuti misi biasa, tapi anehnya dia mengikuti Maskmana sampai ke sini juga.

'Apa Boboiboy adalah masalah yang cukup berat?' pikir Fang dan dibelakang Fang, Solar pun menunduk dan berubah menjadi cemberut seperti mata pembunuh serta sekilas mengeluarkan mata merah. Solar pun menerjang dengan cepat ke arah baju baja merah.

"Solarr, apa yang kau lakukan?" kata Yaya yang panik melihat Solar berlari dan tiba-tiba Solar mengeluarkan pedang merah yang sangat panjang.

"Halilintar?" kata Ying bingung, Halilintar pun mulai menebas ke baju baja merah dan dengan cepat ditangkis olehnya.

"Hoo, tenang dulu nak. Tak perlu sampai sebegitunya" kata orang berbaju baja merah dan Halilintar menyipitkan matanya sambil posisi kuda-kuda.

"Maaf Laksamana, aku bukan Boboiboy dan tidak perlu akrab dengan diriku. Lagian aku tahu kau sudah mengetahui dari awal" kata Halilintar dan Amato hanya senyum menyeringai sambil memicak pinggang.

"Tentu saja aku tahu seluk beluk anakku sendiri, kau seharusnya tidak bersikap itu padaku. Bagaimana reaksi Boboiboy kalau mengetahui macam sekarang ini?" kata Amato dan Halilintar pun mengepalkan tangannya.

"Anak anda? Maksudnya Boboiboy anak Laksamana Amato?" tanya Fang terbata-bata dan Amato pun mengangguk, Amato pun menyeringai ke mereka sambil menatap mereka masing-masing.

"Aku yakin kalian adalah kawan Boboiboy, benar bukan?" kata Amato dan mereka pun langsung memberikan salam TAPOPS.

'Tak sangka, ayah Boboiboy adalah seorang Laksamana' pikir mereka yang kurang lebih sama.Amato pun hanya melihat kiri kanan sambil memicak pinggang, dia pun menghela napas karna melihat suasana Halilintar yang tak lain Boboiboy sendiri masih dalam keadaan suram.

"Hmm, aku ke sini untuk menyelesaikan masalah ini. Seharusnya kau menyambut dengan baik"Kata Amato dan Halilintar pun hanya menatap Amato dengan sinis. Maksmana pun memegang pundak Amato dan memberi isyarat yang membuat Amato pun kembali serius. Mereka pun mulai berjalan dengan dipimpin oleh Maksmana sampai mereka dengan satu pintu yang sangat besar dan tak pernah dihampiri oleh mereka karna hanya boleh dimasuki petinggi.

"Kenapa kita ada di sini Laksamana?" tanya Gopal bingung karna setahu dari dia tidak boleh dimasuki oleh sembrang orang. Amato pun hanya tersenyum dan membungkuk agar lebih terlihat oleh kawan Boboiboy tu.

"Tentu untuk membangunkan kawan kau lah, kau mau membantu saya kan?" kata Amato dengan senyum dan Gopal pun langsung mengangguk cepat sambil tersenyum.

Di sini, hanya Fang dan Yaya yang bingung dengan ayah Boboiboy yang sebenarnya baik atau bukan ditambah dengan sikapnya kepada Gopal pun rasa waspada dengan ayahnya pun mulai turun walaupun Halilintar tetap menatap tajam ke Amato.

Pintu pun terbuka dan terlihat banyak peralatan penelitian, mereka pun tertuju dengan layar beserta beberapa kursi empuk yang mereka bisa menebak untuk apa. Amato pun tersenyum ke mereka dan membungkuk.

"Sekarang, apa kalian mau masuk ke dalam alam bawah sadar Boboiboy dan mengajaknya kembali"

Ability [ Boboiboy Fanfiction ]Where stories live. Discover now