part 16✨

671 30 1
                                    

Kelas XII IPA 3

Ibu Nira melangkahkan kaki menuju kelas XII IPA 3

"Assalamualaikum anak-anak"

"Waalaikumsalam buk"

Ibu Nira tersenyum lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas.

"Wah ada anak baru ya?"

Karena Queen merasa dialah yang sedang di bicarakan Queen langsung tersenyum dan berdiri.

"Perkenalkan buk saya keyra crystaline, panggil saja Key"

"Ohh kamu yang namanya keyra"

"Iya buk"

"Baiklah anak-anak kita mulai pelajaran hari ini, berhubungan ini jam terakhir jadi ibuk minta kalian buka halaman 187. Pahami tentang rangkuman nya jika tidak jelas silahkan bertanya"

"Iya buk"

"Sebentar sepertinya ada yang kurang,"

"Apa buk" tanya Veli

"Bara, Varo kemana?, Kok enggak ada"?

"Enggak tau buk, dari sudah bel tadi mereka enggak masuk"

"Kebiasaan banget sih Bara, kalo udah jam terakhir pasti ngilang, ya sudah kalian kerjakan tugas kalian, ibu mah cek Gabriel sama Vano dulu."

"Iya Bu"

Ibu Nara keluar kelas, dia menuju kelas XII IPA 4 kelasnya Vano dan Gabriel.

*********************************

Kini Bara beserta anggota Graventas sedang berada di sebuah pemakaman, mereka menghantarkan sahabat mereka untuk peristirahatan terakhirnya. Ini kali pertama Bara merasa gagal menjadi ketua. Karena baru kali ini Ada yang sampai menyumbangkan nyawa.

Bara benar-benar gagal. Untuk itu dia akan membalas semuanya. Dia akan membalas orang yang telah melakukannya. Dia merasa terpukul karena menurut Bara, Alm orang yang penurut tidak disangka dia akan pergi dengan cepat.

Satu persatu orang telah pergi meninggalkan pemakaman, kini hanya tersisa anggota inti graventas dan orang tua dari Doni

"Ini sudah takdir nak, jangan disesali"
Ayah Andre menepuk bahu Bara

"Maaf pak, karena saya gagal menjaga anak bapak"

"Ini sudah konsekuensi nya nak Bara, ini sudah takdir Andre, buat kalian juga harus berhati-hati. Jika kalian punya musuh bermainlah dengan cantik jangan tergopoh-gopoh. Ingat kecerdikan jauh lebih dinilai dari pada tindakan"

"Iya pak, Terimakasih. Sekali lagi saya mewakili graventas meminta maaf untuk semuanya."

Ayah Andre mengangguk dan tersenyum, dia tau inilah konsekuensinya. Karena sebelum anak mereka bergabung pada Graventas sudah ada perjanjian. Jika mereka mati dalam sebuah pertempuran tidak ada yang akan di salahkan dan di sesali.

"Ya sudah bapak pulang dulu, kalian jangan terlalu sore."

"Iya pak"

Bara mencium dan memeluk Ayah Andre. Di ikuti oleh ke empat sahabatnya

Kini tinggal mereka yang menatap nanar gundukan tanah merah itu.

Skip 15 menit

kringg...Kring...

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, semua murid sudah antusias membereskan perlengkapan mereka.

QUEENDonde viven las historias. Descúbrelo ahora