Part 32 ••• Terungkap

171 17 0
                                    

Suasana di ruang sidang penuh sesak bagi Yuri, gadis itu hanya diam pasrah saat Chaeryeong mengungkap kasus pembunuhan terhadap Minju, cctv yang merekam kejadian tersebut dapat di perbaiki dan memperkuat pernyataan Chaeryeong, sang pengacara menentangnya namun Yuri sudah menyerah begitu saja di hadapan papanya yang memperjuangkannya.

Setelah sidang berakhir, Winter menghampiri Chaeryeong yang hendak pulang. "Lo keren, Chaeryeong."

Chaeryeong yang terlihat lemah itu menggeleng pelan, ada rasa bersalah membuat Yuri di hukum seperti ini, namun tak ada penyesalan karena di sisi lain telah membuat Minju mendapat keadilan. Keduanya adalah teman Chaeryeong, gadis itu ingin berteriak sekencang-kencangnya meluapkan perasaan bersalah itu, tetapi bagaimanapun keadaanya Yuri harus tetap mendapat hukuman.

"Bukan ini yang gue mau, gue harap Yuri sadar dengan apa yang di lakukannya," ujar Chaeryeong. Winter yang paham pun memeluk Chaeryeong dengan hangat.

"Sejauh ini lo udah melakukan yang terbaik dan sesuai dengan jalur hukum."

"Thanks banget, Win. Berkat dorongan dari lo gue lega akhirnya Minju mendapatkan keadilan," ujarnya parau, Chaeryeong melepaskan pelukan itu.

Winter mengangguk sambil tersenyum, menepuk-nepuk pundak Chaeryeong pelan, kemudian matanya menangkap Bunda Minju yang berjalan mendekat ke arah mereka.

"Bunda."

Chaeryeong mengikuti arah pandang Winter dan berbalik badan. Sempat takut untuk bertemu dengan seseorang yang ada di hadapannya sekarang.

"Terima kasih." hanya itu yang keluar dari mulut bunda. Sejujurnya ia kecewa dengan perlakuan Chaeryeong pada Minju, namun gadis itu juga yang memperjuangkan keadilan untuk Minju.

"Maaf.." bagitupula dengan Chaeryeong yang tak sanggup mengungkit masa lalu dan hanya kata itu yang bisa di ucapkannya.

Winter bernapas lega karena pada akhirnya dapat menyelesaikan masalah pembunuhan yang di mana tak ada keterlibatan Winter di dalamnya. Luka lembam yang dibuat Yuri dan Ryujin untuknya menjadi saksi atas perjuangannya selama ini.

•••••|||•••••

Hari kelulusan yang dinantikan telah tiba. Di depan sekolah terpajang beberapa karangan bunga ucapan selamat mengingat sekolah ini sangat di kenal. Perlahan kursi di ruang auditorium terisi oleh para orang tua siswa.

30 menit sudah terlewati sambil menunggu persiapan acara hingga kursi auditorium penuh, kini acara puncak di mulai saat pembawa acara mempersilahkan Direktur untuk mengumumkan kelulusan.

Sebagai simbolis, tiga siswa dengan nilai tertinggi berhak mendapatkan peluang masuk Archipelago Central University. Dua nama telah mengisi dari tiga peluang, seharusnya Minju, namun kebijakan sekolah akan menghapus nama Minju dan di gantikan dengan siswa lainnya.

Banyak kamera yang telah siap mengabadikan momen, tak hanya dari pihak sekolah, bahkan tak sedikit wartawan yang datang meliput berita tentang Gemmis High School, apalagi sekolah ini baru saja turun reputasi karena kasus sebelumnya, namun karena berjalan sesuai hukum, sekolah itu sedang memperbaiki citranya.

Heeseung di panggil dan ia berdiri di hadapan semua orang, cowok itu berhasil mempertahankan posisinya di urutan kedua. Direktur akan mengumumkan posisi nomor satu dan tiga sekaligus masuk ke kampus impian semua siswa di sini.

Perlahan direktur membuka selembar kertas yang masih tertutup rapat lalu melihat semua urutan nama siswa. Tanpa di sangka, hasil akhir dari ujian sekolah Yuri menduduki posisi nomor 1, sekolah belum mem- blacklist.

"Jo Yuri." Tak ada tepuk tangan dari audiens, suasana cukup canggung hingga akhirnya pengumuman peringkat paralel di lanjut dengan mengumunkan siswa urutan ketiga.

"Hamada Asahi." panggilnya, cowok yang memiliki banyak teman di kelasnya itu mendapat ucapan selamat dari teman-temannya sebelum naik ke atas.

"Lo bisa tebak siapa yang selanjutnya di panggil direktur?" kata Jaehyuk pada Beomgyu.

"Kelas 12 IPA 1 lo ngerasain kan isinya penuh ambisi?" jawabnya yang melihat pemandangan kelas 12 IPA 2 penuh dengan kebanggaan di barisan depan itu.

Jaehyuk setuju dengan ucapan Beomgyu.

Selanjutnya hak direktur memutuskan siapa nama yang akan mengisi tiga besar itu. Semua siswa dan orang tua berharap anaknya memiliki kesempatan itu.

"Kim Minjeong."

Winter terkejut, spontan berdiri sambil menutup mulutnya, raut wajah bahagia itu tak dapat di sembunyikan lagi walaupun beberapa dari mereka menatapnya tidak suka karena kecewa pada harapan.

Lihatlah anak beasiswa itu, berhasil menduduki posisi tiga besar dan membuat yang lainnya memiliki perasaan iri.

Winter maju ke depan dan berdiri di sebelah Asahi, cowok itu mendekatkan tubuhnya pada Winter lalu berbisik, "Akhirnya satu kampus sama lo." Respon Winter hanya tersenyum manis ke arah Asahi.

Beomgyu yang melihat itupun terlihat kesal pada Asahi yang sempat-sempatnya mencari kesempatan mendekati Winter.

•••••|||•••••

Part ini pendek.

Next part sudah ending.

SAVIOR GIRL | 01 LINEWhere stories live. Discover now