Part 18 ••• Cunning Strategy

159 21 6
                                    

Irene terlihat sibuk dengan panggilan teleponnya, ia meminta maaf pada semua pelanggannya karena bajunya tak ada yang tersisa satupun untuk di kembalikan, dan ia berjanji akan menggantinya.

Setelah menutup panggilan itu, Irene memijat keningnya pelan. Pagi ini lantai bawah rumahnya akan di renovasi, bagaimanapun juga ia harus bangkit dengan usahanya walaupun semua uangnya habis untuk renovasi dan membeli peralatan baru, tak akan cukup untuk menggantikan baju-baju pelanggannya yang sangat banyak itu.

"Ibu, aku berangkat sekolah." Winter mengulurkan tangannya untuk pamit.

Seketika Irene mengingat sesuatu, ia menahan tangan Winter yang dibalut perban, "Oh iya, yang kemarin siapa namanya?"

"Asahi."

"Hah?"

Bukankah Putra dari Taeyeon bernama Asahi?

"Asahi." tegas Winter sekali lagi.

"Hamada Asahi." jelasnya yang membuat Irene melepaskan tangan Winter tanpa sadar, ia terdiam dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Ibu?"

"Ibu?" panggil Winter kembali.

"Ada apa?" tanya Winter.

"Emmm, jangan pernah ketemu sama orang tuanya Asahi ya."

"Hah?" Winter terkejut atas pengakuan Irene.

"Ibu gak bisa jelasin sekarang."

"Yaudah kalau gitu, Winter berangkat ya bu."

•••••|||•••••

Dua hari menuju Ujian Tengah Semester.

Tata tertib Gemmis High School.

1. Dilarang menyontek atau memberi contekan di waktu ujian.
Hukuman: Tidak mendapatkan hak sebagai siswa
2. Dilarang mencuri lembar soal sebelum waktu ujian di mulai.
Hukuman: Dikeluarkan dari sekolah
3. Dilarang telat saat ujian, jika terjadi maka akan mengikuti ujian susulan.

Begitulah isi pengumuman di mading sekolah yang di pasang setiap mendekati ujian.

Winter berjalan menuju kelasnya, tiba-tiba tangannya di tarik seseorang hingga berada di dekat tangga.

"Aahh," rintihnya karena tangan Winter yang berbalut perban itu yang di tariknya.

"Eh sorry, Win." Jaehyuk melepaskannya.

Jaehyuk mungkin menjadi orang yang kedua setelah Beomgyu di kelasnya yang mengajaknya berbicara.

"Gue mau ngobrol sesuatu sama lo, ini penting. Tapi kayaknya di atas aja deh." Jaehyuk mulai menaiki tangga untuk sampai ke lantai 4 yang sepi karena hanya ada ruangan-ruangan untuk rapat.

Jaehyuk memberi kode pada Winter yang ada di belakangnya untuk mengikutinya.

"Ada apa, Jae?" tanya Winter penasaran.

Jaehyuk berbisik pada Winter, cewek itu membulatkan matanya setelah mendengar penuturan Jaehyuk.

"Enggak, gue gak mau!" tolak Winter cepat.

"Ayoklah Win, tenang aja nilai gue gak akan melebihi lo dan Beomgyu, setidaknya gue bisa masuk lima besar di kelas."

"Ingat tata tertib GHS nomor 1," peringat Winter.

"Siapa sih yang gak tahu Win, kita bisa main dengan cara aman kok."

"Gue jamin." tangan Jaehyuk membentuk huruf V tanda untuk meyakinkan Winter.

SAVIOR GIRL | 01 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang