16| Blueberry and Honey

453 114 74
                                    

CAUTION:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CAUTION:

Contain fluff content. Smiling and blushing are the responsibility of the reader.


-


Close to your mind
To see you, I'll go anywhere
I'll wait for you so that I can hug you
Will you come back to me?
Facing each other, for you I'll do willingly
- Closer by OoOo feat. Hihat83 -




Dulu sekali, Freya sering beranggapan bahwa dia tak pernah ingin berurusan dengan laki-laki. Freya ingin terus menggeluti dunia yang orang katakan kejam, gelap dan kotor, yang bagi wanita itu adalah surga.

Masih melekat erat dalam ingatannya, kali pertama wanita itu melesatkan peluru pada dada seorang komisaris kaya yang keji menggelapkan uang jutaan dollar milik rakyat. Hatinya seolah lega karena dengan begitu, dendam para rakyat yang menangis darah itu dapat ditebus tuntas. Hak seseorang adalah nyawa mereka. Mengambil hak orang lain sama halnya dengan merengut nyawa orang tersebut. Itulah mengapa, nyawa juga dibayar dengan nyawa. Prinsip hidup Freya sesederhana itu.

Seolah Freya ingin terus hidup untuk membalaskan dendam mereka yang tak mampu. Freya ingin menembak para pelaku kejahatan yang merengut paksa hak orang lain dengan cara keji dan tidak dapat diampuni.

Tapi dia jelas tahu, tak selamanya dia dapat melakukan hal itu.

Sebaik apapun alasan dan tujuannya, akan ada satu waktu di mana semua akan kembali padanya dengan cara yang tak mampu dibayangkan olehnya. Wanita itu sepenuhnya sadar, tindakannya tidak bisa dianggap benar.

Freya menggeliat malas dalam lilitan selimut. Kakinya menggesek seprei kasur dengan gerakan yang lambat dan ogah-ogahan. Matanya mengerjap lambat dan rungunya disapa oleh suara dengkuran halus dibarengi dengan sapuan napas di tengkuknya.

Tangan Alpha masih setia melingkar di pinggangnya dari belakang dan lengan lainnya dijadikan sebagai pengganti bantal untuk Freya. Wanita itu bisa merasakan dada Alpha yang menempel di punggungnya bergerak naik turun perlahan seiring dengan hembusan napas laki-laki tersebut.

Semalam benar-benar gila. Mereka hilang akal seperti orang kesurupan. Freya sampai lupa bagaimana bisa mereka berakhir di sini, di kamar hotel ini dan bergelung berdua di bawah selimut tanpa busana.

Freya menggeliat pelan, menyingkirkan sedikit lengan Alpha dan memutar tubuhnya untuk menghadap laki-laki itu. Dia melingkarkan tangannya di pinggang ramping Alpha, terasa begitu pas seolah di sanalah tempat yang seharusnya. Memeluk Alpha erat.

Alpha selalu tampan bagi Freya.

Rambutnya yang berantakan, sedikit kusut dan menutupi sebagian dahi. Entah bagaimana, itu membuat Alpha berkali-kali lipat lebih tampan. Alisnya yang menukik jelas dan tegas. Matanya yang terpejam lelah dan bibirnya yang terkatup dengan sedikit bengkak di sudut. Selama apa mereka berciuman semalam. Hidungnya yang tajam dan mancung sempurna. Rahangnya yang kokoh dan membingkai wajah laki-laki itu dengan apik. Dada bidangnya yang bergerak naik turun dengan hiasan tanda cinta yang Freya berikan semalam. Lengannya kekar dengan guratan otot yang mencuat seperti aliran anak sungai di sepanjang tangan.

FLY BY NIGHT; ENCOUNTER [On Going]Where stories live. Discover now