[4] I Think of You

160 48 58
                                    

Check sound! Solijilleo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Check sound! Solijilleo!

(Gimme your best comment as much as possible, so I will give you a best part as best as I can. Deal?)












 Deal?)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Orang bilang pertemuan kedua akan mengarah ke pertemuan ketiga dan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Sedangkan pertemuan ketiga akan mengarah pada takdir. Alpha hampir menyemburkan tawa dengan pernyataan bualan seperti itu. Tapi orang bilang karma pahit itu berlaku untuk siapa saja bahkan dalam keadaan konyol, bisa saja apa yang ditertawakan akan menimpa balik suatu hari nanti. Seseorang tidak akan mempercayai apapun sebelum sesuatu itu terjadi padanya, bukan?

Setengah hati Alpha merutuki karena mengejek rekan kerjanya yang bercerita seputar pertemuan dan takdir begitu pandangannya bersirobok pada figur seorang wanita dari tempatnya berdiri sekarang. Wanita itu berjalan di bahu jalan dengan sebelah tangan memeluk sebuah pot putih sedang tangan lainnya dia gunakan untuk menenteng tas rajut besar yang tampak berat.

Enggan memikirkan wanita yang dia lihat, bisa jadi wanita itu sudah lupa padanya. Laki-laki itu mendorong pintu minimarket, menimbulkan suara berderit. Dia menghampiri seorang bocah laki-laki yang beberapa saat dia suruh untuk menunggu, kemudian berjongkok di depannya. Pakaian bocah ini kumel dan sobek di beberapa tempat, wajahnya sedikit kotor, tampak tidak terurus. Alpha bertemu bocah ini tidak sengaja, bertanya di mana bocah ini tinggal kemudian mengajaknya ke minimarket terdekat.

"Ini untukmu," ucap Alpha sembari menyodorkan satu kantong plastik berisi roti, susu serta beberapa makanan ringan.

Bocah itu tersenyum begitu cerah dengan mata berbinar lalu meraih kantong plastik tersebut. "Terima kasih, Paman baik."

Alpha mengusap puncak kepala bocah itu sebelum bocah itu berbalik dan meninggalkannya dengan lambaian tangan dan ucapan terima kasih berkali-kali. Hanya itu yang bisa Alpha lakukan untuk membantu.

Laki-laki itu menegakkan tubuh dan merasa sangat ingin menoleh ke belakang untuk memastikan wanita itu sekali lagi. Ada dorongan magis yang menuntun kaki Alpha berjalan mendekati wanita yang hendak menyebrang di sana. Hingga beberapa langkah kemudian, Alpha merutuki hatinya yang terus menerus menyerukan otaknya agar berjalan lebih dekat. Sialan, sialan.

FLY BY NIGHT; ENCOUNTER [On Going]Where stories live. Discover now