1 : Siapa Anjing Baru itu?

419 41 21
                                    

"Aku hanya ingin tahu jenismu"

Aku adalah seekor anjing, orang tuaku bilang aku adalah anjing yang pintar dan baik hati.

Aku menyukai orang tuaku. Mereka sangat lembut kepadaku.

Tidak pernah menggigit atau menggonggong, mereka hanya memberikan usapan lembut pada setiap jengkal tubuh berbuluku.

Hingga suatu pagi terdengar suara anjing yang lain seperti sedang menangis.

Anjing itu unik, bentuknya seperti orang tuaku, hanya ada bulu hitam yang terletak di kepalanya saja.

Aku mengendus, kaki putih kecilku merangkak mendekat.

Aku mengucapkan selamat pagi padanya, lalu bertanya

"Kau siapa? Anjing jenis apa kau? Kenapa berbeda dengan aku atau orang tuaku? Kau sangat kecil"

Aku sedikit mengejek anjing baru itu. Mulutnya terus mengeluarkan suara tapi bukan menggonggong.

Sampai datanglah orang tuaku, ah lebih tepatnya ibuku.

Ayahku sering memanggilnya dengan sebutan 'Sana'.

Ibuku menggendong anjing kecil itu perlahan, menepuk punggungnya perlahan, dengan sekejap suara anjing kecil itu mereda.

"Jadi anjing jenis apa dia?" tanyaku menggonggong pada ibuku yang sedang menggendong nya.

Tapi dia malah bilang, aku kelaparan karena terus menggonggong, kemudian ayahku datang menuangkan susu cair, dan sedikit camilan ke dalam mangkuk.

Karena makanannya selalu enak, aku tidak perduli dengan anjing baru tadi.

Aku bergegas menuju mangkuk makananku, memakannya lahap, karena memang benar aku sedikit lapar.

Orang tuaku saling merangkul, ayahku mengendus ibuku, apakah itu endusan? Kenapa dekat sekali? Dan kenapa moncong mereka begitu pendek, tidak sama seperti punyaku? Kenapa?

Aku berlari pada Jihyo, mengikuti langkah kakinya saat Jihyo sudah turun dari tangga.

Orang tuaku bilang namanya 'Jihyo' aku tidak tahu Jihyo adalah jenis anjing apa? Yang jelas dia lebih mirip dengan orang tuaku daripada aku.

Suara gugukanku di respon olehnya.

Tapi Jihyo hanya tersenyum lalu mengelus ujung kepalaku.

"Hei! Kenapa mereka sedekat itu ketika mengendus?" Aku bertanya begitu, tapi Jihyo malah pergi.

Sekali lagi, tidak ada yang peduli dengan pertanyaanku, aku sedih karena hal itu.

Aku pergi berlalu menuju tuan ikan yang terkurung di dalam kaca, rumah tuan ikan dipenuhi dengan air.

Aku selalu bertanya padanya.
"Tuan ikan, apa kau tidak merasa kedinginan karena setiap hari dikelilingi oleh air?" Tanyaku pada tuan ikan.

Tapi tuan ikan tak merespon, mungkin hari ini mood di pagi harinya sedang tidak begitu baik.


-thor'al🐘

Finding Dog [아리아]Where stories live. Discover now