T I G A P U L U H T U J U H 🌧️

366 75 9
                                    

Keadaan Ara sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Hari ini Ara merengek untuk sekolah padahal bunda dan Ray melarangnya, hanya karena Ara takut Ray di goda oleh Triana jadi dirinya memaksa untuk masuk sekolah.

Hari ini hari Jum'at biasanya bagi siswa siswi yang muslim mengadakan Tadarus di sekolah dan juga melaksanakan shalat Dhuha berjamaah di lapangan.

Kini Ray berada di rumah Ara untuk menjemput kekasihnya. Semenjak kejadian Ara di perlakukan tidak baik ia lebih sering membawa mobil takut sewaktu-waktu kejadian itu terulang dan dengan cepat segera ditangani jikalau Ara kenapa-napa karena dia tak mau gadisnya terluka.

-"Yuhuuuuu, selamat pagi bunda, selamat pagi Dara eh Abang hehe, selamat pagi pacar Ara yang galak," Teriak Ara semangat menuruni anak tangga.

-"Husss, kamu ini teriak-teriak udah kayak di hutan," ujar bunda memarahi Ara.

-"Hehe bunda abisnya Ara seneng dijemput pacar galak," Ucap Ara melirik kearah Ray, Ray pun hanya membalas dengan wajah datarnya.

-"Sarapan dulu yuk, bunda udah masakin nasi goreng loh," Ujar bunda mengajak mereka untuk sarapan.

-"Yuk pacar galaknya Ara, disuruh bunda buat sarapan dulu sebelum sekolah biar nanti belajarnya konsentrasi," Ujar Ara tersenyum lebar dan menarik tangan Ray. Ray pun pasrah mengikuti kemauan gadisnya itu.

Di ruang makan sudah ada Bunda Ara, Ara, Ray dan juga Varel.

-"Bunda ambil dulu ya nasinya soalnya masih di wajan," Ujar bunda lalu bergegas mengambil wajan yang berisi nasi goreng.

-"Sini Ara aja yang taro di piring, Ara mau jadi cewek romantis langsung kasih ke Ray hehe," Ucap Ara cengengesan.

-"Ini untuk Abang, ini untuk Bunda, ini untuk Ara sendiri, ini untuk pacar galaknya Ara. Dimakan ya harus abis tapi piring nya jangan di makan juga loh," Ujar Ara, Bunda dan Varel pun tertawa kecil melihat kelakuan Ara.

-"Enak nasi goreng nya," Ucap Ray memuji masakan bunda Ara.

-"Iya dong Ara yang masak hehe," ucap Ara berbohong.

-"Bohong jangan percaya dia gak bisa masak. Kemarin aja waktu mau ngasih bekal untuk lo masaknya sampe kelabakan. Wajan sampe jatuh haha," Ujar Varel berbicara kepada Ray dan tertawa geli.

-"ih awas aja ya kalo Ara udah bisa masak, Ara gak mau masakin untuk Abang," Ketus Ara yang sudah mulai kesal dan malu.

-"Harus bisa masak kalo mau jadi istri gue," Ujar Ray datar dan mereka yang berada dimeja menoleh tercengang.

Blush

Pipi Ara memerah seperti kepiting rebus. Ara masih berpikir apa tadi Ray yang beneran berbicara atau makhluk halus.

-"Udah kali blushing nya, cepet di makan nanti kita kesiangan," Ujar Ray menggoda Ara. Ara pun tersipu malu.

Setelah sarapan mereka memasuki mobil bergegas menuju sekolah karena sebentar lagi bel berbunyi.

-"Stop! Jangan jalan dulu kak," Ujar Ara tiba-tiba. Ray pun mengerem mendadak untung saja dahi Ara tidak mengenai dashboard mobil karena dirinya belom memakai seat belt.

-"Kenapa lagi hm? Kita udah siang loh nanti keburu telat," Tanya Ray.

-"Sebentar mukenah aku ketinggalan di kamar," Ara pun turun kembali masuk ke dalam rumah. Tak lama Ara pun kembali masuk ke mobil.

-"Kan disana ada mukenah ngapain bawa dari rumah," Tanya nya.

-"Gapapa Ara mau pake mukenah sendiri. Siapa tau ada yang lupa bawa mukenah jadi dia bisa pake," Jawab Ara. Ray pun tersenyum sambil mengelus rambut Ara.

Cup

-"Baik banget si," Ujar Ray yang tiba-tiba saja mencium kening Ara.

-"ih cium-cium lagi untuk Ara belom wudhu," Kesal Ara. Namun hatinya berbeda seperti ada kupu-kupu yang bersarang di hatinya.

°°°

Di sekolah

-"Pengumuman untuk anggota OSIS segera mempersiapkan segala keperluan untuk shalat berjamaah," Ujar kepsek berbicara di kantor nya menggunakan mic.

Semua bersiap untuk melaksanakan tadarus dan shalat Dhuha berjamaah. Setelah itu mereka semua masuk ke dalam kelas masing-masing.

°°°

Kini anggota Vagos kembali ke markas setelah menjalankan shalat Jum'at. Mereka berkumpul, canda tawa mengisi setiap sudut ruangan. Senakal-nakalnya mereka tetap saja ibadah tidak lupa, mereka tidak lupa Tuhan.

-"Kumpul semuanya!," Perintah Ray yang tiba-tiba saja datang, mereka pun terdiam ketika Ray memerintahnya.

-"Gue disini mau bilang sekali lagi sama kalian, gue berharap kalian bisa pantau Biru karena semenjak gue pacaran sama Ara, dia gak nampakin diri gue khawatir kalau dia udah tau hubungan gue terus Ara jadi bahan incarannya." Ujar Ray kepada anggotanya dengan tegas.

-"Iya bang gue bakalan bantu pantau terus," Ucap Danis adik kelas yang juga merupakan anggota.

-"Tapi gue pernah ngeliat dia, dia merhatiin sekolah kita. Dia sembunyi di balik pohon dan gue teriakin dia langsung cabut," Ujar Alex menceritakan.

-"Lo serius?" Tanya Abi. Tata, Iki dan yang lain pun nampak serius memperhatikan raut wajah Alex.

-"Gue serius masa gue bohong buat apa gue sembunyiin kalo dia aja musuh gue," Ujar Alex membenarkan ucapannya.

-"Gue tau pasti Biru ada rencana sesuatu buat nyelakain Ara, makanya gue minta sama kalian pantau terus,"

Drett... drett... drett

Tiba-tiba saja ponsel Ray berdering lalu merogoh kantong celananya untuk mengambil ponselnya dan tertera lah nama Ara disana.

-"Halo Ra ada ap..." Ujar Ray tiba-tiba ucapannya terpotong karena terdengar suara isakan tangis dari kekasihnya.

-"Ray tolongin Ara sekarang juga, disini ada orang jahat hiks tolong," Ucap Ara dengan suara seraknya karena sedari tadi ia menangis.

-"Ra kamu dimana?" Tanya Ray panik.

-"Temuin gue di xxxx," Ujar lelaki itu disana. Lalu memutuskan panggilannya

-"Anjing!," Geram Ray lalu mengepal kan tangannya.

-"Siap², kita berangkat!" Perintah Ray dan yang lain pun bergegas.

°°°

Dilain tempat, Gadis itu telah di sekap dan diikat kedua tangannya. Ia terus menangis meminta agar orang itu segera datang menyelamatkan nya.

-"Hai," sapa lelaki itu memakai topeng.

-"Lepasin Ara! Ara mohon nanti bunda khawatir cariin Ara," Ucap Ara menangis sejadi- jadinya.

Laki-laki itu membuka topengnya dan betapa terkejutnya Ara setelah mengetahui orang dibalik topeng itu.

-"Kak Biru?" Ucap Ara kaget tak percaya.

-"Hai Ara cantik, masih ingat gue?" Tanya Biru yang berubah raut wajahnya menjadi lebih seram berbeda waktu pertama kali Ara bertemu.

-"Lepas! Maksud kamu apa hah?! Kamu jahat aku kira kamu baik ternyata itu hanya kedok kamu aja. Hati kamu seperti iblis," ujar Ara mencemooh Biru.

Plak...Plak

-"Diem lo jangan sampe gue bakalan bikin lo tersiksa!" Bentak Biru menampar pipi Ara dua kali dengan kencang.

-"Hiks tolong, bunda Abang tolong Ara," Isak Ara air matanya berjatuhan di pipi.

-"Sakit hm?" Tanya Biru mengusap pipi Ara.

-"Jangan sentuh Ara dengan tangan kotor kamu!," Sentak Ara memberontak.

-"Tambah ngelawan lo ya," Ujar Ray tersenyum smirk. Tiba-tiba ia mendekatkan wajahnya dengan Ara, Ara pun menggeleng kan kepalanya berusaha agar wajahnya tidak tersentuh dengan wajahnya.

🦋🦋🦋

JANGAN LUPA VOMENT YA SAYANG²KUH 💜 SUN JAUH UNTUK KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU 😚 SEMOGA KALIAN SUKA.

You Are The Rain [End]Where stories live. Discover now