05. Sepi, Kapan Pulang?

216 18 0
                                    

"Eh tuan muda, mau makan kah? Saya siapkan."

Chenle menoleh pada salah satu pembantunya. Ia lalu melihat jam tangannya. Oh, hari Kamis. Pembantunya semua datang. "Engga usah bi, tadi Ale udah makan bareng temen." Tolak Chenle halus. Pembantunya itu hanya mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya. Chenle cuma menghela nafas, lalu pergi ke ke kamarnya.

Ia langsung merebahkan diri di kasur. Tidak peduli badannya berkeringat karena cuacanya yang sangat panas. Netranya tak sengaja menatap sebuah foto yang dibingkai di tembok.

Foto keluarganya saat ia masih kecil. Dimana saat saat keluarganya masih lengkap setiap harinya. Tanpa ada perjalanan bisnis. Foto yang berisikan kenangan indah, namun terkadang menyayatkan luka dihati.

Tak terasa, setengah tahun berlalu. Setengah tahun ia jalani tanpa kehadiran sang orang tua dan kakak yang pernah menjadi kesayangannya.

Ketiganya dalam perjalanan bisnis. Mengitari dunia dan seisinya.

Sudah hampir 2 bulan juga, ia tidak bertelefonan dengan sang kakak ataupun orang tuanya. Mereka selalu menolak panggilannya, dengan dalih 'sibuk'. 1 bulan ia terus mencoba, bulan berikutnya ia menyerah. Ia menyerah menghubungi mereka. Berharap mereka menghubunginya balik, tapi harapan itu sama sekali tidak terkabul.

Chenle marah. Ia kesal. Ia ingin menangis, tapi ia menahan tangisannya.

Tapi bukan berarti dia sudah tidak peduli dengan mereka. Dia masih sering bertanya kabar mereka lewat pembantu yang ada di rumahnya. Chenle tidak seburuk itu sampai ia melupakan orang yang berjuang untuknya.

Ia masih sayang keluarganya.

Walau mereka jarang pulang.

___

Chenle hanya berdiam diri. Semua temannya kebetulan sibuk hari ini.

Mark dengan kegiatan OSIS nya, Renjun yang ada acara keluarga, Jeno dengan persiapan olimpiade, Haechan ada kelas tambahan, Jaemin ada kelas fotografi, dan Jisung yang ada kelas menari.

Sampai beberapa saat ia memutuskan keluar dari kamarnya, menuju dapur. Disana beberapa pembantunya sedang memasak. Ia melirik jam. Masih belum mendekati jam makan malam, kenapa sudah mulai masak sekarang? Mana banyak seperti itu. Chenle mulai menebak nebak sendiri. Salah satunya adalah,

tebakan tentang orang tua atau kakaknya yang akan pulang.

"Bibi, kenapa sudah mulai memasak sekarang? Kan makan malam masih lama?" Bibi Cheng, salah satu pembantu kepercayaan Chenle hanya tersenyum. "Besok Cap Go Mei, apa anda lupa? Malam Cap Go Mei harus besar, bukan?" Chenle tersenyum kecut. Harusnya ia ingat, harusnya ia tahu, besok Cap Go Mei, dan orang tua ataupun kakaknya tidak ada yang akan kembali. "Baiklah, panggil Chenle nanti ya bi." Ujar Chenle lalu langsung naik ke kamarnya.

Ia menutup pintu dan mengunci kamarnya.

"Percuma saja makan besar kalau anggotanya tidak ada." Gerutunya. Ia mengambil hp nya, lalu melihat display nya.

16.50

Chenle langsung berdiri, mengambil jaketnya, lalu keluar dari rumah itu.

Malam Cap Go Mei, harus dirayakan dengan keluarga, bukan?

___

"Loh Chenle, lo kenapa balik lagi ke sekolah? Tadi perasaan lo udah pulang deh." Tanya Jaemin terkejut melihat Chenle didepan kelasnya. Chenle cuma senyum, menarik tangan Jaemin lalu pergi ke ruangan yang lain.

kita ini apasih ? • 7dream ✓Where stories live. Discover now