10. We're Right Here

164 19 0
                                    

Rasanya seperti baru kemarin mereka bersiap untuk festival, tiba tiba sudah waktunya untuk mereka ujian. Ujian kenaikan kelas bagi murid kelas 10 dan 11, dan ujian kelulusan bagi murid kelas 12. Saat saat yang dibenci kebanyakan murid- terkecuali bagi mereka yang senang belajar. Tapi layaknya pelangi sehabis hujan, setelah ujian selesai nantinya akan ada libur yang menunggu, bukan? Namun ya mereka harus berjuang terlebih dahulu menghadapi soal soal yang ada. 

Tak terkecuali Dream. Diantara mereka bertujuh, hanya Mark yang akan mengikuti ujian kelulusan. Yang lain hanya akan mengikuti ujian kenaikan kelas. Maka dari itu disinilah mereka, di rumah Chenle, karena Chenle punya ruangan pribadinya yang bisa disebut "Ruang Belajar" nya, yang mana punya banyak sekali buku yang bisa dijadikan bahan belajar. Hanya 6 orang, mereka tidak mengajak Mark dengan alasan takut mengganggunya belajar. Ya kalian tahu sendiri, mereka tidak akan bisa diam. Dengan Mark yang akan mengikuti ujian penentuan, mereka akan sangat bersalah, kalau sampai Mark tidak lulus dan tidak bisa ke universitas yang ia mau. Bahkan tidak ada yang berani menge chat kakak kelas mereka itu. Lagi pula, mereka tahu, kalau Mark lulus namun nilainya tidak memuaskan, kakeknya bisa marah. Dan mereka tentu tidak mau itu. Karena nilai jelek saja bisa menghalangi Mark untuk masuk ke universitas impiannya. Mark boleh kuliah di universitas yang ia mau, dengan syarat nilai ujiannya harus memuaskan. Kalau tidak, maka Mark harus bersiap untuk masuk ke universitas dan jurusan yang dipilih kakeknya. 

"Jadi ini beneran tanpa bang Mark kan?" Tanya Jisung memastikan. "Lo tau sendiri Ji kita kalo belajar gimana. Bang Mark ntar kalo ga fokus belajar trus nilainya jelek, masa depannya terancam, kan?" Jawab Jaemin masih membaca buku ditangannya. "Lah Chan, hari pertama kan Bahasa, ngapain lo belajar PPKn?" Tanya Jeno bingung, pasalnya buku yang Haechan baca itu bukan buku Bahasa, namun buku paket PPKn. "Stress gue belajar Bahasa. Struktur ini, struktur itu, belom nanti disuruh buat sastra literasi. Mending gue belajar PPKn aja, biar jadi anak bangsa ya kan?" Balas Haechan terlihat menyantai. "Anak bangsa anak bangsamu, besok ujian Bahasa ya belajar Bahasa lah! Lo pikir jadi anak bangsa modal bisa PPKn doang? Ya Bahasa lo itu lah! Mau jadi anak bangsa kok ga paham bahasa sendiri." Omel Jaemin sementara yang lain sudah mulai tertawa melihat keduanya seperti ibu yang sedang mengomeli anaknya. Oh, Jaemin kan memang sudah seperti ibu di Dream, dan Haechan sudah mirip dengan anak yang susah dibilangin. "Iya iya, ini ni gue belajar Bahasa. Nyohhh lihat ni buku!" Balas Haechan memamerkan buku yang barusan ia ambil. "Nah gitu bang. Daripada di omelin kelinci tapi kek singa betina." Ujar Chenle memanas manasi. "Awas lo Le, ga lagi lagi gue buatin lo makanan. Masak sendiri sono." Balas Jaemin. Chenle hanya tertawa. 

"Coba bayangin kalo bang Mark ikut. Ga jadi belajar itu orang, ketawa mulu dah pasti. Gue yakin 100%." Ujar Renjun tiba tiba. "Iya lah. Tapi gue agak merasa bersalah sih. Kita belajar bareng gini tanpa dia, ga bilang dia pula." Balas Jisung. Mereka terdiam untuk beberapa saat. Tiba tiba Haechan meraih handphone nya lalu mengangkatnya. "Mau telfon dia ga? Ijin kita belajar bareng tanpa dia. Daripada engga ngomong sama sekali, urusannya panjang nanti." Ujar Haechan yang diangguki yang lain. Ia segera menekan nomor telfon Mark, lalu menekan icon speaker. Tidak butuh waktu yang lama, telefon segera terhubung. 

"Halo Chan, kenapa?"

Haechan tidak menjawab, entah karena ia masih takut mengatakan, atau karena apa tidak ada yang tahu. Hingga Jeno mengajukan diri untuk memberi tahu Mark.

"Halo bang, ini si Jeno. Anu, kita cuma mau ijin belajar bareng tanpa lo, soalnya takut kalo misal kita belajar barengan sama lo, lo ga bakal fokus trus nilai lo jelek. Ya tau sendiri lah kalo nilai lo jelek gimana. Sorry ga bilang sebelumnya ya bang. Takut aja kita."

Diam sesaat. Lalu tawa terdengar dari seberang telefon.

"Itu aja? Gapapa, gue gapapa kok. Dah sana belajar lagi biar nilai lo pada bagus. Nikmatin dulu masa masa kelas 10 11, sebelom lo pada stress di kelas 12. Dah sana, gue mau belajar lagi. Good luck."

kita ini apasih ? • 7dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang