Cowok Dingin VS Cowok Rese'-TAMAT- [Proses Penerbitan]

32. Alasan Sebenarnya

Bantu aku buat cari typo ya. Kita basmi typo bareng-bareng. Karna typo selalu nyempil di tempat-tempat yang nggak kita sadari.

Siap? Mulai

***

Awalnya memang hanya untuk mempermainkannya. Karna rasa ini masih untuk dia yang sudah tak bersama. Tapi kenapa semuanya menjadi berubah?

-Ryan Hendrawan-

***

Sudah dua bulan sejak Ana dan Ryan berpacaran. Mereka masih terlihat sama seperti biasanya. Lalu Ana sama sekali tidak memberitahu Ryan tentang pertemuannya dengan Evan. Ana merasa bahwa itu cukup hanya dirinya yang tahu. Ana tidak ingin Ryan salah paham dengan apa yang nantinya ia ceritakan.

Tetapi Ana merasa akhir-akhir ini Ryan sedikit berbeda dari biasanya. Ryan yang membuat janji untuk pergi keluar dengan Ana jauh-jauh hari, lalu tiba-tiba Ryan membatalkan janjinya begitu saja. Dan Ana yakin hal itu sudah terulang beberapa kali.

Seperti hari ini, Ana sudah siap sejak tiga puluh menit yang lalu. Tapi tiba-tiba Ryan membatalkan begitu saja dan dengan alasan yang sama seperti sebelumnya. Mengantarkan Mamanya ke supermarket.

Ryan Hendrawan
Online

Nanti aku hubungin lagi ya Na. Sekarang aku lagi dijalan

Maaf aku batalin janji lagi

Kamu jangan marah ya

Aku bakalan ganti hari ini sama lain hari

Aku janji

😔😔😔

Sayang

(Read)

Ana hanya membaca pesan WhatsApp yang dikirim Ryan sejak tadi. Ana malas hanya untuk sekedar mengetikkan balasan 'iya' pada Ryan.

Lalu tiba-tiba ponsel Ana berbunyi, ada panggilan masuk dari Ryan. Ana langsung mematikannya.
Moodnya benar-benar tidak baik hari ini.

***

Ryan sejak tadi terus menghubungi nomor Ana, tapi panggilannya terus saja ditolak.

Padahal kali ini ia benar-benar sedang mengantar mamanya ke supermarket. Tapi Ana kelihatannya tidak mempercayainya.

"Ryan tunggu di parkiran aja ya Ma. Nggak apa-apa kan?" Tanya Ryan.

"Nggak apa-apa. Mama masuk dulu ya. Kamu hati-hati." Ucap Rina Mama Ryan, lalu pergi.

"Mama juga hati-hati." Rina mengangguk.

Sudah hampir lima belas menit Ryan menunggu mamanya di parkiran. Tapi mamanya masih juga belum keluar.

Lalu tiba-tiba dari arah bersebrangan, Ryan melihat seorang gadis yang sangat familiar baginya.

"Siska." Panggil Ryan, lalu berjalan menghampiri gadis tersebut.

"Loh kak Ryan ngapain disini?" Tanya Siska.