11. Ceritanya Lagi Jalan (2)

222 45 32
                                    

Hai kamu, iya kamu, peka dikit dong jadi cowok!

-Azanna Salsabila-

***

Angin berhembus dengan santainya. Menyisakan rasa dingin yang menggoda. Sang mentari mulai meninggi. Mengatakan bahwa siang tlah tiba.

Tapi kedua insan itu masih berjalan di bawah teriknya matahari siang itu. Berkutat pada ponsel masing-masing. Membuat jarak diantara keduanya semakin terlihat. Terbius dengan pikiran masing-masing. Tentang situasi yang kian lama, kian sulit di pahami.

Lalu kebisuan itu kembali terpecah saat Ana melihat penjual ice cream yang ada di seberang jalan.

"Mau kemana?" Tanya Evan saat melihat Ana berjalan ke seberang jalan.

"Tuh." Tunjuk Ana pada penjual ice cream.

"Di sini aja biar gue beliin." Tawar Evan.

"Nggak usah." Ana lalu kembali berjalan, dan di ikuti Evan di belakangnya.

"Ice cream bang, yang coklat 2."
Pesan Ana pada abang penjual ice cream.

"Siap mbak. Bentar ya." Ana mengangguk tanda mengiyakan.

"Ini mbak."

"Berapa bang?" Tanya Ana sambil merohgoh dompet yang ada di dalam tasnya.

"Sepuluh ribu mbak." Tiba-tiba dari belakang Evan menyodorkan dua buah uang lima ribuan.

Ana menatap perlakuan Evan barusan. Lalu keduanya berjalan menjauh menuju salah satu bangku yang ada di taman tersebut.

"Kesana aja yang teduh." Ajak Evan. Dan hanya di balas Ana dengan gumaman.

"Nihh punya lo." Ana menyodorkan ice cream yang dia beli tadi. Bukan. Evan yang beli maksudnya.

"Coklat?" Tanya Evan.aa

"Iya kenapa? Lo nggak suka ya" tanya Ana hati-hati. Evan masih terdiam.

"Kalau nggak suka, sini biar gue makan aja" Ana ingin merebut Aice cream yang Evan pegang. Tapi Evan langsung memakan ice cream tersebut saat tangan Ana masih memegangnya.

"Apaan sih lo, tadi katanya nggak mau. Sekarang malah di makan"
Ana merasa kesal dengan Evan. Tapi Evan hanya memandang Ana.

"Kapan gue bilang kalau gue nggak mau."

"A- a- tadi kan lo bilang-" Ana terus mencoba berfikir.

"Gie bilang apa." tanya Evan santai dan masih tetap memandang Ana.

"Lo diem terus ya gue ambil kesimpulan aja, berarti lo nggak suka." lalu Ana mengal8hkan pandangan nya ke arah anak-anak yang tengah bermain di bawah pohon.

"Itu kan menurut lo." Evan berdiri dari duduknya.

"Kemana?" Ana mendongakkan kepalanya ke arah Evan.

"Pulang."

"Kok pulang sih." Ana pikir setelah dari taman dia akan di ajak jalan-jalan, nonton, atau kemana aja lah. Tapi ini malah di ajak pulang.

"Gue tadi bilangnya nggak lama sama bunda lo." Evan berjalan dulu ke tempat sepeda motornya.

"Oke." hanya itu yang dapat Ana katakan.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di depan rumah Ana.

"Makasih." ucap Ana saat turun dari motor.

"Hmm" Evan hanya membalas dengan gumaman. Ana yang mendengar menjadi kesal sendiri.

"Punya mulut?" Ana mrlirik ke arah Evan.

Cowok Dingin VS Cowok Rese'-TAMAT- [Proses Penerbitan]Where stories live. Discover now