Chapter 20

1.7K 196 12
                                    

Yeri POV

Aku tidak berhenti tersenyum memandangi cincin yang melingkar di jari manisku, akhirnya aku menikah dengan pria yang aku cintai, statusku sudah berbeda sekarang, menjadi seorang istri Jeon Jungkook, pria yang pernah menjadi dosenku, seperti yang pernah ia ceritakan padaku.

Sejak resepsi pernikahan, Jungkook tidak pernah melepaskan genggaman tangannya padaku, ia selalu menggenggam tanganku dan melepaskannya ketika aku kelelahan dan ia masih harus berbicara dengan tamu lainnya.

"Kau belum mandi? Aku pikir kau sedang mandi." Aku menoleh kearah belakang dan melihat Jungkook baru saja masuk ke dalam kamar kami. Ia mendekatiku sembari membuka dasi dan tuxedo nya.

"Aku menunggumu. Kau darimana?"

"Menemui Lucas, tadi ia mencariku untuk membicarakan biaya untuk orang yang sudah membantu acara di pernikahan kita." Jawab nya sembari menaruh tuxedo dan dasinya di atas ranjang, aku pun langsung memukul lengan Jungkook dengan kesal.

"Jangan menaruh pakaian kotor di ranjang, kau ini ternyata sangat jorok." Sembur ku sembari mengambil tuxedo dan dasinya dengan kasar.

Aku mendelik tajam begitu mendengar ia tertawa lalu aku merasakan pelukan dari arah belakang saat aku hendak melewatinya menuju kamar mandi dan Jungkook mencium pipiku dengan gemas.

"Ternyata istriku ini sangat menyukai kebersihan. Aku harus berhati-hati mulai sekarang." Ucap nya yang dengan sengaja menggodaku, pipiku bersemu merah saat mendengar kata 'istri' dari bibirnya langsung.

"Jangan menggodaku, Jeon Jungkook." Aku melepas kedua tangan Jungkook yang melingkar sempurna di tubuhku.

"Aku tidak menggodamu, Jeon Yeri. Ah, akhirnya aku bisa mengganti nama margamu sama denganku." Aku mendengus kasar lalu mendorong tubuh Jungkook dan melangkah masuk ke kamar mandi mengabaikannya yang memanggil namaku dengan usil dan menaruh pakaian Jungkook ke keranjang cucian.

Jungkook sepertinya menyiapkan semua barang-barang untukku karena semuanya terlihat baru saat aku melihat barang-barang yang ia tunjukkan padaku, seperti make up dan peralatan mandi, bahkan baju pun sudah tersedia di walk in closet miliknya, atau mungkin sekarang jadi milik kita berdua.

Aku tinggal di rumah Jungkook yang terlihat seperti mansion. Besar dan megah tapi masih terlihat sederhana karena keseluruhan warna rumahnya dominan berwarna putih, abu dan hitam. Kamar miliknya yang akan menjadi kamar kami pun berwarna abu-abu gelap, sangat ciri khas Jeon Jungkook dan aku tidak akan mempermasalahkan hal ini karena aku menyukai warna kamarnya yang sangat gentle ini.

Kamar mandinya pun lumayan besar, ada dua wastafel dengan kaca yang besar, ada kursi panjang untuk melakukan waxing, ada closet, bathub yang sepertinya muat untuk tiga orang, dan ada shower tentu saja. Aku bisa saja tidur disini jika Jungkook mengusirku atau tidak ingin seranjang denganku, aku tidak akan keberatan karena melihat luasnya kamar mandi miliknya ini.

Oke, aku harus berhenti memuji rumah megahnya dan mulai membersihkan diriku sebelum Jungkook mungkin akan berteriak memanggil namaku, mungkin saja. Mengingat aku sudah melakukan ritual perawatan sebelum menikah karena ulah Ibuku dan Ibu Jungkook, aku pun melakukannya sebelum hari pernikahan dan sekarang aku hanya perlu mandi seperti mandi biasa saja tanpa berendam di bathtub dan tanpa merawat seluruh tubuhku dengan lulur atau mencukur bulu di seluruh tubuhku.

Setelah selesai mandi, aku langsung menuju walk in closet lewat pintu yang langsung menembus kesana dari kamar mandi tanpa keluar kamar terlebih dahulu. Aku terkesiap saat melihat punggung telanjang Jungkook berada disana, baru saja hendak memakai kaus putihnya.

TEACHER AND I [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang