Chapter 25

1.6K 172 17
                                    


Jungkook berlari di lorong rumah sakit begitu mendengar dari Stephen jika istrinya berada di rumah sakit karena menolong seorang teman yang baru saja habis di pukuli sekelompok perampok.

Jungkook menoleh saat mendengar namanya di panggil Stephen dari salah satu lorong, langsung saja ia menghampiri Stephen dan Yeri yang ada di samping pria itu.

Yeri yang mendengar Stephen memanggil nama suaminya pun mengangkat wajahnya dengan cepat, ia menghampiri Jungkook lalu memeluk pria itu dengan erat, Jungkook pun membalas dengan pelukan yang sama sambil bernafas lega.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook sembari menjauhi tubuhnya tanpa melepas pelukan, meneliti wajah Yeri dengan khawatir yang begitu kentara.

Yeri menganggukkan kepalanya, "Junhoe di pukuli tiga orang perampok, aku takut jika ia kenapa-kenapa. Dokter belum keluar dari ruangan juga." Ucap Yeri dengan suara bergetar dan air mata yang kembali mengalir.

"Junhoe?" Tanya Jungkook dengan raut wajah bingung. "Kenapa ia bisa ada di London?" Sambung nya dengan mata melirik kearah ruang UGD.

"Aku tidak tahu." Balas Yeri dengan ragu, ia pun sama bingungnya dengan keberadaan Junhoe di London.

Tak lama kemudian, dokter dan dua orang perawat keluar dari ruang UGD. Yeri dan Jungkook melepas pelukan mereka dan mendekati dokter.

"Bagaimana keadaan teman kami?"

"Luka pukulan yang cukup parah ada di bagian tulang rusuk dan hidung. Hidung dan tulang rusuknya mengalami keretakan ringan, kami akan melakukan Rontgen dan CT scan untuk memastikan. Karena bisa di katakan itu luka dalam yang harus segera di tangani. Selebihnya hanya luka lebam yang tidak perlu di khawatirkan." Jelas dokter membuat Jungkook merangkul Yeri yang kembali menangis.

"Pasien masih dalam keadaan tidak sadar. Kalian bisa menunggu di ruang rawat yang akan kami-"

"Beri ia ruang VVIP dan penanganan terbaik di rumah sakit ini."

"Baik, Tuan." Ucap dokter lalu tak lama kemudian Junhoe yang belum sadarkan diri keluar dari ruang UGD bersama tiga orang perawat yang ada di setiap sisi ranjang mendorong ranjang Junhoe.

Yeri yang hendak melangkah mengikuti Junhoe pun di hentikan Jungkook dengan menahan pundaknya. Yeri menoleh dan menatap Jungkook dengan tatapan bertanya.

"Kita pulang, kau perlu istirahat."

Yeri menggelengkan kepalanya, "Aku ingin menunggu hingga Junhoe sadar." Balas Yeri menolak ajakan Jungkook yang sudah Jungkook duga jika jawaban itu yang akan Yeri ucapkan padanya.

"Stephen yang akan lakukan hal itu. Kita bisa kembali kesini besok pagi." Yeri terlihat ragu, ia terdiam beberapa detik setelah akhirnya mengangguk lemah saat melihat keyakinan di mata Jungkook.

"Kita kembali lagi besok." Sambung Jungkook dengan tegas, seperti meyakini jika dirinya berjanji pada Yeri.

"Baiklah." Jungkook merangkul pundak Yeri untuk menenangkan istrinya yang masih terlihat cemas.

Sebelum beranjak pergi Yeri menoleh kearah Stephen untuk pamit. "Aku minta tolong untuk jaga Junhoe, kabari aku atau Jungkook jika Junhoe sudah sadar nanti. Kami pulang dulu, terimakasih sebelumnya, Steph."

Mereka pun melangkah pergi setelah melihat Stephen mengangguk tegas.

.
.
.

"Kau ingin mandi? Aku sudah pesan makanan untuk kita berdua dan jika kau ingin mandi lebih dulu, aku akan menyiapkan air hangat untukmu." Ucap Jungkook begitu mereka sampai di apartment, Yeri melepas rangkulan Jungkook dan menatap pria itu sinis.

TEACHER AND I [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang