32.Jadi Boss

298 45 10
                                    

Hello jumpa lagi kita guys bersama Elang Aldebaran yang ganteng nya ke mana-mana.

-

Pagi-pagi sekali saat matahari belum menampakan wujud nya. Elang sudah terbangun. Burung saja belum mengeluarkan suara nya, angin sepoy-sepoy sudah menerpa kulit nya dan ini sangat begitu dingin.

Gorden sudah terbuka sempurnah meskipun masih gelap. Elang terduduk sebentar di kasur nya mengumpulkan kesadaran. Ia sedikit merenggangkan tubuh nya.

Kaki nya mulai ia turun kan dan tepat menapak di lantai. Ia celingak-celinguk mencari-cari keberadaan jam. Sial dia tidak mempunyai jam di kamar ini. Ini lah alasan mengapa dia jarang mengenal waktu.

Ia berdiri dan mulai berjalan gontai keluar kamar. Mulai menuruni satu persatu anak tangga. Ini orang tua tangga buat anak banyak banget Elang sampai terduduk untuk istirahat sebentar karena, penat rasanya seperti bolak-balik lantai tiga ke lantai satu. Kalok ojek mangkal di tangga ini Elang lah yang akan menjadi pelanggan tetap.

Ia melanjutkan jalan nya sampai finish menuruni anak tangga itu. Perjalanan nya belum berakhir ia harus melanjut kan jalan nya sampai ke dapur,bisa di namakan treveling di rumah. Sampai sana ia langsung duduk di kursi pantry dan meminum air putih yang sudah tersedia di gelas.

"Mang kenapa rumah ini nggak di buat lift sih?" Tanya Elang. Rasanya ia sudah kesal pagi-pagi buta seperti ini.

Di dapur sudah ramai sekitar sembilan orang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mencuci piring, memasak, nyapu, ngepel dan kegiatan yang bersangkutan dengan bersih-bersih lain nya.

"Emang nya si Bro pengen rumah ini ada lift nya?" Tanya Mang Otoy. Sekalian membawa hidangan di hadapan Elang, tepat nya di meja.

"Nggak sih," Jawab Elang.

Mang otoy bi like_ hiiiii tak pites loh ini bocah.

"Terus kenapa nanyak 'Kenapa rumah ini nggak di buat lift'?" Tanya Mang Otoy dongkol.

Elang tertawa ringan lalu kembali meneguk air putih yang masih tersisah di gelas nya tadi sampai habis.

"Nanyak doang Mang. Mamang mah marah-marah mulu," kata Elang dengan raut wajah sok cemberut.

"Iya Bro maaf," ucap Mang otoy. Mengalah udah selesai.

Ia Melanjut kan memasak. Sembari modar-mandir menyambi kerjaan lain.

"Mang!! Mama nya Elang mana?"

Serempak menoleh, para Mamang-mamang yang mendengar pertanyaan dari mulut Elang itu. Mereka sama-sama diam seolah sedang berbicara melalui telepati untuk siapa yang akan menjawab pertanyaan Elang itu.

Lu aja dah yang ngomong

Nggak lu aja

Lu aja

"Ada kok. Ada," celetuk Mang Japrik.

"Udah Mati!?"

Eh mereka semua terkejut mendengar ucapan Elang barusan.

"Emmmm."

Tidak ada yang bergeming sama sekali.

Tiba-tiba satu persatu pasukan Hitam membubarkan kan dirinya. Memilih jauh dari radius terdekat Elang.

Saya mau nyuci baju

Saya mau bersih-bersih taman belakang

Saya mau anu. Ngasih makan monyet

Trouble And ChildishWhere stories live. Discover now