🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳
(Sequel dari Prediction (Boboiboy Elemental & Fusion))
Keluarga Armando dan Keluarga Salazar akhirnya bertemu kembali dengan anggota keluarga mereka di Kota Kunming, China.
Mereka semua pun kembali mengembara ke berbagai negara d...
Para rombongan konvoi tiba di Kota Teheran, Iran. Dalam perjalanan mereka, tidak ada tempat istirahat sebelum tiba di Kota Teheran dan mereka memutuskan untuk langsung masuk ke Kota Teheran untuk beristirahat disana.
Kota Teheran dikelilingi oleh Pegunungan Elbrus yang menutup kawasan Iran dengan Laut Kaspia. Kota itu bersuhu dingin dan salju mulai turun di kawasan Ibukota Iran itu. Para rombongan merasa bersyukur setelah melewati Gurun Dashti Kavir yang bersuhu panas dan memakan korban jiwa itu. Beruntung di Gurun itu tidak ada hewan berbahaya dalam perjalanan mereka di Gurun Dashti Kavir, Iran.
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
(Kota Teheran, Iran)
Para rombongan masuk ke kawasan Apartemen kosong yang ditinggali oleh para warga Iran. Kota Teheran sangat sepi dan para warganya sudah mengungsi ke tempat yang aman, seperti di ke daerah Pegunungan Everest dan Pegunungan Alpen. Para rombongan pun memakai mantel bulu tebal untuk menghangatkan tubuh mereka dari hawa dingin yang melanda Kota Teheran, Iran.
Para rombongan pun berada di lobi Apartemen dan akan mengambil kunci kamar Apartemen di meja resepsionis yang sudah ditinggali oleh resepsionis.
Amato : "Keluarga Armando di kamar nomor 1 ya?"
Hanif : "Dan Keluarga Salazar ada di kamar nomor 2!"
Dua Keluarga : "Iya, Pa!/Pak Cik!"
Deni : "Bayu? Eldo? Boboiboy? Sand? Spinner? Stinger? Terra? Slicezer? Firenado? Haze? Kita di kamar nomor 3 ya?"
All : "Baik, Pa!/Pak Cik!"
Najiha : "Amirah? Kak Aura? Renata? Julanar? Yuri? Kita di kamar 4 ya?"
Ren-Ami-Jul-Aura-Yuri : "Oke!"
Mereka pun bergegas ke kamar yang telah dipilih. Perasaan sedih mereka masih terbayang-bayang karena tidak bisa melupakan kejadian di Gurun Dashti Kavir beberapa jam yang lalu. Kematian Ventika, Veronika dan Dhiva telah menghancurkan perasaan Frostfire dan Eldo. Walaupun mereka mulai mencoba untuk mengikhlaskan kematian dari orang-orang yang mereka sayangi, tetapi sangat sulit untuk melepaskan kepergian Ventika, Veronika dan Dhiva.
Di kamar bernomor 2, Frostfire menangis di dalam kamar keluarganya. Storm dan yang lainnya berusaha menenangkan Frostfire yang tidak kuat dengan kehilangan dari sosok Dhiva, sahabatnya itu.
Storm : "Frosty? Sudahlah tuh! Jangan nangis mulu! Kan kamu udah mengikhlaskan Dhiva? Kenapa kamu masih nangis lagi?"