[Episode 131] "Hancurkan!!"

144 20 18
                                    

Halilintar : "Deffici?"

Halilintar sudah tidak lagi memanggil Deffici dengan sebutan "Tuan", tetapi langsung menyebut nama Adiknya itu. Deffici menoleh kearah pintu ruang kendali dan melihat Halilintar seorang diri disana.

Deffici : "Hali? Kau udah sadar?"

Halilintar : "Udah! Kamu sendiri?"

Deffici : *mengangguk* "Oh ya? Kau tahu dimana teman-teman kita?"

Halilintar : "Mereka ada ada di dalam Ark Ship ini! Jangan risau! Mereka aman kok!"

Deffici : "Baguslah kalau begitu! Aku gak bisa menemui mereka karena aku sedang mengendalikan kapal ini! Apa kau bisa membawa mereka kesini?"

Halilintar : "Uh... Sebenarnya aku ada kabar penting lagi yang ingin kuberitahu padamu, Deffici!"

Deffici : "Apa?"

Halilintar : "Ramuan Trithium ada di tangan Rudra dan Rudra tak tahu ada kat mana!"

Deffici : "Oh... Soal itu...! Jangan risau! Dia udah ada di Ark Ship Indonesia"

Halilintar : "Kau tahu darimana?"

Deffici : "Pihak keamanan Dermaga Alpen Safe Zone memberitahuku bahwa Rudra telah diamankan disana. Untuk ramuan Trithium itu, aku udah taruh di kulkas itu!"

Hali-All Roh : "APA?!!/APA?!!"

Deffici : "Kenapa? Ada yang salah dengan perkataanku?"

Claw Hades milik Deffici mengeluarkan sinar berwarna ungu. Pengguna Claw Hades itu tahu tentang sinyal itu dan ia mengamati sekitaran di posisi Halilintar.

Deffici : "Hali? Kau bawa para hantu ya?"

Solar : "Enak aja aku dikatain hantu! Aku arwah lah! Arwah paling hensem sejagat alam roh! Masa mukaku disamain ama hantu sih! Kayak gak punya harga diri aja!"

All Roh : *memandang datar kearah Solar*

Deffici : "Oi, Hali! Aku bertanya padamu!"

Halilintar yang tadinya diam, mulai menunjukkan ekspresi sedihnya. Ia menundukkan wajahnya dan mengangguk pelan, nyaris tidak terlihat oleh Deffici. Deffici melihat anggukkan kecil dari Kakak dadakannya itu.

Halilintar : "Deff? Kita kan Kakak dan Adik! Apa kamu gak bisa menerima takdir ini?"

Deffici fokus mengendalikan kapalnya agar tidak karam atau menabrak benda yang berada di depan kapalnya, tetapi ia mendengar perkataan Halilintar dengan jelas.

Deffici : "Aku butuh waktu, Hali! Aku shock kalau kau adalah Kakakku yang hilang dan berpenyakitan. Untuk saat ini, aku menganggapmu sebagai sahabatku! Aku......."

Halilintar : "Cukup, Deff! Aku ini Kakakmu! Aku tahu kalau aku punya phobia balon ama hantu! Tapi....."

Deffici : "Tapi ternyata kau tak takut hantu kan?"

Pertanyaan itu sukses menyadarkan Halilintar tentang para roh yang ikut bersamanya.

Halilintar : "Oh iya ya! Kok aku gak takut hantu ya? Padahal kan Taufan dan yang lainnya hantu!"

Solar : "Nih lagi satu! Aku bukan hantu lah! Aku arwah..... Hmmphhh!!"

Taufan : *menutup mulut Solar pakai tangannya* "Jangan muji diri sendiri lagi! Muak aku dengarnya tau! Kita lagi dalam keadaan genting, Solar!"

Safe Zone (✔)Where stories live. Discover now