48. King Aneh.

1.6K 219 104
                                    

"Jangan biarin obsesi lo bikin lo jadi orang yang jahat. Udah cukup! Lepasin dia!"

-Kaisar Airlangga.

***

"Queen! Queen adekku cayang!"

"BERISIK!" Diky terkekeh pelan karena wajah menyeramkan King. Diky sudah terbiasa.

Seisi kelas 10 IPA 2 terkejut karena Diky dan King datang ke kelas mereka. King risih dengan tatapan itu, apalagi Diky selalu membalas sapaan adik kelas mereka.

"Harus banget dadah-dadah gitu?" tanya King malas.

"Ya ini adalah strategi buat menjadikan diri sendiri sebagai kakak kelas yang teladan." Diky tersenyum bangga dan terus melambai-lambaikan tangannya.

Kenapa Diky seramah itu?

"Pagi Queen," ucap Diky mengetuk meja yang berada didekat Queen.

"Lo balik ke kelas aja, Dik."

"Astaghfirullah gue diusir nih ceritanya?" tanya Diky tidak terima.

"Gue mau ngobrol sama dia," kata King menunjuk Queen dengan dagunya.

"Ya udah sih, ngobrol aja. Gue juga gak bakal ganggu."

"Muka lo yang ganggu."

"KING, ASTAGHFIRULLAH!"

"Pergi gak lo!"

"Iye, gak usah pakai urat. Gue makan juga lo bakso!" Tatapan menyeramkan dari King membuat Diky sedikit ketar-ketir. "Enggak, King. Bercanda gue mah-iya! Iya, gue pergi!"

"Bisa minggir gak?" tanya King kepada seorang cowok yang duduk disebelah Queen. Kenapa cowok ini bisa ada didekat Queen? Tidak bisa dibiarkan.

"Minggir!" Cowok itu menciut, dia memilih untuk mundur.

King menarik kursi yang ada disebelah Queen dan mendudukinya. Queen menunduk, menelungkupkan kepalanya.

"Lo gak papa, kan?"

"Devan gak marahin lo, kan?" tanya King lembut.

"Jauhi Queen!"

King terkejut karena ucapan Queen. Queen tidak mendongak, tidak menampakan wajahnya kepada King sama sekali.

"Jauhi Queen!"

"Gue gak mau," jawab King cepat.

Tak lama terdengar suara isakan dari Queen. King gelagapan, dia khawatir jika Queen benar-benar menyuruhnya pergi. King tidak bisa melakukan itu.

"Lo kenapa? Devan jahatin lo? Dia gak bolehin lo sama main sama gue?"

"Hey, jawab." King mengusap pundak Queen pelan.

"Queen bilang jauhi Queen!"

"Queen ... Queen anak jahat!"

"Queen bukan anak baik!"

"Queen pembohong!"

"Hey, udah-udah jangan nangis," ucap King memelankan suaranya.

Seisi kelas memekik tertahan karena King memeluk Queen didepan mereka.

Hey, mereka ada yang jomblo, tolonglah jangan membuat mereka ingin menangis.

Jangan sampai King terkena santet para jomblo itu.

"Gue gak mau jauhi lo. Lo sendiri yang mendorong diri buat ada didekat gue. Gue gak mau pergi," kata King tegas.

"Tapi ... tapi Queen pembohong. Queen bukan anak yang baik."

Imperfect Queen 2Where stories live. Discover now