XXXIX

178 36 3
                                    

"Charles.."

Panggil Joana membuat pria berambut pirang yang sedari tadi berdiri membelakanginya pun berbalik. Tersenyum tipis dan berjalan mendekat dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana.

"Lama tidak bertemu, Joana."

"Apa yang kau lakukan disini?"

Joana melangkah mundur, mengedarkan pandangannya ke seluruh lorong istananya. Berharap tak ada seorang pun yang menyaksikan keduanya.

"Yang Mulia raja mengundangku. Ia ingin aku mengucapkan selamat kepadamu."

Sahutnya membuat gadis itu kembali menatap Charles yang kini menyunggingkan senyumnya.

"Mengapa? Kau pikir aku sengaja menyelinap masuk kemari untuk bercumbu denganmu?"

"Charles-"

"Atau mungkin untuk membahas rencana kita?"

Tebak pria itu membuat Joana terdiam.

"Oh ayolah Joana. Aku tidak seceroboh itu."

"Pelankan suaramu. Bagaimana jika orang lain mendengarnya?"

"Kau pikir jika orang lain mendengarnya, rencana kita akan gagal?"

Charles kembali tersenyum dan mencondongkan tubuhnya. Meraba mahkota yang gadis itu kenakan dan beralih membelai lembut pipinya.

"Joana, hampir seluruh orang di istanamu adalah orang-orangku. Kau pikir aku menjadikanmu ratu tanpa mempertimbangkan hal ini?"

"Apa?"

"Tentu tidak semua. Pelayanmu salah satunya."

"Elena.."

"Ah.. Jika saja gadis itu tak menyimpan cintanya pada Jeffrey. Mungkin aku bisa memanfaatkannya. Dia akan menjadi pelayan yang sempurna untukmu."

"Jangan pernah kau sentuh Elena. Sungguh aku tak akan memaafkanmu."

"Ho? Melihat reaksimu sepertinya kau sudah mengetahui perasaannya."

"Charles.."

"Tenang saja. Melenyapkan gadis itu belum ada dalam rencanaku. Karena aku masih dapat menggunakannya."

Ujarnya yang membuat Joana menatapnya tak percaya. Menjauhkan tangan besar pria itu dari wajahnya kemudian mengambil langkah mundur.

"Apa yang sedang kau rencanakan?"

"Aku rasa kau sudah cukup memahami tahapan apa yang selanjutnya harus kau lakukan sayang."

"Kau-"

"Dua hari lagi. Ketika baginda raja pergi untuk menemui para korban perang saudara di perbatasan, temui aku di La Belle. Saat pergantian penjaga, Paulo akan datang menjemputmu. Pastikan saat itu Elena tak sedang bersama denganmu."

Tanpa memberi kesempatan Joana untuk menyanggah ucapannya, pria itu berlalu begitu saja meninggalkan kediaman sang ratu yang kini jatuh terduduk dan meremas kuat gaunnya.

Sementara itu di lain tempat, sosok mengenakan topeng itu menghentikan langkahnya dan berlindung di balik sebuah pohon besar. Melepas topengnya dan membuangnya begitu saja.

"Sial."

Umpatnya kala ia mengingat kembali kegagalannya untuk mencelakai sang ratu. Pergerakannya terhenti kala sebuah pedang nyaris menghunus lehernya.

"Aku menemukanmu Lilian. Kelinci kecil yang melompat begitu lihai."

Ujar Key yang kini tersenyum licik. Sementara gadis yang merupakan mantan pelayan ratu terdahulu itu menghela nafas pelan.

JOANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang