❄TF 28❄

1.1K 120 14
                                    

.





.











.








Pagi yang cerah ini seharusnya di ikuti dengan suasana yang menyenangkan. Berkebalikan dengan suasana di mansion Jeon Jungkook. Setiap hari, ada saja barang mereka yang hilang entah kemana. Seperti saat ini, Taeri dan Jungkook sedang mencari gelang mahal pemberian Seokjin.

Sudah 2 bulan ini ada sekitar 8 barang pribadinya hilang entah dicuri. Taeri mulai curiga sebenarnya, apalagi melihat gelagat Bibi Choi dan anak tengilnya itu semakin aneh.

Taeri mencoba menggertak dengan ancaman, barulah gelang itu bisa di temukan. Ia semakin yakin kalau semua ini adalah ulah Bibi Choi.

Perut Taeri mulai terlihat buncit, dan Ia harus membeli pakaian yang lebih longgar. Tubuhnya semakin berisi karena makannya semakin banyak. Jungkook jadi makin gemas melihatnya.

" Mau Aku gendong? " Jungkook sudah merendahkan punggungnya. Tangan Taeri terangkat untuk menepuk pundak lebar suaminya.

" Aku bisa jalan sendiri, Jungie. Lagipula Aku juga harus banyak olahraga agar baby juga sehat " ucapnya seraya mengusap perut buncitnya.

" Baiklah. Aku hanya tidak ingin kau kelelahan. Oh ya.. apa kau ingin ikut menemani Seokjin di rumah sakit sebelum melahirkan? "

" Aku ingin. Kapan kita akan berangkat?" Tanya Taeri bersemangat. Jungkook tersenyum lebar melihat antusias istrinya itu.

" Nanti siang. Sekarang aku harus berangkat ke kantor, ada rapat penting. Aku janji akan pulang sebelum pukul 11. Jangan lupa minum susu mu!"

Taeri mengangguk dan tersenyum menanggapinya. Ia mengantar Jungkook sampai halaman mansion. Setelah mobil suaminya menghilang di balik pagar, Taeri beranjak untuk masuk ke mansion sebelum deru mobil lain masuk.

Ia menoleh dan melihat sebuah mobil Audy black berhenti tepat di depannya. Tak lama pengemudi mobil itu keluar dengan pakaian serba hitam yang terlihat familiar.

" Apa kabar Nyonya?" Sapa orang itu dengan suara berat sedikit serak.

Ekpresi bingung Taeri sekejap berubah sangat bahagia. Ia langsung berhambur memeluk orang itu sambil berkata aku merindukanmu.

" Yak apa ini?!" Ia melepaskan pelukan Taeri padanya lalu menatap penuh tanda tanya.

" Kau hamil?! " Taeri mengangguk.

" Kau hamil dan tidak memberitahu padaku?! " Taeri mengangguk lagi dan menunjukkan cengirannya. Jujur ia sampai lupa mengabari.

" Jahat sekali. Aku sudah tak kau anggap lagi atau bagaimana?!" Protesnya tak terima.

" Mian ne Hyung... aku benar benar lupa.. hehe. Jangan marah yaa.. kau pun sama. Kenapa pulang dari Paris tidak mengabari aku dulu?!" Taeri merenggut kesal.

" Anggap saja ini kejutan dariku " jawabnya tak acuh. Taeri berdecak lalu mempoutkan bibirnya.

" Ih hyung.. kalau begitu anggap saja kehamilan ku ini kejutan untuk mu. Jadi kita impas " ucapnya lalu tersenyum pongah.

Yoongi sengaja pulang dari Paris. Entah mengapa perasaannya tak tenang meninggalkan Taeri di Seoul. Feeling nya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk pada Taeri. Wajarkan jika kita sangat dekat dengan orang itu bisa merasakan feeling seperi itu?.

" Hyung, apa kau ada misi baru di sini ?" Tanya Taeri seraya meletakkan secangkir lemon tea di hadapan Yoongi.

" Tidak. Aku memutuskan untuk berhenti dan mencari perkerjaan lain " Taeri terkejut mendengarnya.

THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤEWhere stories live. Discover now