❄ TF 9 ❄

1.3K 139 4
                                    

.








.






.





Taeri merasakan tubuhnya sakit dan lemas. Kepalanya sedikit pusing, obat itu berpengaruh hingga 8 jam lamanya.

Mengedarkan pandangannya, ternyata berada dikamarnya sendiri. Tunggu, bukankah Ia tertidur disofa kemarin?.

Perlahan Ia bangkit mendudukan dirinya ditepi ranjang. Bajunya juga sudah berganti menjadi piama garis garis miliknya. Matahari sudah sangat terik rupanya.

" Siapa yang memindahkan Ku ke kamar? "
Taeri bertanya pada maid yang berada di luar kamarnya.

" Tuan Jungkook Nyonya "

" Apa kau yang mengganti pakaianku?"

" Itu Tuan Jungkook yang melakukan Nyonya "

Uhuk




Jungkook yang mengganti pakaiannya semalam?. Berarti dia juga melihat asetnya?. Pipi Taeri kini memerah membayangkannya, bukan karena marah tapi malu.

Eommanya saja tak pernah melakukan itu padanya semenjak Ia remaja sampai sekarang. Walaupun Jungkook adalah suami sahnya, tetap saja Ia malu.

Ia berjalan keruang tengah, mendudukkan dirinya dengan membawa setoples kue kering. Menonton tv sepanjang hari? Mungkin itu jadwal Taeri untuk hari ini.

" Nyonya"

Taeri hanya menggumam menanggapi maid itu.

" Tuan Jungkook menitipkan pesan pada Saya untuk memberikan ini untuk Nyonya "
Maid itu memberikan sebuah kotak berwarna putih.

Dengan malas Taeri mengambilnya dan membukanya.

" Vitamin?, aku tidak sakit. Aku baik baik saja. Dan aku tidak akan minum itu. "

Ia meletakkan kotak itu di meja dan kembali menonton tv. Berbaring, duduk, makan, menangis tak jelas karena menonton drama.

" Apa kerjaan mu hanya seperti ini setiap hari Tae?"

Suara itu mengejutkan Taeri. Dengan cepat Ia menoleh dan mendapati sosok manusia berkulit pucat yang memandangnya datar.

" Yoongi hyung!!!!" Taeri berlari dan memeluk Yoongi hingga terhuyung ke belakang.

" Aish!!, lepaskan aku!!. " Yoongi berusaha melepas pelukan Taeri yang semakin erat.

Taeri menunjukkan senyum lebarnya dan mengajak yoongi duduk di sofa.

" Apa kau kemarin kembali melakukannya Tae?"

" A Aku kelepasan Hyung.."

" Sudah ku bilang kendalikan emosimu.."

" Aku sudah mancobanya hyung, tapi itu sulit. Lagi pula orang itu akan menyakitiku dan juga Jiminnie. Dia meletakkan obat perangsang diatas makanku. Dan jika aku dan Jimin memakannya, aku tak bisa membanyangkannya lagi.. "

Yoongi menghela napasnya. Untung bocah ini sangat peka.

" Sepertinya kau dulu mempelajari dengan baik apa pun yang ku ajarkan padamu " Taeri menarik senyumnya, begitupun dengan Yoongi.

" Hyung.. apa kau sudah punya kekasih?"

" Kenapa kau menanyakan hal itu padaku?"

" Tidak, hanya ingin tahu saja. Jika kau belum punya, Aku akan mengenalkanmu dengan Jiminnie "

THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤEWhere stories live. Discover now