Rumah Sakit

2.5K 628 161
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


§§§

Tiada hari tanpa kesepian semenjak Fajar pergi yang Juan lewati. Dia hanya bisa termenung didalam rumah sambil menatap perjalanan hidup nya. Mengingat kembali apa yang telah Juan lalui selama ini. Di mulai dari langkah pertama hingga saat ini. Sebuah animasi terlintas dalam pikiran Juan, ia melihat Raden, Fajar, dan Dafa serta beberapa orang yang ada di dekatnya. Hingga Juan sadar, tidak ada sosok Bunda dan Ayah dalam perjalanan hidup nya.

Terkadang, Juan merasa iri dengan ketiga kakak laki laki nya. Mereka dapat menerima kasih sayang bunda, melihat bagaimana ayah mengajari anak anak nya. Tapi balik lagi ke awal, Bunda mengorbankan nyawa nya untuk melahirkan Juan. Dan Ayah meninggal karena tak kuasa melihat istrinya terbaring kaku. Lama kelamaan, Juan menyadari sesuatu. Menyadari jika Juan yang merenggut kebahagiaan ketiga kakak nya.

Mereka bertiga kehilangan kasih sayang dari orang tua karena Juan. Mereka bertiga kelelahan mengurusi satu sama lain karena Juan. Sudah seharusnya Juan tidak mengeluh kan apapun kepada kakak laki laki nya bukan?

"lo tau bang Fajar tuh sayang banget sama lu. Tapi bukan cuma bang Fajar,"ujar Dimas dengan mata yang berkaca kaca.

" siapa?"tanya Juan.

" Bang Dafa. Lu kira yang nyuruh gua ngelindungin lu siapa? Ya bang Dafa."

" kok dia tau? Maksud gua, dia kok tau gua di bully?"

" Bang Dafa diem diem ngikutin lu, dia bilang, dulu selalu ada bang Fajar yang kemana mana bareng lu. Jadi, dia mau gantiin bang Fajar biar lu enggak kesepian tapi ternyata bang Dafa liat lu di gebukin."

Kembali terdengar helaan nafas dari Juan, tangan nya sudah bergetar menahan tangis. Ia tahu Dafa memang menyayangi nya tapi Juan tidak tahu jika Dafa begitu menyayangi nya.

" berhenti ngerasa lu penyebab mereka semua kehilangan kasih sayang dari bokap nyokap lu-"

"kenyataan nya begitu."

" tapi mereka enggak pernah benci lu, mereka bertiga sayang banget sama lu."

Baru saja Dimas ingin kembali berbicara kepada Juan tentang apa yang Fajar katakan kepadanya. Dering smartphone berbunyi membuat Dimas berdecak kesal. Ia segera mengambil smartphone nya yang berada di saku celana nya dan menjawab panggilan telfon dari seseorang yang ia kenal dekat.

'loh kok lu tau bang gua sama Juan? Mata mata ya lu?'

'apaan sih, suara lu kok kaya panik gitu? Lu lupa bawa duit?'

'ha?'

'takdir jahat banget ya bang,'
Tutt--

Sejenak Juan memerhatikan Dimas yang terlihat begitu tegang. Dimas menarik napas nya sebentar lalu menatap Juan lekat lekat. Malam itu, Dimas bersama Jenar pergi ke rumah sakit saat tahu Fajar terlihat kecelakaan di lampu merah. Malam itu, Dimas dapat mendengar dan melihat dengan jelas bagaimana Juan menangis dan meraung begitu kencang. Tangisan yang begitu pilu hingga membuat tangis Dimas semakin menjadi saat melihat kepergian Fajar menghancurkan kebahagiaan keluarga nya.

𝐃𝐄𝐑𝐒𝐈𝐊 Where stories live. Discover now