Hujan

2.2K 621 167
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

§§§

Waktu berlalu begitu singkat hingga tanpa sadar Raden sudah ketergantungan pada benda yang hanya akan merusak tubuh nya. Menyesal? Tentu. Raden sangat menyesal karena sudah ketergantungan kepada rokok selama beberapa tahun. Kesadaran Raden melemah, ia hanya dapat melihat cahaya yang masuk dari dalam celah kelopak mata nya.

Keadaan nya kembali memburuk, dimana Dafa? Dimana Juan? Raden ingin bertemu dengan keduanya. Raden ingin memeluk keduanya. Raden ingin memberikan permintaan maaf yang teramat sangat kepada kedua adik laki laki nya.

'Mas Raden lemah banget. Kena air hujan doang sakit.'

Kalimat yang Fajar ucapkan sehabis mandi setelah bermain dibawah hujan di luar rumah benar. Raden memang selemah itu.

'enggak, Hujan itu cuma masalah tau enggak? Pokoknya mas enggak suka sama hujan.'

Lucunya, Raden malah menyalahkan hujan bukan tubuh nya yang begitu rapuh dan mudah terkena sakit. Ingatan nya kembali jatuh kepada kenangan itu. Raden demam setelah bermain dibawah  hujan bersama Fajar. Hidung nya merah hingga Raden kesulitan bernafas. Fajar mengejek nya tapi lelaki itu tidak pernah pergi dari sisi Raden.

'Mas, Fajar mau punya adek deh.'

'kenapa? enggak takut kasih sayang Bunda sama Ayah berkurang?'

' Enggak lah, Fajar mau punya adik biar nanti Fajar punya sosok manusia yang mandang Fajar sebagai pahlawan nya!'

Setelah itu Fajar memberikan Raden sebuah handuk hangat untuk menghilangkan penyumbatan di hidung Raden.

' kaya Fajar mandang Mas Raden. Mas Raden itu pahlawan bagi Fajar.'

Cih, Pahlawan apa nya. Tidak ada pahlawan yang kini terbaring lemah didalam kamar  rawat rumah sakit. Tidak ada pahlawan yang harus melakukan kemoterapi hingga rambut nya menipis. Tidak ada pahlawan yang memberikan luka bagi orang yang ia sayang. Raden bukan pahlawan bagi siapapun.

"Raden, buka mata lu. Sekarang lagi hujan,"lirih Raka dengan suara bergetar menahan tangis.

Hujan? Raden benci hujan. Apalagi saat Raden mendengar suara hujan. Fajar si penyuka hujan, suara hujan hanya akan mengingatkan Raden tentang segala hal tentang Fajar. Fajar pernah berkata, ia suka hujan karena hujan adalah salah satu teman nya yang tidak pernah berhianat. Saat Fajar menangis didalam hujan, dengan senang hati hujan menyembunyikan air mata nya. Memeluk diri Fajar didalam deras nya hujan hingga keadaan hati Fajar membaik.

Pergi nya Bunda dan Ayah dalam waktu yang berdekatan membuat ekonomi keluarga nya sedikit terganggu. Walaupun Ayah dan Bunda sama sama mempunyai tabungan hidup untuk keempat anak nya. Raden tidak bisa mengelak kalau ia pernah bekerja hingga pingsan demi mencari uang. Raden tidak bisa berkata tidak kepada adik adik nya.

𝐃𝐄𝐑𝐒𝐈𝐊 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang