41. Kenapa dia begitu tak asing

118 20 4
                                    

Mengapa hal itu terjadi?? Aku tak tau siapa diriku yang sebenarnya. Semakin berusaha mengingat semakin sakit saja kepala ini? Tapi aku bukan orang bodoh, walaupun aku tak ingat apapun tentang masa lalu ku tapi aku bisa merasakan mana orang yang asing bagi ku dan mana orang yang terasa begitu istimewa di hidupku.

~Senja di Atas Sajadah~

Iqbal Pov'

Hari yang begitu menyenangkan, saat aku bertemu lagi dengan gadis itu. Ya siapa lagi gadis cantik yang berada di rumah sakit beberapa waktu yang lalu.

Ia tak mengenaliku, ya wajar saja saat itu aku menjadi mumi sepenuhnya saat bertemu dengannya. Luka bakar di sekujur tubuh dan merusak wajah yang membuatku seperti sekarang.

Alhamdulillah nya Allah masih memberiku kesempatan untuk hidup, walaupun dengan kondisi amnesia.

Gadis itu begitu unik menurutku, cara bicaranya, kelembutan hatinya, ketulusannya dan senyumnya yang memukau membuat ku semakin penasaran padanya.

Bagaimana tidak?? Dia gadis cantik yang begitu anggun dan yang pasti baik hatinya. Aku seakan di buat jatuh cinta pada pandangan pertama.

Apakah ini cinta?? Ah rasa-rasanya begitu cepat aku menyimpulkan hal se sensitif itu.

Senyumku terus mengembang, gadis yang ku cari hampir satu bulan itu tadi sekarang di hadapan ku. Kini hanya terlihat punggungnya saja, gadis itu berlari meninggalkan ku dengan ekspresi yang sangat lucu menurut ku.

"Alhamdulillah," Gumamku dalam hati dan bergegas untuk menuju kantor papa dan mama angkat ku.

Ya mereka sangat-sangat baik, mau menolong dan merawatku hingga detik ini, aku di temukan di sebuah hutan di dekat pantai yang saat itu tak ada orang sama sekali kecuali keluarga besar papa Wijaya. Ya memang tak ada orang sama sekali toh itu juga pulau pribadi mereka dan aku entah kenapa ada di situ dengan kondisi yang sangat memprihatikan dan akhirnya merekalah yang menolongku, membawaku ke rumah sakit dan merawatku.

Faktanya mereka adalah konglomerat di kota ini, dan mereka belum di karunia i anak dan akhirnya mereka mengangkat ku sebagai putra tunggal mereka.

Begitu baik bukan?? Hati mama yang lembut dan papa yang baik dan bijaksana membuatku nyaman berada di tengah-tengah mereka.

Terutama mama yang sudah menganggap ku sebagai anaknya sendirian walaupun aku tak terlahir dari rahim beliau.

Takdir... Ya aku percaya itu. Sebab Allah itu Maha baik dimana akan mendatangkan keajaiban-keajaiban tanpa di sangka-sangka. Saat itu harapan hidupku sangat kecil sebab luka bakar yang begitu parah dan tulang rusuk yang patah membuat para dokter kuwalahan menangani ku.

Namun itulah takdir dimana Allah masih memberiku kesempatan untuk menjadi manusia lebih baik lagi.

Aku tersenyum melihat langkah yang terburu-buru itu, tubuhnya yang mungil dan hijab yang menutup sempurna tubuhnya menambah kesan anggun padanya.

"Aku mengagumi mu dari jauh, semoga Allah mempertemukan kita kembali" batinku saat mobilku mulai melaju meninggalkan Gadis yang bernama Hisya tadi.

Kegiatanku saat ini membantu papa di perusahan, entah mengapa papa sangat mempercayai ku. Padahal kita baru saja kenal dan aku saja tak mengenal diriku.

Saat ini kedudukan ku di perusahaan terbesar di Asia saat ini sebagai CEO. Entahlah aku pun tak berniat mendapatkan kedudukan seperti itu, tapi sekali lagi aku tak mau menolak permintaan papa sebab beliau sudah sangat baik padaku.

"Sekarang siapkan ruangan meeting." Perintahku pada sekertaris.

" Baik pak, saya akan siapkan. Meeting di mulai jam berapa??" Tanya Sekertaris itu sambil tersenyum manis.

"Jam 9 ya, jangan sampai ada yang terlambat masuk kedalam ruangan. Sebab ini proyek penting!" Ucapku tegas agar semua karyawan disiplin.

"Baik bapak, permisi." Ucap sekertaris cantik yang memakai rok mini, dengan stelan kemeja yang terlihat begitu seksi.

Jujur saja aku sangat risih melihat penampilannya seperti itu, tapi bagaimana lagi sudah peraturan kantor.

"Astagfirullah." Gumamku dalam hati sambil mengusap gusar wajahku.

Sejenak aku meregangkan otot-otot yang kaku akibat perjalanan yang lumayan memakan waktu lama. Bagaimana tidak antara kampus Hisya dan kantor ku kurang lebih satu jam setengah.

"Heem ini nomer Hisya tadi, chat nga ya??" Ucapku dengan berfikir dua kali.

Jariku dengan seksama menari di atas keyboard menuliskan salam, namun ku hapus lagi. Ada rasa segan namun kenapa hati ini merindukannya?? Secepat inikah aku jatuh cinta?? Apakah ini cinta??

"Astagfirullah." Ucapku frustasi.

"Assalamu'alaikum bapak, sudah waktunya meeting silahkan ke ruangan meeting pak." Ucap sekertaris itu sambil tersenyum.

"Baik, terimakasih." Ucapku datar.

To Bidadari cantik

Assalamu'alaikum, ini saya Iqbal dokter hati kamu.

Masih centang dua berwarna abu, yang tandanya belum di baca oleh Hisya.

Aku memasukkan handphone ke dalam saku jas dengan perasaan geli sendiri dengan kata-kata barusan iyang di kirim untuk Hisya dan melanjutkan agenda meeting siang ini.

Meeting telah usai, sekarang menunjukkan pukul 11.00 ya kurang lebih dua jam meeting berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikit pun.

Segera aku membuka hanpone dan membuka pesan WA.  Dengan perasaan kecewa pesanku masih sama belum di baca oleh Hisyah.
Apa sia sesibuk itu?? Kenapa pesanku belum di jawab?? Apa dia membenciku?? Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku hingga jam kerja usai dan kembali ke rumah.

"Assalamu'alaikum ma." Ucap ku dengan wajah yang begitu lusuh tanpa semangat.

"Wa'alaikumsalam nak, sudah pulang kamu?? Kenapa mukanya di tekuk?? Sayang sekali muka ganteng kok cemberut." Ucap mama dengan nada menggoda.

" Hehe gapapa kok ma, cuman kecapekan aja." Jawabku singkat sambil memaksakan senyum agar mama tak curiga.

" Ya sudah bersih-bersih gih, mandi, sholat terus makan malam." Perintah mama dengan suara lembutnya.

"Iya ma, Iqbal pamit ke kamar dulu ya.." pamit ku pada mama yang di jawab dengan anggukan.

Jam menunjukkan pukul 01.00 aku masoh belum bisa memejamkan mata sama sekali. Entah karena memikirkan Hisya atau entahlah aku juga Bingung dengan diriku sendiri. Pasalnya selama ini aku tak pernah tidur sampai larut malam satu sisi khawatir dengan keadaan gadis itu, kenapa pesan ku tak dibaca bahkan di jawab??

"Arrrrggghhh... Siapa dia sebenarnya? Kenapa begitu menyita hati dan fikiran ku??? Apakah dia orang yang pernah ku kenal??

__________
Assalamu'alaikum happy Reading ya..
Maaf jarang update hehe.

Hayoo siapa Hisya di kehidupan Iqbal???

Jangan lupa untuk Vote dan coment ya hehe.

Follow juga ig indriani_in_

Sajadah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang