12. Satria kesal

4.3K 855 108
                                    

Ayoo kita istighfar gaessss, btw udah intip lapak Satria? Aku insyaallah maraton dulu namatin ini. Kalau cerita Legi itu asli suasana ramadhan belum dapet di aku.

Jadi maybe abis ini end aku pindah ke satria dulu jangan lupa bacaaa yaaa🥰

Sholawat udah? Bismillah Maret semoga apa yang kita inginkan terkabul 🥰

1

2

3

Cekidot....

•••
Keesokan harinya..

Suasana sejuk dan adem membuat Zaid seperti enggan ingin membuka mata. Terlebih selimut tebal yang menjadi penghangat tidurnya. Enak sekali, bocoran surga pikirnya. Apalagi saat ini tangannya sedang memegang sesuatu yang kenyal-kenyal manjalita.

"Ayang, ini apa Yang kok kek squishy ya? Lucu banget ih," gumam Zaid pelan sambil terus memencet sesuatu yang kenyal itu.

Tak ada jawaban dari Shira, tapi Zaid tidak ambil pusing. Ia asik mengelus kulit lembut dan kenyal itu dengan perasaan senang. Oh sudah lama ia tidak seperti ini.

"Ayang kok punyamu makin kecil ya?" tanya Zaid pada akhirnya. Perasaan dulu tidak sekecil ini pikir Zaid.

"Gak masalah, biar abang jago yang gedein ya Ayang!"

Bertanya sendiri serta jawab sendiri, Zaid terbaik memang.

Lima menit, sepuluh menit hingga setengah jam. Tak ada suara balasan dari istrinya, hanya ada suara sunyi membuat Zaid sedikit heran.

Dengan iseng Zaid langsung saja meremas dengan kuat yang ia pegang dari tadi. Saat itulah teriakan Zaira pun terdengar membuat Zaid sadar dan segera membuka matanya.

"MAMAAAAA!!" teriak Zaira kuat.

Zaid membuka mata cepat, dan langsung melihat. Tak lama, datanglah Shira yang ternyata dari dapur sedang memasak sarapan untuk mereka. Shira melihat anaknya dan suaminya yang baru saja bangun tidur.

"Zaira kenapa nak?" tanya Shira pada anaknya yang menangis. Zaid terdiam, lalu pandangannya melihat ke arah pantat anaknya yang memerah.

"Papa cubitin pantat Zaira! SAKIT HUAAA!!"

Shira menatap suaminya dengan ekspresi lelah, sedangkan Zaid hanya bisa tersenyum simpul. Berharap proses dede bayi tidak tertunda lagi.

Pantat Zaira ternyata, kirain itu! Aku tertipu!

Mpok Dina yang tiba-tiba datang langsung saja tertawa melihat wajah Zaid yang sangat tertekan.

"PAGI YANG HEBAT BRO!!" sahur Mpok Dina bangga pada Zaid.

•••

Pagi yang sibuk, seperti biasanya Zaid kembali pada realita yang kejam. Lagi-lagi perusahaan Zaid membuka lowongan pekerjaan karena memang mereka sekarang sedang kekurangan pegawai.

Dan yang bertugas seperti biasa adalah, Legi.

"GI!! UDAH DAPET BELOM KARYAWANNYA?" teriak Zaid yang baru saja keluar dari ruangannya dan masuk kedalam ruangan Legi. Zaid menghirup udara dengan seksama seakan-akan ia akan mati sebentar lagi.

"Bentar, lagi interview ini!" jawab Legi.

Zaid berdiri di samping kursi Legi, memperhatikan bagaimana sepupunya ini memberikan pertanyaan kepada calon karyawan mereka.

"Udah selesai Gi?" tanya Zaid heran karena sedari tadi ia menunggu tapi tidak ada yang datang.

"Iyalah, gue aja heran ngapain masih disini. Lo juga ngapain disini?"

Family Gaje III - Ending [ End ]Where stories live. Discover now