"Kenapa lu tinggalkan gua sama Viola?" tanya Megan sambil berdiri.
"Biar lunya sadar kalau lu suka debat disaat peruntungan datang."ucap Kyara.
"Iya gua tahu maaf iya karena gua salah." ucap Megan dengan rasa bersalah.
"Hmm." balas Kyara dengan datar.
"Lu mau kemana?"
"Kantin."
Megan dan Viola hanya bisa mengikuti dari belakang, mereka tak mau sahabatnya ini ngamuk lagi mereka baru saja meminta maaf atas tingkah mereka makanya mereka memilih diam.
Mereka berjalan ke arah kantin banyak yang menatap mereka dengan memuja maupun banyak yang tidak suka juga tapi bagi Kyara itu tidak penting.
"Lu mau duduk dimana Ra?" tanya Viola sambil menatap sekelilingnya.
"Bebas."
"Yaudah kita duduk diujung sana aja yuk biar ngga ketahuan guru."
"Lu takut ketahuan guru?"
"Hehehehe bukan gitu, tapi kan."
"Tapi apaan? Tapi takut dihukum?"
"Bisa dikatakan seperti itulah."
"Lu gimana sih anak kepala sekolah takut, alah nyali lu ciut sih."
"Apa lu bilang?"
Kyara sudah menebak pasti berujung bertengkar lagi,engga dimana-mana Megan Viola selalu membuatnya pusing akibat pertengkarannya itu.
Kyara memilih pergi selera makannya tidak ada ketika mendengar pertengkaran Megan dan Viola tidak ada hentinya.
***
"Kyara." Abian memanggil Kyara saat melihatnya menuju rooftop.
Kyara yang sedang berjalan menaiki tangga mendengar seseorang yang memanggil dan melihat kebelakang ternyata sahabat kecilnya. "Abian,"
"Kenapa ngga masuk kelas?" Abian menghampiri Kyara dan bertanya kepadanya tidak biasanya sahabatnya diluar kelas.
"Menang berdebat dengan pak Andi." ungkap Kyara dengan santai.
Abian bingung dengan jawaban Kyara maksudnya apa. "Menang? Emang abis ngapain kamu sama guru itu?"
"Ditegur dan membuatnya kalah akibat berdebat dengan aku."
"Kamu ini selalu saja begitu, tapi ko bisa ditegur?"
"Tidur."
Abian melotot mendengarnya, bisa-bisa sahabatnya tidur dijam guru super killer. Dan santai-santai saja saat ditegur sungguh Abian kagum dengan tingkah Kyara yang tak pernah takut kepada orang lain.
"Lalu kesini mau ngapain?"
"Mau tidur, tapi ada Bian. Bian mau ngga temani Ara tidur disini?"
Abian bersyukur dari masih kecil hingga sekarang Kyara masih mau manja kepadanya, ia diluar memang dingin tapi tidak dengannya. Kepada Abian lah Kyara tidak akan dingin, datar dan cuek. Bahkan akan memperlihatkan sisi manjanya dan selalu membutuhkan dirinya.
"Baik lah, aku mana mungkin bisa menolak permintaan princess Bian."
Kyara bahagai karena hanya pada Abian seorang dirinya menjadi dirinya yang dulu, ia bahkan tidak malu-malu meminta apapun kepadanya bahkan bercerita kepadanya tanpa menutupi apapun dari lelaki di depannya ini.
"Sini." suruh Abian yang sedang duduk. Abian membaringkan kepala Kyara di pahanya. Ia sangat suka ketika Kyara manja tidak seperti Kyara yang dingin.

ESTÁS LEYENDO
Kyara Queensha
Novela JuvenilDarah? Ah iya darah aku suka darah, aku suka bermain dengan darah-darah itu. Darah itu berwarna terang dan aku menyukainya, aku suka cairan merah kental itu berada di hadapanku. Dan aku tak suka jika ketenangan aku di usik. Aku sih berdarah dingin. ...