Kyara Queensha 7

3.1K 134 0
                                    

Warning Typo!!!!

****

Kyara dan teman-temannya kini menuju rumahnya Kyara, karena sudah berkata ingin makan di rumah sahabatnya itu. Sepanjang perjalanan mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. 

Akhirnya mereka sampai di rumah Kyara, mereka semua langsung bergegas turun.

"Kyara pulang." teriak Kyara saat masuk ke dalam rumah.

Perempuan paruh baya keluar dari arah dapur, ketika mengetahui anaknya sudah pulang. "Kamu sudah pulang nak?"

"Sudah mom, aku ingin bicara dengan mom di ruangan pribadi ku. Aku tunggu mom." setelah mengucapkan itu Kyara pergi ke ruangan khususnya. 

"Halo tante, hehe maaf iya ikut kesini." ucap Megan dan Viola.

"Nggak masalah, malah tante senang kalian datang jadi ramai di rumah tante, ya sudah tante ke atas dulu iya kalian kalau butuh sesuatu bisa minta tolong sama bibi di dapur."

****

Kyara membuka ruangan khususnya, sudah lama ia tak pernah masuk ke ruangan ini. Ruangan ini banyak menyimpan kenangan dan banyak rahasia yang tak boleh sampai jatuh ke pihak yang salah.

Tok tok tok

"Masuk."

"Ada apa nak, kenapa kamu kelihatan serius sekali?" seru Devita ketika melihat muka anaknya.

"Mom aku seperti melihat mereka mom, tapi ketika aku ingin mengejar ternyata sudah tidak ada." seru Kyara dengan frustasi.

Devita mengerti bagaimana anaknya ini menemukan keluarga kandung, ia mengerti kenapa ia sangat frustasi, dengan kecewa. Selama ini ia terus mencari tanpa henti. Ia juga sedih tiap sekali pencarian anaknya selalu gagal.

"Mau minta bantuan daddy kah?" tanya Devita dengan memeluk anaknya.

"Tidak usah mom, aku akan berusaha sendiri tapi aku mohon jangan kasih tau dadd soal masalah ini. Biarkan aku saja yang menyelesaikannya."

Devita menghargai kerja keras anaknya, anaknya memang sangat keras kepala dan tidak bisa di bantah ucapannya. Maka jika sudah seperti ini artinya ia ingin benar-benar menyelesaikan sendiri.

"Baiklah, tapi jika kamu sudah tidak bisa menemukan mereka katakan kepada mommy dan daddy akan kami bantu kamu nak."

"Makasih mom, makasih telah memberi aku kasih sayang dan tempat tinggal makasih."

Devita selesai bicara ia keluar ingin membantu asisten rumah tangganya untuk menyiapkan makanan bagi dirinya, keluarganya dan teman-teman anaknya.

Setelah memberitahukan kepada orang tua angkatnya, ia merasa lega tidak sisa-sisa ia membagi kesedihannya kepada mereka.

****

Saat ini semua kumpul di keluarga besarnya Julio, mereka mengikuti acara makan malam bersama dengan kedua sahabat anaknya.

"Megan, gimana kabar ayahmu nak?" seru Kenzo sambil memotong daging.

Megan namanya yang dipanggil pun menoleh ke arah ayah sahabatnya ini. "Baik dong om, malah kemarin papa abis buat anak orang masuk ke ruang kepala sekolah!!" 

Uhuk uhuk uhuk 

Yang berada di meja pun tersedak kecuali Kyara, ia sudah tau pasti sahabatnya ini akan membocorkan masalahnya yang ada di sekolah.

"Lu ngomong apa sih Gan?" Viola menatap sinis sahabatnya, sungguh Megan mulutnya terlalu asal ceplas ceplos. Yang di tatap pun hanya senyum tanpa dosa.

"Siapa yang masuk ke ruang kepala sekolah?" 

"Bukan apa-apa mom, Megan suka ngelantur ko."

Kenzo menatap anaknya, sungguh tidak biasanya anaknya tidak bicara masalah ini kepadanya. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan dari dirinya. Tapi ia sudah yakin ini pasti tentang dirinya.

"Apa ini tentang dirimu Kyara?"

Kyara yang ditatap penuh selidik sama daddynya ia hanya menghembuskan nafasnya, ia tak pandai membohongi ayahnya ini.

"Oke iya ini ada sangkut pautnya sama Kyara, orang itu mengganggu ketenangan Kyara apalagi ganggu Megan dan Viola." jelas Kyara.

Kenzo mengerti sekarang ia paham anaknya tidak suka ada yang mengganggu ketenangannya apalagi berkaitan dengan sahabat anaknya.

"Lalu kamu apakan anak itu sayang?" tanya Devita dengan misterius.

"Seperti biasa." 

Yang lain hanya bisa menghembuskan nafas begitu sulit menahan Kyara untuk tidak membalasnya, baginya sama dengan apa yang mereka lakukan kepada dirinya.

"Aku sudah selesai, aku izin ke atas duluan." Kyara mendorong bangkunya, ia ingin menenangkan hati dan pikirannya yang sedang gelisah.

"Kami juga sudah selesai om, tante." seru Megan dan Viola

"Baiklah, kalian istirahat lah nak." 

Setelah mendapatkan izin dari ayahnya ia segera naik ke atas, dan disusul oleh kedua temannya itu.

****

"Kyara, lu ngga ke tempat Abian?" tanya Viola sambil tiduran.

Kyara mengangguk. "Sudah ke Abian kemarin, ada apa?"

"Ngapain lu di sana Ra?" tanya Megan.

"Cuma duduk liat perkembangan cafe nya kenapa emang?" jelas Kyara sambil melihat langit balkon kamarnya.

"Ada yang ganteng nggak karyawannya?" 

Megan yang mendengar kata ganteng ia tidak habis pikir, di otaknya Viola hanya cowo dan cowo. "Eh otak lu cuma cowo mulu iya, pelajaran ingat jangan cowo mulu.

"Apa sih Gan, cowok ganteng itu buat segarkan mata kita biar segar tau. Lu mah nggak asik ah." rengek Viola manja.

Kyara tertawa. "Oke deh, Viola lu emang benar tapi pelajaran juga penting."

Viola yang di pojokan oleh dua temannya hanya bisa diam, percuma ia balas ia akan tetap kalah dengan mereka berdua.

"Oke kalian menang, puas kalian ha?" 

Kyara yang melihat hanya bisa geleng-geleng pala sifat ini yang mereka tak habis pikir Viola sudah besar, tapi sifatnya seperti anak kecil.

"Puas banget gua Viola hahahaha!!" Megan tertawa kencang atas penderitaan sahabatnya itu.

****

Hai semua saya balik lagi tapi maaf iya kelamaan karena saya sedang sakit kemarin dan ada keluarga saya yang sedang berduka. Jadi jangan lupa vote dan komen makasih🙏

Publish : Bekasi, 17 Desember 2020

Kyara QueenshaWhere stories live. Discover now