part 45

869 44 0
                                    

"Rafa di mana ma?"

"Tidur dia, udah dari siang. Kamu bangunin gih"

"Iya ma, kalau gitu Acel bangunin Rafa dulu" Agnes mengangguk. Acel melangkahkan kakinya menuju kamar Vano.

Ia membuka pintu perlahan. Anaknya masih dalam gulungan selimut sambil memeluk gulingnya dengan mulut sedikit menganga

"Sayang" panggil Acel sambil menepuk pelan bahu Rafa

"Eumm"

"Fa, bangun yuk udah sore" Rafa menggeliat pelan, lalu ia membuka matanya

"Mama?" Rafa masih tak percaya dengan penglihatannya

"Ah udahlah Afa cuma mimpi" lanjutnya dan akan menutup mata lagi

"Hey, ini mama"

"MAMA?!" Rafa berteriak dengan cepat ia duduk dan memeluk ibunya. Acel terkekeh ia membalas pelukan anaknya

"Udah lama mama di sini?"

"Enggak, mama bangunin kamu soalnya udah sore. Gak baik, tidurmu kata oma udah lama"

"Ohh. Papa mana ma?" Tanyanya sambil mengucek mata

"Papa ada di bawah, lagi ngomong-ngomong sama opa"

"Afa mau ke papa"

"Yuk" lalu Acel menggandeng tangan mungil Rafa menuju taman belakang.

"PAPA!" teriak bocah itu sambil berlari ke arah ayahnya

HAP

Cup

Arvel menggendong anaknya dan memberi kecupan di pipi gembulnya

"Afa kangen papa"

"Papa juga kangen Afa"

"Mana Adik Afa? Katanya mau kasih Rafa adik?" Tanyanya sambil melihat sekeliling

Arvel tak bisa menjawab. Pandangannya tiba-tiba kosong. Ferdi mengernyit heran melihat anaknya melamun. Tak biasanya Arvel seperti itu. Acel yang melihat suaminya diam juga ikutan bingung.

"Vel" panggil Ferdi

"Iya?"

"Itu loh, anak mu tanya"

"Oh, tanya apa sayang?"

"Adik Afa mana?"

"Belum dateng, masih OTW"

"Afa mau adik Cewek dong, biar nanti Afa yang jaga"

"Bener di jaga ya?" Tanya Arvel sambil mengecup hidung mungi Rafa

"Iya dong"

"Ayo makan malam dulu" teriak Agnes dari meja makan, lalu ketiganya menghampiri Agnes di meja makan.

Agnes tak memasak, ia memilih memesan makanan online. Karena masak pun juga gak keburu.

Mereka makan dengan tenang. Tak lama makanan selesai. Mereka semua mutuskan untuk menonton TV di ruang keluarga.

Rafa duduk di karpet bersama Acel dan Agnes sedangkan Ferdi dan Arvel duduk di sofa.

Kedua perempuan itu lebih memilih bermain bersama Rafa. "Gimana? Sudah jadi belum adonannya?

"Belum pa, mungkin belum rezekinya" jawab Arvel sambil melirik istrinya

"Jangan di paksa tapi tetap berusaha"

"Doain aja ya ma"

"Pasti"

"Kapan kamu masuk kerja Vel?"

The Perfect Neighbor [END]Where stories live. Discover now