{*TWENTY THREE*}

14.6K 1.5K 136
                                    

HAPPY READING!!
✍✍✍
:
:
:

"Luka lama yang sudah melekat di diri memang akan sangat sulit untuk di sembuhkan. Terutama pada saat dia kambuh kembali."
____///____

Setelah mengobati Azzuri, Umbriel lalu meminta agar lelaki itu kembali ke kelasnya dan tsedkit menjaga jarak di sekolah ini. Karena sangat bahaya jika ada yang tau tentang hubungan mereka dan akan menjaadi sebuah bencana untuknya jika Azzuri mengatakan sebuah kesalahan.

Suara langkah kaki nya terdengar di koridor lantai tiga tepatnya koridor kelas BAHASA. Banyak dari orang-orang yang menegur sapa dirinya, dan seperti biasa Umbriel akan tersenyum tipis atau sekedar mengangguk seagai jawaban karena malas dengan semua sandiwara yang tengah terjadi.

Umbriel tersenyum tipis saat melihat Aksa yang tengah berdiri di depan kelasnya sambil melambaikan tangannya.

"Umbriel," panggil Aksa.

Umbriel terkekeh pelan, dia mempercepat jalannya lalu melakukan tos ria dengan Aksa saat mereka berdua sudah saling berhadapan.

"Ciee yang sekarang udah makin bucin sama Ariel," goda Aksa yang membuat Umbriel tersenyum miring. "Gak ada salahnya, toh dia juga pacar gue."

"Yayaya, gue harap lo gak lupa sama tujuan awal lo hanya karena di kasih kata permen kek gitu. Asal lo tau permen tuh murah, terkadang seribu dapat tiga ada juga yang beli dua ribu gratis dua buah jadi jangan sampe tertipu dengan semua itu."

Mendengar hal tersebut, Umbriel tersentak namun dengan segera pula dia anggukan kepalanya dan memegang bahu lelaki itu. "Permainannya akan di tambah dengan sedikit bumbu, jadi jangan khawatir."

"Ada Azzuri. Jadikan dia teman yang baik."

Aksa tersenyum lebar, "oh tentu saja. Lama tidak berjumpa dengan dia,"

Umbriel mengangguk, dia kemudian masuk kedalam kelas bersama Aksa dan tentu nya pasti mereka akan melakukan sesuatu dengan beberapa anak kelasnya. 

FYI, didalam kelas Umbriel, tanpa sepengatahuan orang-orang, terdapat beberapa anggota Wintiash yang ternyata satu rekan dengan Umbriel yaitu pada bagian mata-mata. Orang-orang tersebut yaitu, Aksa, Risqi, Andra, dan juga Nilam. Para lelaki yang sering memantau bagaimana perkembangan musuh mereka dari bebagai tempat dengan cara menyamar jadi murid bodoh dan sebagainya.

BACK TO STORY

Didalam kelas yang terlihat begitu ramai, Umbriel mengeluarkan handphone nya dan melacak berbagai tempat yang beberapa minggu ini menjadi tujuan utama nya.

"Eh? Ada cewek baru?" Gumamnya dengan begitu pelan. Dia mendekatkan sedikit ponselnya dan melihat kejelasan atas apa yang sudah dia temukan. Saat apa yang dia lihat telah terlihat jelas, senyuman iblis yang menjadi kebanggannya langsung keluar diiringi tawa pelannya.

"The real game will start. Prepare to die, bitch."

***

Malam yang begitu indah setelah menyelesaikan rencananya, Umbriel duduk gazebo depan rumah nya dengan begitu santai sambil menikmati beberapa cemilan dan juga minumannya.

Tangannya sedari tadi memainkan handphone nya karena tak tau harus berbuat apa.

Atta tadi pergi bersama kelima sahabatnya, dan karena masih marah dengan Atta jadi dia biarkan saja mereka pergi dan lebih memilih untuk menyendiri dirumah.

Tapi jika boleh jujur, ini sungguh tidak menyenangkan karena dia baru saja mendapatkan pengalaman baru di sekolahnya, dan pastinya dia sangat ingin menceritakannya pada Atta. Namun, ego, ego, dan ego yang sangat besar.

PRITI : StrategiespielWhere stories live. Discover now