SIXTY FOUR

10.5K 1.2K 380
                                    

HAPPY READING!!
🐒🐒🐒

Malam dengan rembulan yang terang benderang menyinari gelapnya malam dan banyaknya bintang yang menemani sunyinya malam.

Seorang perempuan cantik yang selalu dikenal sebagai Ratu dari semua orang kini duduk sembari menatap terangnya bulan dengan ekspresi yang datar namun tatapan yang begitu menjelaskan beberapa rasa sakit.

Diam, hanya itu yang dia lakukan sedari tadi. Mulutnya seakan tak ingin mengeluarkan sepatah katapun tapi tidak dengan hatinya.

Hati yang terus berbicara pada sang Bulan berharap bisa didengar oleh orang yang tengah dia rindukan sekarang.

Lelaki itu pergi untuk selamanya, tidak untuk kembali lagi. Dia pergi dengan segala cinta yang dia pegang, segala rindu yang dia hantarkan pada semua orang dan segala rasa yang belum terungkapkan semuanya.

Sakit, namun inilah konsekuensi dari permainan yang telah mereka mulai.

Banyak yang menjadi misteri dengan apapun yang pernah terjadi didunia ini, lalu akankah dia bisa kembali menggapai apa yang dia inginkan?

Salamnya berbeda,
Hatinya sama,
Rasa yang sama,
Namun kembali dibedakan lagi oleh alam.

Apa salah dari mereka yang saling mencintai dalam hal seperti itu?

Larangan bagai sebuah perintah untuk anak zaman sekarang, jadi jangan salahkan apapun yang terjadi saat larangan yang tertulis telah mereka langgar.

Umbriel, perempuan cantik itu tersenyum lembut, hatinya yang sudah hancur dan serasa seperti dibawa pergi oleh orang yang telah meninggalkannya seakan tidak akan pernah bisa di perbaiki.

Dalam waktu ini, banyak yang bisa dia gunakan untuk mengisi kekosongan hatinya, namun karena sudah sesakit itu maka tidak akan ada lagi yang dia harapkan dari orang lain.

Banyak teka-teki yang sudah dia keluarkan hingga sekarang, saat dimana mereka memulai semua permainan ini yang mana bertujukan untuk orang yang memang sangat berperan penting dalam segalanya. Siapa dia?

Tidak. Jika dijawab sekarang, semua rencana yang sudah dia susun sedari awal akan terpecah begitu saja. Dia tidak ingin mengambil resiko seperti itu.

Masih menikmati cahaya rembulan, tiba-tiba benda pipih yang berada diatas meja tepat didepan Umbriel berdering membuat perempuan itu sedikit tersentak kemudian langsung mengangkatnya.

"Um, lo  dimana?" Suara Alby. Itu yang Umbriel dengar saat panggilan tersebut tersambung, lelaki itu seperti tengah panik.

"Rumah," seperti biasa, Umbriel adalah perempuan yang akan langsung menjawab ke intinya saat ditanya tanpa balik bertanya dengan pertanyaan yang menyebalkan.

"Atta dirumah sama lo?"

"Gak."

"Terus dia kemana?"

"Katanya mau kerumah Farzan,"

"Shit," Umbriel mengerutkan dahinya. Alby mengumpat? Apa yang terjadi?

Dengan malas Umbriel bertanya, "Emang kenapa?"

"Tadi kita dapat pesan, dan inti dari pesan itu seperti mengarah kalo Atta bakal dalam bahaya."

Mendengar penuturan Alby sontak Umbriel mengangguk beberapa kali. Wajahnya tak terlihat khawatir sedikitpun, dia bahkan tidak panik seperti reaksi yang dinginkan Alby. Peremmpuan dengan gelar ratu iblis serta penyandang posisi AuGeSh itu kemudian menatap lurus kedepan.

"Atta gak perlu dijaga, yang perlu lo pada jaga itu Kylan. Jangan biarin dia keluar sendiri," ujar Umbriel kemudian bangkit dari kursinya dan kembali masuk kedalam kamarnya dengan lansung berjalan kearah laptop diatas meja belajarnya.

PRITI : StrategiespielWhere stories live. Discover now