5

1 1 2
                                    

Setelah ulang tahun adik perempuannya Gio belum datang menemui Gea lagi atau sekadar mampir ke kedai seperti biasa. Gio beberapa hari ini kebelakang bahkan tidak bertemu dengan Karin karena dia yang tidak datang ke kampus. Niatnya hari ini, Gio akan menemui Gea sebelum bertemu dengan Karin.

"iya.., nanti aku jemput. Aku mampir ke kedai dulu bentar ya." ucap Gio dengan ponsel ditelinga kananya.

"yaudah aku kesitu sekarang." kata Gio.

"iya sayang.. tunggu bentar ya."

Gio memasukan ponselnya kesaku dan berjalan ke parkiran mencari motornya. Baru akan menyalakan motornya, ponselnya sudah berdering lagi. Gio menghela nafasnya pelan sebelum menggeser tombol hijau di ponselnya.

"Iya sayang.. ini aku udah mau berangkat."

"nggak usah jemput, Gi.. aku udah ada yang jemput."

Gio mengerutkan keningnya. "siapa?"

"temen aku, sayang."

"kamu minta dia jemput juga?"

"nggak, kita ketemu disi--'

"aku kesitu, tunggu bentar."

Gio mematikan sambungannya secara sepihak. Tidak peduli teman yang mana yang mau ditebengi kekasihnya, Gio hanya teringat pengakuan Nisa waktu itu dan Gio tidak mau kecolongan.

Gio mengendarai motornya dengan kecepatan yang lumayan agar segera sampai ketempat dimana kekasihnya minta dijemput. Pikirannya sudah berkeliaran kemana-mana. Pengakuan Nisa benar-benar menghantuinya.

Saat sampai didepan restoran, Gio segera turun dan mencari kekasihnya. Setelah mencari, akhirnya Gio menemukan Karin sedang duduk dimeja pojok sendirian dengan ponsel ditangannya.

"mana temenmu?" tanya Gio begitu ia sampai dimeja Karin.

Karin memanyunkan bibirnya. "pulang."

Gio terkekeh mengacak pelan rambut Karin. Pikiran yang menghantuinya selama perjalanan tadi menghilang seketika.

"yaudah yuk pulang.."

Gio merangkul Karin hangat. "kamu nggak mau jalan-jalan dulu?"

Karin melirik Gio. "kemana?"

"Kemana-mana.."

Karin merenggut. "ngapain nanya kalau kamu gatau mau ngajak kemana."

"kamu maunya kemana, sayang?"

"kita udah lama nggak jalan berdua yaa, Gi.."

Gio mengangguk.

"Oh! Nyari kado aja, aku belum beli kado buat Chia."

Chia adik Gio yang berulangtahun kemarin, cukup dekat dengan Karin mengingat Karin berpacaran dengan Gio cukup lama.

"udah nggak usah beli kado."

Gio memasangkan helm pada Karin. Kemudian mengendarai motornya mengitari jalanan tanpa tau akan kemana tujuan mereka.

"Sayang, kita mau kemana?" Tanya Karin dengan suara sedikit kencang.

Gio menggeleng dan tersenyum.

"Yang penting sama kamu."

Karin mencubit pelan perut Gio yang sedang dipeluknya. Setelah cukup lama mengitari jalanan tanpa mampir ketempat manapun, Gio memutuskan mengantar Karin kerumahnya. Melihat salah satu kedai kopi dipinggir jalan tadi mengingatkannya pada Gea.

"Masuk aja dulu, Gi" ucap Karin sembari memberikan helm kepada Gio.

Gio menggeleng. Melihat mobil hitam terparkir di halaman rumah Karin.

G!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang