Epilogue.

472 72 8
                                    

Hari demi hari sudah mereka lalui, banyak kenangan indah yang sudah Taehyun dapatkan dari Beomgyu.

Walaupun kenangan tersebut tidak bisa diabadikan, tapi semua moment itu akan terus Taehyun ingat sampai nanti.

"Gyu."

"Beomgyu."

"Taehyun, maaf."

Wajahnya kini terlihat sangat pucat, tubuhnya dingin. Badannya susah untuk digerakkan.

"enggak, aku mohon jangan. Aku gamau." Taehyun menangis sambil memeluk Beomgyu.

"sudah saatnya Hyun, aku harus segera kembali. Jaga diri kamu baik-baik ya? aku akan selalu mengawasi mu disana."

Taehyun semakin menangis, tetapi ia menangis sekalipun. Nyatanya itu tidak berguna. Perlahan tubuh Beomgyu menghilang dari pelukannya dan sirna begitu saja.

Yang terakhir ia lihat adalah, Beomgyu menatap kearahnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan sebelum benar-benar hilang.

"enggak, Beomgyu. Jangan, tolong tetap disini!" Taehyun terbangun, keringatnya mengalir dengan banyak. Tubuhnya terasa dingin sekali dan gemetar.

Entah yang keberapa kali ia bermimpi seperti ini lagi, dirinya memang sudah mengikhlaskan Beomgyu. Dia tidak mau menyiksa arwahnya.

Taehyun sudah mengembalikan arwah Beomgyu dimana tempat seharusnya ia berada, dirinya juga tidak ingin egois. Beomgyu harus tenang di peristirahatan terakhirnya.

"ah, kenapa harus mimpi itu lagi." Taehyun beranjak dari tempat tidurnya untuk segera mandi, karena badannya dipenuhi oleh keringat.

Kini dirinya tengah bersiap-siap dengan pakaian yang rapih, memakai jas berwarna hitam dan rambutnya sangat klimis.

Tak lupa juga, sebelum nya ia pergi dahulu ke toko bunga. Dan memilih beberapa bunga yang cantik untuk dijadikan bucket.

"wah, wangi sekali. Pasti Beomgyu
suka." Taehyun pun tersenyum sumringah, lalu menancapkan gas nya kembali

Tepat berada di depan pemakaman, ia mulai memasukinya dan mencari makam Beomgyu.

"halo manis, aku datang kembali kesini untuk menengok dirimu. Ah, jujur saja aku juga sebenarnya rindu. Makanya datang kesini, aku juga lelah, terus mendapatkan mimpi itu. Jadi aku memutuskan untuk kesini saja."

"–ah hampir lupa, aku juga membawakan beberapa bunga yang harum dan warna warni seperti pelangi. Layaknya kamu, pelangi yang selalu bersinar dihatiku setiap saat."

Taehyun menyeka air matanya yang hampir terjatuh, ia tidak ingin menangis saat berada di sisi Beomgyu-nya. Dirinya memandangi makam itu sambil tersenyum.

"baiklah, Beomgyu aku akan pergi lagi. Maaf ya, aku sedang ada urusan. Jadi tidak bisa berlama-lama, mungkin lain kali aku akan berada disini lebih lama lagi. Dadahh."

Taehyun melambai kearah makam Beomgyu sambil tersenyum, lalu ia pun pergi dari sana dan keluar dari tempat pemakaman.

* * *









Jangan nangis bacanya wkwkwk.g 😂

maaf kalau ada salah kata, atau kurang ngefeel. Dan makasih banyak yg udh mau baca juga^^

Jangan lupa vote dan comment untuk mengapresiasi karya author.










🐰✨

ViViD - Taegyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang