34. Pulau Pribadi Lucien (Extra Part)

522 21 0
                                    

Keesokan harinya aku melihat tempat tidur disebelahku sudah kosong. Ku coba meraih ponsel Lucien yang ada di nakas untuk melihat jam. 09.00 itulah angka yang terpampang jelas di ponsel Lucien.

Kudengar air mengalir dari dalam kamar mandi dan kupastikan jika Lucien sedang melakukan ritual mandinya. Dengan malas aku kembali memejamkan mataku. Namun, tiba-tiba aku teringat jika ponselku masih berada di kamar Ana. Sebenarnya aku ingin langsung ke kamar Ana untuk mengambil ponselku, tetapi tubuhku terlalu lelah untuk berjalan ke kamarnya.

"Nanti saja selesai mandi dan bersiap aku mengambilnya" pikirku.

Aku masih tidak menyangka jika saat ini telah menjadi seorang istri. Terlebih aku menjadi istri dari seorang Lucien Yohanes yang jika dipikirkan sangat mustahil untuk kugapai. Tentu aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan laki-laki seperti Lucien padaku.

"Cckklleekk"

Pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Lucien dengan handuk melingkar erat di pinggangnya disertai dengan tetesan-tetesan kecil air yang masih tersisa di rambut hitamnya. Sungguh pemandangan pagi hari yang sangat menakjubkan bagiku. Aku terpaku kagum menatap ciptaan Tuhan paling indah yang kini tengah menatap bingung ke arahku.

"Baby kamu kenapa?" tanya Lucien polos.

"Ah...ti...tidak aku hanya kagum saja melihat ciptaan Tuhan yang sangat indah" jawabku jujur.

"Memang apa yang kamu lihat???" tanya Lucien masih belum paham.

"Tubuh seksi suamiku" jawabku polos kemudian melarikan diri ke kamar mandi.

"Baby jangan menggodaku!!!" peringat Lucien padaku. Sedangkan aku sudah terkikik geli di dalam kamar mandi membayangkan ekspresi kesal Lucien.

Usai mandi kulihat ponselku sudah berada di atas tempat tidur. Aku menatap Lucien seolah bertanya "apa kamu yang mengambilnya?"

"Ya aku yang mengambil ponselmu di kamar Ana, aku tahu kamu masih terlalu lelah untuk berjalan baby" ujar Lucien tepat sasaran mengartikan tatapan mataku.

"Wah ternyata suamiku sangat hebat, tanpa bicara sudah tahu maksud tatapanku. Apakah kamu bisa baca pikiran suamiku???" ucapku menggoda Lucien.

"Apa kamu sedang berusaha menggodaku baby??? apa kamu mau kita bercinta sekarang??? kita masih memiliki waktu 1 jam untuk berangkat ke bandara" ujar Lucien yang kini tangannya sudah melingkar di pinggangku.

"Memang untukmu 1 jam cukup???" tanyaku sambil mengelus-elus tangan Lucien yang melingkar di pinggangku.

"Apa kamu mau mencobanya???" tanya Lucien balik.

"Ti...tidak. Ok, aku menyerah Cien, aku harus segera berpakaian" sahutku pada akhirnya sambil melepaskan diri dari tangan Lucien.

"Give me a morning kiss first baby" ucap Lucien menahan tanganku.

Aku pun mengecup bibir Lucien, namun kecupan itu berakhir dengan lumatan lembut dari bibir kami berdua. Ya, Lucien langsung melumat lembut bibirku ketika aku mengecup bibirnya. Aku yang sangat menyukai bibir suamiku tentu tidak menolak lumatannya dan bahkan aku membalas lumatannya.

Cukup lama kami saling berciuman sampai akhirnya suara ketukan pintu membuat kami harus menghentikan aktivitas pagi kami. Aku bergegas mengenakan pakaianku, dan Lucien membuka pintu kamar.

"Siapa love???" tanyaku pada Lucien karena sudah mendapati tak ada seorang pun di depan pintu.

"Ana baby" jawab Lucien sambil menutup pintu.

"Oh kupikir sahabat-sahabat kita yang ke sini" sahutku sambil berjalan menuju meja rias untuk berdandan.

1 jam kemudian kami berangkat ke bandara diantarkan oleh keluarga kami dan para sahabat kami.

UNPERFECT COUPLE [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora