8. Kakak Iparku

334 23 0
                                    

*Saat Dalam Perjalanan Menuju Apartemenku*
"Hei ngomong-ngomong hari ini kamu tidak bekerjakah?" tanyaku baru sadar jika Lucien tidak bekerja.

"Hari ini hari Minggu sudah sewajarnya aku libur bukan?" katanya membuatku berhasil terlihat bodoh karena lupa hari.

"Oppss iya aku lupa hehehe" ujarku cengengesan. "Eeerrrrr...apakah kamu keberatan jika hari ini membantuku menyelesaikan laporan pengamatan filmku?" tanyanya ragu-ragu.

"Benarkah kamu ingin aku membantu???Ah...tentu aku senang bisa membantumu membuat laporan itu karena aku juga penasaran dengan bagaimana kamu membuatnya" ujarku antusias.

"Oke terimakasih, aku yakin kamu pasti menyukainya" katanya dan kembali fokus menyetir.

Sesampainya di apartemenku, kupersilahkan Lucien masuk. Ini adalah pertama kalinya bagiku membawa laki-laki masuk ke dalam apartemenku yang kecil ini, terlebih laki-laki yang kuijinkan masuk ini adalah orang kaya yang sangat mustahil jika membandingkan rumah mewahnya dengan apartemen kecilku.

"Waaaahhh apartemenmu sangat imut ya Jane, sama seperti penghuninya" celetuk Lucien sambil duduk di atas kasurku dan melihat sekeliling apartemenku.

"Ya....maaf saja rakyat jelata ini hanya mampu menyewa apartemen kecil ini tuan bos besar" kataku merendah dengan nada bergurau.

"Hahaha bukan itu maksudku, menurutku apartemenmu sangat bagus hanya saja ukurannya yang kecil" katanya lagi sambil tertawa.

"Untuk apa aku menyewa apartemen yang besar? lagipula aku hanya tinggal sendiri. Selain itu tidak ada apartemen yang ukurannya besar tetapi harganya murah kan?" jawabku pada Lucien. "Aku akan mandi dulu" imbuhku lagi.

15 menit kemudian aku menyelesaikan urusan mandiku dan berjalan keluar dengan menggunakan hotpants jeans dan t-shirt hitam favoritku.

"Baru kali ini aku melihatmu tanpa pakaian kerja" ujar Lucien tiba-tiba sehingga berhasil membuatku menoleh padanya.

"Kita baru bertemu 2 hari lalu dan itupun hanya saat pulang pergi kerja, jadi bagaimana mungkin kamu melihatku berpakaian rumahan?" jawabku sambil mengoleskan skincare di wajahku.

"Hhheeemmm....ternyata kita baru bertemu 2 hari lalu ya...tetapi aku merasa kita sudah saling mengenal sangat lama" ujarnya keheranan dengan keakraban kilat kami.

"Ya aku juga merasa seperti itu hahahaha, mungkin kita memang ditakdirkan" kataku asal sambil tertawa.

"Bawalah pakaian ganti dan keperluanmu yang lain, mungkin saja hari ini kita akan membuat laporan pengamatannya sampai malam. Jadi daripada bolak-balik ke apartemenmu hanya untuk mandi saja, lebih baik kamu mandi di rumahku saja. Bukankah itu lebih efisien?" ucapnya menyarankanku.

"Baiklah aku ikuti saranmu tuan besar" jawabku sambil terkekeh.

"Ring...Ring..." suara ponselku berdering.  Kuambil ponsel yang kuletakkan di meja sebelah kasurku dan melihat nama yang tertera di sana. Mom itulah nama yang tertera di ponselku dan tentu saja aku langsung mengangkatnya dengan mengaktifkan speaker agar aku bisa mendengar suara ibuku tanpa harus meletakkan ponsel di telingaku, karena tanganku masih sibuk memilih pakaian ganti yang akan aku bawa nanti.

"Halo ma..."sapaku kepada mama. "Ya halo Jane, bagaimana kabarmu?" tanya mama padaku.

"Baik ma, mama sama yang lain di rumah gimana? sehat-sehat saja kan?" ujarku lagi.

"Ya kami semua sehat-sehat saja kok, kamu ini kalau tidak ditelpon pasti tidak akan menelpon pulang kan?" ujar mamaku mengeluh.

"Bukannya seperti itu ma, hanya saja aku cukup sibuk, jadi lupa menelpon." sahutku beralasan. Apa yang mama lakukan sekarang?" imbuhku.

UNPERFECT COUPLE [END]Where stories live. Discover now