| GRISSHAM 3 : INSIDEN |

21 6 10
                                    

Haiii I'm back siap membaca kisah Ara dan Jevan?

Jangan lupa komen dan vote yaa

"Aku tidak tau,bertemu denganmu adalah sebuah petaka atau keberuntungan yang tak terduga"






Setelah semalaman bercerita panjang lebar dan baru tidur jam 2 pagi,Ara dan teman temannya kini sudah tampil memukau di depan gerbang sekolah. Cewe-cewe hits ini memang selalu mengalihkan intensi dimanapun mereka berada.

"Gila lo pada kecepatan kemarin kita tidurya,masih kurang lama"Hardik Ica-yang paling suka begadang tapi tidak tau apa pekerjaan yang dilakukannya.

"Lo yang sinting,dikira jam 2 ke jam 5,bayangin gue hanya tidur 3 jam!"Ara mendengus kesal,bukannya ia menyesal mengundang temannya tapi membangunkan mereka adalah hal yang sangat sulit,bayangkan saja Ara membangunkan mereka dari jam 5 pagi sampai jam 6.

Saat mereka sedang berjalan di lorong kelas,2 orang menghampiri Ara dan teman temannya,ah yaa itu Justin dan Rafael. "Ara katanya lo di panggil Miss Tuti di perpustakaan"

Ara melongo,dia udh sampe di kelas dan dia harus naik ke lantai 5 bangunan sekolah ini,karna perustakaan ada disana sementara kelasnya ada di lantai 2. "Ah mungkin bukan Ara yang gue kali" elak Ara.

"Lo Ara yang cantik,ga salah seriusan deh kayanya mau bahas olim" mendengarkan kata olimpiade Ara langsung semangat "okedeh gue kesana,nitip tas nih jangan sampe lecet" perintah Ara pada keempat temannya-bukan apa namun dalam tasnya ini ada harta karun ; buku.

***

Di tempat ini, Jevan sedang menunggu Ara memunculkan batang hidungnya,ia termenung dan tiba tiba mengumpat kesal "sial,kok gue mau aja dibohongi si Arga,guekan yang kalah" Ya memang Arga mengelabuinya saat balapan,ia merusak rem Jevan yang membuatnya jatuh meskipun tidak parah namun tidak bisa mengejar ketertinggalan.

"Tolong katakan pada dirinya,kenapa gue dipanggil Miss Tuti,eh kok orang sombong disini?"Ara yang sedang bersenandung terkejut Jevan ke perpustakaan? Dia to-tobat??

"Ck,gue yang manggil lo" Ara menganga berarti dia dibohongi,awas saja dua kunyuk itu.

"Ngapain? Gue sibuk 5 menit cepat" gaya Ara sok keras,bukan apa dia hanya ingin mengajarkan hal hal penting pada pria songong ini.

Jevan menggeram kesal dalam hati,kalo bukan karna dare itu cape banget ngurusin nih kutu buku. "Ekhm gue minta maaf" Ara melongo benar benar melongo dia berlari kecil menghampiri Jevan menempelkan punggung tanganya ke dahi Jevan "sehat kok. Gue Ara loh Jev gak salah?"

"Ngga" balasnya singkat

"Apa latar belakang lo minta maaf,ohya soal kejadian di kantin gue gamau enak aja lo"Ara melipat tangannya dan menekuk wajahnya cemberut menambah kesan imut wanita itu.

"gue gamau jadi musuh lo,gue mau dekat sama lo" Oke. Jevan tipe cowo to the point yang lebih suka transparan.

"Nta-ntar otak gue ngelag. Lo bilang apa?" Ara mempertajam telinganya. "Gada pengulangan,intinya gue minta maaf,lo boleh keluar" jujur saja Ara ingin menendang wajah tampannya itu tapi setelah dipikir pikir ga dulu ntaran aja. Mentang mentang ni sekolah punya bapak lu yee,Ara menggerutu

GRISSHAMWhere stories live. Discover now