✨chapter 2✨

161 26 20
                                    

Keira's POV.

Aku pikir ibu tidak akan mengatakan hal seperti itu kepadaku, rasanya sangat menyakitkan. Yah, aku sadar diri.

Aku hanyalah seorang anak haram dari hubungan tersembunyi antara seorang model papan atas dengan seorang konglomerat kaya.

Namun aku sama sekali tidak meminta untuk dilahirkan ke dunia ini. Aku juga tidak ingin hidup sengsara seperti ini.

Tidak ada kebahagian ataupun sedikit rasa kasih sayang dari kedua orangtuaku, hanya ada kebencian yang sangat amat menyakitkan.

"Pergi aja dari sini, kalo bisa gak usah balik lagi. Oh ya, jangan pernah bilang ke orang lain kalo lo itu anak gue!"

Perkataan ibu kembali hadir dalam pikiranku, rasanya sangat menyakitkan bila seorang ibu mengatakan hal tersebut kepada anak kandungnya sendiri.

Aku bahkan sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan rumah. Aku hanya ingin pergi keluar untuk mencari udara segar.

Kulihat rumah kosong sahabatku, dia pasti sedang bersenang-senang bersama keluarganya.

Rasanya begitu hampa tanpa ada kehadiran dirinya, Lantas kepada siapa lagi aku harus menumpahkan seluruh air mata ini?

Air mataku masih mengalir membasahi pipi mulusku. Aku hanya bisa menangis dalam diam. Aku sudah tidak tahan dengan semua ini, aku sudah muak dengan kehidupanku.

Apa harus aku mengakhirinya?

Aku berjalan di tengah jalan yang cukup lebar, namun entah mengapa jalanan ini terlihat sangatlah sepi. Tak ada sebuah mobil pun melintasinya.

Aku kembali tenggelam dalam tangisanku, Apa yang harus kulakukan sekarang?

Aku hanya bisa berjalan menyusuri jalanan tersebut dengan langkah yang sangat pelan. Tanpa kusadari ada sebuah mobil yang sedang melaju sangat cepat ke arahku.

Aku menatap mobil tersebut dan langsung terjatuh lemas, entah mengapa kakiku terasa begitu kaku untuk berdiri.

Hampir saja aku tertabrak oleh mobil tersebut, namun sayangnya tidak. Sepertinya Tuhan masih ingin membiarkanku hidup di dalam dunia yang kejam ini.

Mengapa aku tidak mati saja dan biarkan aku tenang di alam sana?

Disisi lain.

"WOY ANJIR KITA NABRAK ORANG!"

Liam terlihat terkejut dengan apa yang terjadi.

Louis menatap Liam dengan tatapan tajam lalu menatap ke arah mobilnya dengan perasaan sedih. "KITA NABRAK TONG SAMPAH, BANGSAT!"

"Tapi tuh cewek pingsan anjir, Lou!" seru Liam dengan nada khawatir.

"Tolongin gih, kasian itu." suruh Harry kepada Niall yang sedang asik mencari kentangnya.

"Sabar nape Kriting, ini french fries gue pada jatoh semua." kesal Niall sambil memunguti kentang mcd-nya yang berjatuhan.

Niall seakan begitu sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

"Gue coba cek deh, siapa tau masih hidup." kata Zayn dengan berusaha tetap tenang lalu melangkahkan kakinya keluar dari mobil.

Aku mendengar langkah dari beberapa orang serta berbagai jenis suara laki laki yang tak jauh dari tempatku. Aku masih terjatuh lemas menatap ke arah kakiku yang begitu kaku.

Sepertinya kakiku tidak bisa berdiri untuk sementara, Tetap mengapa bisa seperti ini?

"Lo gapapa?" tanya seorang laki-laki berambut hitam kepadaku.

STEAL MY GIRL [ONE DIRECTION]Where stories live. Discover now