✨chapter 6✨

132 22 1
                                    

Keira melangkahkan kakinya menaikki tangga dan mengikuti sosok Harry yang sedang memberitahunya dimana letak ia akan tinggal. Keira tersenyum, gadis itu berterima kasih kepada Harry karena telah mengantarkannya ke kamar baru gadis itu.

"Makasih banyak yaa, Harry." ucap Keira disertai senyuman manis.

Harry membalas senyuman dari Keira dengan senyuman yang tak kalah manisnya. "Aduhh, jangan keseringan senyum begini. Bisa diabetes gue nih,"

"Hahaha," Keira hanya tertawa kecil mendengar perkataan yang keluar dari mulut lelaki berambut keriting tersebut.

"Yaudah, lo masuk sana. Nanti kalo ada apa-apa, bilang aja ke gue ya. Gue di kamar sebelah," kata Harry dengan lembut.

Keira mengangguk kecil, "Iya. Makasih yaa,"

"Makasih mulu, kayak mbak-mbak indomaret aja." kekeh Harry menatap Keira.

Keira mulai memasuki kamar barunya. Tidak terlalu besar namun pas untuknya. Keira menyukai kamar ini. Namun satu hal yang membuat dirinya sangat bahagia hari ini, ia merasa sungguh tenang ketika berjumpa dengan lima laki-laki asing yang hampir saja menabraknya tadi.

"Apa ini semua mimpi?" gumam Keira sambil merebahkan dirinya di kasur.

Keira sudah lama tidak tersenyum, tepatnya semenjak kepergian sahabat kecilnya. Kini senyuman di wajah gadis cantik itu terlihat lagi, senyuman manis nan menawan.

Saat Keira sedang merebahkan tubuhnya diatas ranjang, suara ketukan di pintu kamar gadis itu terdengar. Keira yang mendengarnya langsung melirik ke arah sumber suara. Gadis itu merubah posisi tubuhnya menjadi berdiri dan dengan cepat berlarian kecil menuju pintu.

Ia membuka pintu kamarnya dan mendapati seorang lelaki berambut hitam sedang menatap wajahnya. Lelaki misterius yang sangat baik, meskipun tatapan matanya cukup dingin namun sifat yang lelaki itu miliki sungguh hangat.

"Hai, Zayn." sapa Keira dengan senyuman kecil.

"Hai," balas Zayn menyapa Keira.

"Kenapa?"

"Mau es krim?"

Mendengar pertanyaan Zayn, membuat kedua mata Keira membulat. Sudah lama ia tidak merasakan rasanya makanan sejuk nan lembut, jangan lupakan rasa manisnya yang sungguh menggugah selera.

Zayn menaikkan salah satu alisnya, "Mau?"

"Mau!" jawab Keira dengan anggukan kecil.

"Yaudah, ayo." ajak Zayn.

Keira berdiam diri sebentar sehingga membuat Zayn kembali menaikkan salah satu aslinya. Lelaki itu menatap Keira dengan tatapan tanya. "Kenapa?"

"Aku boleh ya makan es krim?" tanya Keira menunduk lesu.

Gadis itu seketika teringat ancaman ibunya saat ia hendak memakan sebuah es krim rasa coklat di kulkas rumahnya dulu.

"Sekali lagi lo makan-makanan dari rumah ini selain sisa gue, gue gak akan segan buat ngusir lo dari sini."

Zayn mengerutkan keningnya, "Kenapa gak boleh?"

"Karena aku gak di bolehin makan es krim." jawab Keira dengan lesu.

"Lo alergi?" tanya Zayn dan dibalas dengan gelengan lemah dari gadis itu. Zayn pun kembali melontarkan sebuah pertanyaan untuk Keira. "Terus kenapa gak dibolehin makan es krim?"

STEAL MY GIRL [ONE DIRECTION]Where stories live. Discover now