Candu | 41

534 47 0
                                    

Happy Reading~~

Now Playing | NCT U - From Home

🐰🐰🐰Hatiku sudah ku percayakan sepenuhnya pada Neo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐰🐰🐰
Hatiku sudah ku percayakan sepenuhnya pada Neo. Sekarang kupasrahkan hatiku padanya. Entah dia akan menjaga atau merusaknya.

Seina Himeka Xaquila
🐰🐰🐰

Hari ini jam pelajaran olahraga di kelasku. Materi hari ini adalah bola besar basket yang membuatku kelelahan. Apalagi akan pengambilan nilai.

"Bisa gak, Sei?" tanya Gabrio menghampiriku saat aku latihan memasukkan bola basket ke dalam keranjang tapi gak bisa-bisa.

Aku menoleh kebelakang. "Gak bisa Gab, susah juga ya," keluhku melemaskan bahu.

"Mau gue bantu?" tawarnya.

"Boleh. Gue dari tadi gak bisa-bisa nih," balasku lalu memberikan bola orange itu pada Gabrio.

Gabrio menerimanya dan dengan gampangnya dia berhasil memasukkan bola orange itu ke keranjang. Dan aku langsung menatapnya dengan cengo.

"Kok lo kek gampang banget masukinnya," ujarku sambil cemberut sedangkan Gabrio terkekeh.

"Lo bakal bisa kalo latihan terus," balasnya. "Liat nih ya," katanya lalu kembali melempar bola itu dan seperti dugaan, bola itu memasuki keranjang dengan mulus.

"Nah, sekarang lo coba," katanya memberikan bola basket padaku.

Aku mencobanya sesuai dengan yang dicontohkan Gabrio tadi tapi lagi-lagi bola itu meleset dari ring.

Aku berdecak. "Bolanya pilih kasih nih," dumelku sambil memungut bola yang jatuhnya tidak jauh dariku.

"Sini gue ajarin," ucap Gabrio lalu menarikku ke garis pinalti. "Pertama, pegang bolanya dengan nyaman," katanya memberi arahan.

"Sei, santai aja. Gak usah tegang," peringatnya.

"Gue santai kok ini," balasku.

"Lemesin badan lo," katanya. "Nah, gitu," sambungnya. "Sekarang rendahin tubuh lo sedikit," ujarnya sambil mendorong bahuku pelan mengarahkan agar aku sedikit berjongkok.

"Sekarang, shoot!" ujarnya dan aku melakukan perintahnya.

Yes. Aku takjub dengan mata membelalak. Akhirnya bola itu berhasil melewati ring walaupun sempat hampir keluar.

"Gue bisa," seruku heboh sambil melompat-lompat kegirangan. "Thanks, Gab," ujarku masih kesenangan.

"Gampang kan?" tanya Gabrio sambil tersenyum tipis.

"Itusih bagi lo," dengusku.

"Sekarang udah tau kan, jadi lo latihan terus. Bentar lagi udah pengambilan nilai," ucap Gabrio saat ia mengambilkan bola basket untukku.

CANDU [END✔]Where stories live. Discover now