12

228 13 2
                                    

Waktu begitu cepat berlalu, dan disinilah Brianna duduk santai  menikmati kesendirian. Banyak semut berjalan kesemua arah lalu burung-burung berkicau ria dan ada hama besar di sampingnya, sungguh menghalangi pemandangan bagus.

"Apa weekend ini juga harus seperti ini tuhann."

Teriakan Brianna terdengar keras atas ulah suaminya sedang menghebokan sebagian penduduk bumi dengan berita simpang siur yang tidak pernah Brianna duga sama sekali.

"Oh tuhan titan iblis ini sangat tidak tahu malu," decih Brianna, "apa kamu harus menggunakan ancaman itu untuk menghabiskan waktu bersamaku di hari libur seperti ini. Setelah apa yang kamu lakukan kemarin padaku. Urat malumu sudah putus ya." jelas Brianna panjang lebar.

Dalbert hanya diam dan berdiri menjulang di depan Brianna lalu menarik tas selempang warna hitam dari lengan lentik istrinya. "Sini saya bantu, kelihatan nya berat."

Brianna menganga dan ingin muntah, "apa kepala mu habis terbang ke angkasa Dalbert?" shock Brianna melihat tubuh 'titan' raksasa pemakan manusia di anime Attack On Titan.

Tas selempang hitam milik Brianna yang bertuliskan Gicci terlihat sangat kecil di tubuh Dalbert. "Untuk ngondek saja dia sangat tidak cocok.." gumam Brianna, "kembalikan punyaku. Najis barangku disentuh oleh tangan kotor seperti dirimu, cepat!"

"Tidak apa, sepertinya kamu kelelahan," Dalbert melirik perawakan istrinya dengan teliti, "tubuhmu kelihatan kurus." Lanjut Dalbert.

"Diam kamu sialan. Enyahlah kalau bisa jangan tampakan hidung belangmu di depannku. Looking for others gril who make your feeling good and now go ahead."

Sejujurnya kepala Dalbert sekarang sedang mengeluarkan asap tebal berwana putih tulang, sebentar lagi akan meledak.

"Apa kamu bisa berhenti mengumpati saya?" Tanya Dalbert sunguh-sungguh namun tetap dengan wajah kosong tanpa kemarahan.

"Never." Jawab Brianna secepat cahaya.

Jlebb.. suara tusukan tidak kasat mata untuk jantung Dalbert mengiris hati.

"Cepat sekali jawab nya.." lirih Dalbert, menundukan kepalanya.

Tangan dingin Brianna terdampar di dahi lebar milik suaminya, "Kamu sakit kah?" Dalbert melayang ke langit 100 setelah mendengar ucapan khwatir istrinya, "kalau mau mati jangan didekat ku, itu merepotkan." Lanjut Brianna setelah melepas tangan lentik nya kembali ke tempat semula.

Dalbert meradang mendengar ucapan kasar Brianna, langsung saja dirinya  menggendong istrinnya dan menceburkannya di danau jernih tepat dihadapannya.

"Mati kamu 'medusa' wanita ular."

"Peluk saja terus."

Membuka mata tepat didepan dua gundukan kembar milik Brianna, "haiss sialan cuma hayalan doang."

"Dasar pecundang."

Begitulah singkat padat dan jelas hari weekend milik Brianna yang harus berantakan oleh suami tidak bergunanya.

Mungkin hari ini Brianna akan sedikit melunak agar Dalbert memilih jalang kelas teri untuk isunya.

Setelah mengadakan pers satu minggu lalu dengan berat hati mengakui Dalbert sebagai kekasihnnya. Tanpa diduga muncul artikel baru Dalbert dan Alisia tengah memiliki hubungan gelap, disertai foto berciuman. Bodohnya Brianna tahu setelah dia menyatakan prihal  tentang hubungan dirinya dan Dalbert sialan itu.

"Mau es krim tidak?"

Dalbert menoleh saat mendengar tawaran langka dari istrinya.

"Saya mau." Jawab Dalbert dengan kecepatan cahaya. Melupakan kalau barusan mereka habis perang mulut.

"Tunggu disini, aku akan ke toko di sebrang jalan."

Dengan senyum hangat Dalbert mengangguk sambil melihat tubuh kecil milik Dalbert menjauh.

Satu menit...

Tiga menit...

Sepuluh menit..

"Apa dia akan meninggalkan saya disini? Oh tuhan betapa bodohnya diri ini dibohongi oleh medusa itu."

Dengan terburu-buru Dalbert berjalan lebih menyerupai lari maraton.

Brianna sungguh sangat sial saat bertemu anak jalanan kumuh yang terlihat sangat kurus dan seperti zombi, dengan terpaksa dirinya memberikan plastic berisi makanan ringan beserta es krimnya.

Belum lagi dirinya harus terlibat dengan kerumunan sampah masyarakat di lampu merah, tanda diperbolehkannya pejalan kaki untuk menyebrang.

"Bau keringat setan siapa ini, menyengat sekali." Gerutu Brianna mengibaskan tangan di depan wajahnya. Dan jangan lupakan dirinya sangat anti bersentuhan dengan Orang-orang bodoh itu.

Kakek-kakek setengah abad yang sebentar lagi akan dijemput malaikat pencabut nyawa terlihat marah-marah saat sesorang memegang tangannya untuk membantunya menyebrang.

Sampai pejalan kaki telah sampai di sebrang, kakek tua itu masih berjalan dengan tongkat kayu di tangnnya begitu lambat seperti siput.

Brianna berlari kecil saat melihat tanda semakin mepet.

Melewati kakek peot di sampingnnya Brianna membuka telpon genggamnya sambil memperlambat langkahnnya saat melihat mobil mulai menyalakan kelakson begitu kencang.

Menengok kekanan dan kekiri, lalu kembali ke handphone nya yang cantik. Tidak pernah sama sekali melirik kakek tua di samping kirinya.

Dilain sisi seorang pria dengan tubuh raksasanya sangat tertegun melihat pemandangan yang tidak pernah terpanti di pikiran nya tentang sosok wanita ular satu itu.

Sesampainnya di pinggir jalan, mobil-mobil mewah cantik itu mulai berjalan teratur.

Kakek tua itu tersenyum ke Brianna lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Brianna hanya membuang muka tidak kuat dengan pesona ketulusan manusia tua di depannya.

Dalbert sepertinya sudah tidak kuat saat hatinya terlahap habis oleh pesona milik istrinya.

"Kenapa manusia tidak berguna seperti itu masih hidup sih, menyusahkan saja." Gumam Brianna tenang sambil menyemprotkan anti kuman di tangnnya.

"Apa susahnya sih bilang sama-sama?"

"Oh astaga!" seru Brianna dengan kehadiran suara yang tiba-tiba.

Dalbert baru saja akan koma dengan kebaikan milik istrinya namun mulut berbisa milik istrinya sangat menohok.

_________________________

Kasih yang manis-manis dulu sebelum puncak permainan, hahaha😂

Dan aku mau ngomong dikit soal orang yang bilang cerita ini mirip dengan cerita lain.

Plisss setiap penulis memiliki ciri khasnya sendiri, cuma aku yang bacaannya banyak, tonton Drakor, Tahiland, hollywood termasuk anime. Dan ada bagian yang cocok buat alur cerita ini pasti aku tambahinn tapi dengan sedikit bumbu sasa terbaik.

Mungkin awal-awal cerita ini mirip dengan beberapa bacaan yang kalian pernah baca tapi kalau sudah menyelam terlalu dalam pasti akan menemukan karakter yang kuat dan berbeda-beda.

See you💜

To be continued

Dunia Pernikahan (On Going)Where stories live. Discover now