9. Terimakasih

20.2K 1.9K 32
                                    

Sudah banyak waktu yang mereka habiskan untuk hari ini. Tapi bukan perasaan lelah yang Asya dapatkan, melainkan kesenangan yang ia rasakan.

Setelah mereka selesai makan, Asya berniat mengajak Kelvin untuk bermain Time Zone. Hari ini Asya menyadari bahwa dirinya tak bisa menghentikan canda tawanya. Apalagi Kelvin, ia terus saja melakukan hal-hal konyol yang mampu mengundang banyak tawa bagi siapa saja yang melihatnya.

Seperti tadi, Kelvin mendapati hukuman dari petugas Time Zone. Alasanya karena ia salah memukul sasaran, bayangkan saja alat tinju yang harus nya ia pukul malah berbalik arah menjadi pipi petugas itu yang jadi sasaran nya.

Asya tertawa terpingkal-pingkal, bukan nya Kelvin kapok, ia malah ikut tertawa bersamanya.

"Parah lu Vin , ngakak banget gue" ucap Asya masih dengan tawa yang sama.

"Ngapain coba dia ada di sebelah alat tinju, kan jadi salah sasaran"

"Tapi makasih ya, Vin" seketika Asya mengehentikan tawa nya. Ia merasa sangat senang karena masih ada orang yang mau menghibur nya.

"Santai aja, jangan sering-sering judes lagi Sya"

"Kenapa?"

"Karena senyum lu itu manis" Kelvin menatap Asya. Entah senyuman apa yang terukir di wajah nya.

"Dih gembel" ucap Asya dengan pipi yang mulai merona.

"Ayo pulang, bentar lagi jam pulang sekolah" Kalimat itu sedikit membuat kesenangan Asya memudar, apakah mereka tidak bisa berlama-lama lagi disini? rasanya Asya enggan untuk meninggalkan tempat ini bersama Kelvin.

"Tapi, gue beli itu dulu boleh gak?" tunjuk Asya ke salah satu penjual Lollipop.

Mulai lagi nih bocah batin Kelvin.

"Pulang" perintah Kelvin.

"Tapi gue mau itu..."

"Nggak nggak, nggak ada"

"Kelvin, gue mau itu..." Asya berniat menghampiri penjual Lollipop itu, tapi pergerakan nya di hentikan oleh Kelvin. Ia menarik kerah baju belakang Asya seperti sedang mengangkat seekor kucing kecil. Kelvin tidak menggubris ocehan yang keluar dari mulut Asya sedikit pun, hingga banyak pasang mata yang kini menatap mereka.

"MBAK YANG JUAL LOLLIPOP!" panggil Asya berteriak. Wanita yang merasa dirinya terpanggil hanya bisa cengo menatap ulah gadis SMA ini.

"IYA LU YANG PAKAI BAJU PINK, ASYA MAU SATU!"

"MBAK, ASYA MAU BELI LOLLIPOP YANG BESAR"

"Kelvin lepasin gak! Asya mau itu..." Asya hampir berhasil meloloskan diri, tapi tenaga Kelvin lebih kuat untuk menahan nya. Akhirnya pria itu berhasil membawa Asya tepat disebelah motornya.

"Naik, Sya"

"Nggak! gue mau beli lollipop" Gadis itu masih kekeh. Dengan tangan yang ia lipat didepan dada dan pipi yang sedikit ia gembungkan karena kesal.

Asya sudah bersiap berlari untuk kembali menghampiri penjual lollipop itu, tapi Kelvin kembali menahannya. Ia menarik tangan Asya hingga kepala wanita itu sengaja Kelvin jepit diantara badan dan ketiak nya.

"Kelvin lepasin, ketek lu bau!" Asya masih berusaha keluar dari jebakan Kelvin.

"Enak aja, wangi gini. Coba deh cium"

"Ogah, lepasin gue!"

"Makannya nurut, gue ketekin lagi nih ya?"

"Gak mau!"

"Masih gak mau nurut, hm?"

"Iya iya, gue bakal nurut" Perlahan Kelvin melepaskannya. Asya hanya bisa pasrah dan merelakan lollipop nya itu. Ia masih menatap Kelvin dengan tatapan tidak sukanya.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Where stories live. Discover now