19

258 34 61
                                    

" Y/N... "

Hampir menitis air mata Osamu melihat Y/N. Banyak wayar berselirat di tubuhnya. Tak lupa juga alat bantuan pernafasan yang dipakai oleh Y/N.

Pantas Osamu meluru ke arah gadis berambut H/C itu lalu didakap erat badan Y/N.

" Samu! " Atsumu cuba melarang, namun Kita terlebih dahulu menegah lelaki berambut kuning itu daripada pergi ke arah kembarnya.

" S-samu... " Nama lelaki berambut kelabu itu dipanggil lembut. 

" K-kau takkan tinggalkan aku kan, Y/N? " Suara Osamu bergetar. Matanya sudah merah. Air mata yang merembes tidak dihiraukan.

" G-gomen, Osamu " Sedaya-upaya Y/N mengusap pipi Osamu. Y/N tersenyum.

Sekurang-kurangnya dia dapat bertemu dengan Osamu sebelum dia 'pergi' buat selama-lamanya.

" Jangan lupakan aku, hmm? " Tangan milik Y/N digenggam oleh Osamu, erat.

" Mochiron. A-aku takkan l-lupakan kau " Badan Osamu menggigil. Y/N menghela nafas lega.

" Samu, suki dayo " Serentak itu mata Y/N tertutup.

Bip.

Bunyi alat bantuan pernafasan itu mula kedengaran.

" Mo suki da, Y/N " Tangisan yang ditahan oleh Osamu mula kedengaran. Atsumu meluru ke arah Osamu, manakala Kita berlari mencari doktor yang bertugas.

Atsumu mengusap belakang badan kembarnya itu. Osamu masih lagi setia mengenggam tangan Y/N yang makin sejuk.

" See ya again in another life, Y/N. " 

[ C ] memories | miya osamuWhere stories live. Discover now