MD : Cerai?

2.8K 315 41
                                    

Selamat membaca
.
.

Ella bertepuk tangan riang saat melihat taman yang biasa saja sudah didekor menjadi seperti istana. Lampu-lampu bergantungan diatas pohon, vas bunga besar berjejer rapi menyambut tamu. Dibagian rumput sebelah kiri ada kursi untuk para tamu sementara dibagian rumput sebelah kanan ada beberapa cake dan hidangan berwarna pink senada dengan tema.

Ditengah-tengah ada sebuah panggung mini, dimana terdapat 2 kursi besar untuk pricess dan prince. Sementara didepan panggung, ada meja untuk kue dan lantai dansa untuk anak-anak nanti.

"Papah fotoin Ella," Ella mengembangkan gaunnya. Ali, Ella dan Ressi memilih datang lebih awal takut-takut ada sesuatu yang kelupaan.

Gaun yang Prilly pilih adalah, gaun dengan warna pink menyala ditambah pernak-pernik unik dibagian rok. Ella memasang mahkota yang tersimpan cantik diatas kursi.

"I'm Princess!" pekiknya dengan mencoba anggun.

Ali merekam dengan kameranya, sementara yang memfoto adalah Ressi.

"Papah, ini buat siapa?" tanyanya menunjuk kursi disebelah.

Ali menatap kursi itu, oiya kemana Prilly dan Han?. "Itu buat Han, biar kamu ada temennya."

"Yeyyy! Ga sabar mau kasih liat mahkotanya ke tante Prilly." ujarnya membuat Ali tersenyum.

Ali merogoh saku celananya, mendial nomor Prilly yang berjanji akan datang lebih awal juga.

Sudah hampir 5 kali, tapi panggilannya selalu ditolak. Hingga akhirnya Ali berfikir untuk menyusul Prilly, tak perduli jika nanti ada suaminya.

Melihat senyuman Ella menyebut Prilly, membuat Ali khawatir bila Prilly tidak hadir. Ia takut putrinya malah sedih dan tidak bahagia.

***

"Kamu ga boleh datang keacara anaknya si duda itu! Ini hukuman karena kamu udah ngerendahin harga diri suami didepan si Ali!"

"Tapi mas, aku janji ini yang terakhir. Kasian Han mau datang," Prilly memelas.

Drttt drttt

Mas Ali calling...

Tolak!

Drttt drttt

Mas Ali calling...

Tolak!

Hingga 5 kali Andra terus menolak panggilan dari Ali. Prilly menangis kecil, ia sudah berjanji akan datang pada Ella.

Awalnya Prilly pulang hanya mau membawa baju ganti untuk Han, tapi ternyata Andra mengikutinya. Saat Prilly masuk kerumah Ali dengan seenaknya, Andra semakin geram dan ikut masuk.

Menyaksikan kedekatan istrinya dan anak Ali.

Sejak saat itu, Prilly berkata jujur, daripada suaminya menuduh yang tidak-tidak. Tapi ternyata, suaminya benar-benar tersinggung, dan marah.

Berakhir hari ini, tidak diizinkan menghadiri acara Ella. Padahal ia sudah berjanji.

"Mas-"

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu membuat Prilly segera menghapus air matanya, membiarkan Andra membuka pintu dan langsung berhadapan dengan Ali.

"Saya mau mencari Prilly,"

Andra terkekeh sinis. "Duda ini sudah tidak tahu diri rupanya? Mencari istri orang?"

Ali kini ikut terkekeh, menatap laki-laki dihadapannya dengan sinis. "Memangnya Prilly istri siapa?"

"ISTRI SAYA BODOH!"

"Owh! Adakah suami yang menyakiti istrinya?" mendengar itu Andra terdiam, sementara Prilly memilih diam didalam takut Andra semakin marah.

Berbeda dengan Han yang malah berlari memeluk kaki Ali, "ommm, Han mau ikut omm." gumamnya dengan air mata yang mengalir.

"Han!" Andra menajamkan bolanya, menatap putranya yang malah lebih akrab dengan orang lain. "Masuk!"

"Masuk papah bilang!" Andra menarik tangan Han, memaksa bocah kecil yang menggeleng itu masuk.

Ali tidak terima, laki-laki itu membawa Han kedalam gendongannya. "Saya akan memberikan apapun asal anda membiarkan ISTRI anda pergi!" ujar Ali menekan kata Istri.

Andra terdiam, menatap Ali dengan misterius. "Oke, kirim gue uang 10 m."

Prilly membulatkan matanya mendengar itu, "mas kamu tega jual aku?"

"Diem!"

"200 m tapi ceraikan Prilly!"

.
.
-bersambung.

Ko pada komen cerai:( kasian tau Prilly klo jdi janda... Btw kmrin makasih yang udah ngerevisiiii!!!

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang