XL

1.6K 321 183
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

Berkat Coastal, terpaksa yang lain bercerita tentang semua kebenarannya tanpa menunggu waktu lagi, sementara Paleo dan Aphelion sibuk membuat ramuan dan menyiapkan segala hal yang kemungkinan bisa menyembuhkan penyakit Diomeda, kakak Luphius.

“Kalian tidak bohong?” tanya Luphius yang masih tercengang.

Sideris mengedik. “Dari nada bertanyamu, kau sedikitnya memiliki rasa percaya kepada kami. Kau pernah berkata bahwa kau belum pernah melihat hal semacam ini, tetapi bisa saja mempercayainya. Yah, dan memang benar. Semua yang kau dengar itu nyata.”

“Kami bisa mempercayaimu, ‘kan?” tanya Hyades dengan raut serius.

Luphius mengangguk. “Jangan khawatir. Alasanku membawa kalian kemari, itu juga karena aku mempercayai kalian.”

“Kalau dilihat-lihat, mereka berdua ini mirip seseorang,” pikir Coastal.

“Memang,” jawab Equinox. “Mereka mirip Luminos. Tidakkah kalian sadar? Aku menyadarinya sejak awal.”

“Mungkinkah Luminos reinkarnasi dari mereka?” tanya Hyades dengan mata menyipit. “Aku juga menyadari kalau mereka tampak familiar. Maksudku, baru saja menyadarinya kalau orang yang mirip adalah panglimaku.”

“Panglimamu?” tanya Diomeda dengan ekspresif. Semua tahu kalau cita-citanya menjadi bagian dari prajurit kerajaan sangatlah besar. Luphius sudah pernah bercerita tentang itu sebelumnya.

Glasio menoleh dari pandangannya ke luar jenda menjadi ke arah Diomeda. “Apakah cita-citamu masih sama?”

“Eh?” Diomeda mengernyit.

“Untuk menjadi bagian dari kerajaan. Mengabdi di sana, kau masih menginginkannya?”

Refleks Hyades memegang lengan Glasio. “Pertanyaanmu terlalu sensitif,” ucapnya saat sadar wajah Diomeda memucat.

“Bagaimana aku bisa? Aku sudah begini sejak lama. Bahkan untuk berlatih pun aku tidak mampu,” jawab Diomeda. Luphius menggigiti bibir bawahnya menahan rasa sedih.

“Tidak apa. Kau tidak harus menjadi salah satu dari mereka hanya untuk membuat ayah dan ibu bangga,” hibur Luphius.

Diomeda tersenyum tipis. “Bukan hanya untuk mereka. Tetapi untuk cita-citaku, juga ... untukmu. Seharusnya akulah yang melindungimu, tetapi malah sebaliknya. Sungguh, aku adalah saudara yang tidak berguna dan merepotkan.”

“Apa yang kau katakan?” Suara Luphius bergetar. Ia membuang pandangannya jauh. “Apakah aku pernah berkata begitu?” desisnya kesal.

Semua orang menatap sendu dan terenyuh dengan situasi. Sideris sendiri jadi ingat hari dimana Equinox hampir meninggalkannya. Oh, ia tidak mau hidup menjadi pangeran tunggal. Ia bisa lihat bagaimana kesepiannya Coastal saat itu hingga berbuat yang aneh-aneh hanya untuk mendapatkan perhatian semua orang.

Nebula {Resurgence}Where stories live. Discover now