19-Kritis

770 27 0
                                    

Dokter keluar dari ruang ICU dan menghampiri Devon, intan, Dava dan Alex disana

Devon yang dari tadi cemas langsung bertanya pada dokter

"Dok gimana keadaan teman saya?"

"Dia kritis kehilangan banyak darah ada kluarga yang bisa saya hubungi?"

"saya yg bertanggung jawab" (jawab devon)

Dokter menyuruhnya ke bagian administrasi agar bisa melunasi pembayaran dan mencari donor darah B positif untuk Acha secepatnya

Devon langsung mengajukan diri karna kebetulan Golongan darahnya B positif dan dia mendonorkan darahnya untuk acha

Sudah 3 berlalu Acha belum sadar matanta belum terbuka dia masi kritis tiba tiba Diaz menelpon dari Jepang

Devon panik apa yg akan dia katakan pada Diaz pada ahirnya Devon mengangkat tlp tersebut dan mengtakan yang sebenarnya pada Diaz

Diaz yang mendengar keadaan adiknya tampak kawatir disana dia berniat pulang ke indo dab segera menemui adiknya

"Siapa yang bikin adik gw kayak gitu?" (tanya diaz dengan nada sedikit tinggi dan juga sepertinya dia menangis)

"Cwek yang lo sayang dan mantanlo"

"Magsudlo Amira?"

"iya dan Ran.."

Sebelum Devon selesai mengucapkan nama Diaz langsung menutup teleponnya dan langsung memesan tiket pesawat

Dengan Amarah, Kekesalan dan kehawatiran di mata Diaz dia langsung memberi tahu ayahnya tentang kondidi acha

Tok tok

"Masuk" (sahut lelaki yang ada di dalam ruangan kerjanta)

"Pah Diaz mau ngomong"

"ngomong apa?"

"ACHA PAHH"

"kenapa putri papa kenapa?"

"Acha koma dia di bully teman sekolahnya dan sekarang dia di rumah sakit sudah 3 hari dia gak bangun pahh Diaz mau pulang pliss"

Nirwana yang mendengar itu langsung terkejut dan merasa sangat kawatir tentang putrinya dia merasa bersalah karena dia tidak pernah menanyakan bagaimana sekolah baru putrinya

Lelaki paru baya itu langsung menelepon istrinya yang saat itu sedang di Luar kota bahkan dia tidak tahu keadaan acha karna 2 hari ini pesannya tidak di balas oleh putrinya

Ara yang mendengar itu langsung segera pulang dan datang ke rumah sakit tempat Acha dirawat

Sampainya di depan ruangan Acha wanita parubaya itu tidak kuasa menahan tangisnya dan melihat Acha terbaring lemah

"achaa bangin sayang mama disini"

Ara mengecup kening dan memegang tangann acha tapi tidak ada respon dari acha dia masi terbaring lemas di kasur rumah sakit

"tante kita doain acha cepet sadar" (kata intan yang juga menangis melihat Acha)

"amin makasi tan km selalu ada buat Acha, km udah makan?"

"belum tante"

"kita makan sambil tante nanya nanya sesuatu"

Intan dan Ara pergi ke kantin rumah sakit dan berbincang bincang disana

"kenapa km gak pernah bilang tante?"

"intan gatau tante waktu itu acha di hukum karna telat masuk kelas tiba tiba intan dah liat acha banyak darah" (jelas intan menangis)

Setelah beberapa lama mereka mengobrol mereka ke ruangan acha
tampak Devon disana sedang membaca buku di sofa ruang tempat acha di rawat

Devon yang melihat kedatangan intan dengan Ara berdiri dan menyalimi tangan ara

"karna tante dah datang Devon pergi dari sini"

"kenapa km gak temenin Acha?"

"Devon ada urusan tante, intan lo diem di sini ntar alex mau kesini katanya"

"iya kak"

Devon beranjak pergi dari ruangan itu dan segera ke rumah Amira Rani dan Kania mereka bertiga yang membuat Acha kritis dan belum sadarkan diri sampai saat ini

Devon merasa ini kesalahannya karna dia diberi kepercayaan oleh dias untuk menjaga Acha tapi Acha malah seperti ini

Sampai di rumah Amira Devon berpura pura mengajak amira dinner

"Mir lo mau gak dinner sama gw, gw tungguin kok"

Tanpa basa basi Amira langsung mengiakan ajakan Devon

Setelah Amira selesaii Devon langsung mengajak Amira Rani dan Kania ketemu orang tua mereka dan Devon memberikan rekaman yang Amira rekam di hpnya tentang kejadian itu

"Lo dapet darimana rekaman itu?"

"dari hp lo, hp lo jatuh di kamar mandi gw cek terus gw kirim ini video lalu gw sebarin ke seluruh sekolah biar semua pada tau gimana cara lo ngebully orang"

Amira berdecak kesal karna hal itu lalu dia di hukum oleh orang tuanya dan memindahkannya bersekolah di amerika bersama bibinya. Sedangkan nasib rani dan kania yang menjadi teman amira mereka di keluarkan oleh sekolah

Orang tua mereka meminta maaf pada orang tua Acha karna kejadian itu dan berjanji akan menjauhkan anaknya dari Acha

DEAR MR.COLDWhere stories live. Discover now